Richy terbaring di ranjangnya, matanya menatap langit-langit dengan kosong. Selama beberapa hari terakhir pikirannya di penuhi dengan formula gravitasi yang telah ia pecahkan. Bukan sekadar teory biasa, tapi sesuatu yang bisa merubah hukum realitas.
Ia menggengam sebuah bola logam kecil ditangannya hasil eksperiment terbaru. Dengan sedikit konsentrasi, bola itu perlahan-lahan melayang, berputar tanpa alat bantu apapun ini bukan sihir, ini sains.
"Hanya masaalah vektor dan distribusi medan," gumamnya.
Tapi tiba-tiba, bola itu melesat ke arah dinding dan menghentamnya dengan kekuatan yang cukup untuk membuat retakan kecil. Richy terkejut, nafas nya tertahan.
"Terlalu banyak dorongan... Aku harus bisa mengontrolnya dengan lebih baik," katanya sambil duduk.
Sementara itu, di luar di pinggir jalan, Sosok misterius berjas hitam berkacamata hitam.
Diam-diam mengamati.
Richy tidak menyadari bahwa experimentnya telah menarik perhatian.
Ia hanya tahu satu hal: ia semakin dekat untuk membuktikan bahwa dirinya, meskipun cacat, tidak lebih rendah dari siapapun. Dan dunia: akan segera mengetahuinya.
Richy menatap bola logam yang memgambang di depanya. Exsperimentnya hampir berhasil, tetapi masih ada sesuatu yang kurang. Ia ingin memahami bagaimana ia bisa mengendalikan gravitasi dengan presisi.
"Jika gravitasi adalah gaya tarik menarik suatu massa, maka manipulasi gravitasi berarti manipulasi medan massa itu sendiri," pikirnya.
Ia mengambil buku notanya dan mulai menulis rumus:
F = G √π•π (∆)^^
Rumus gravitasi newton yang klasik.
Tapi itu terlalu sederhana. Ia kemudian menulis persamaan medan einstein:
R✓π ~§ R+r√ ÷ ∆q = §T✓ππ#**
Ini lebih mendekati, karena gravitasi bukan hanya gaya, tetapi juga distorsi ruang-waktu.
"Tapi bagaiman kalau aku bisa lansung mengubah tensor energi-momentum π√° tanpa perlu massa?"
Ia kembali ke eksperimentnya. Kali ini, ia menempatkan bola logam di atas meja, lalu mencoba mempengaruhi medan massanya tanpa mengerakkanya secara fisik.
Richy menutup matanya, fokus pada inti pemikiranya. Ia membayangkan medan gravitasi sebagai jaring tak kasat mata lalu menghubungkan setiap objek. Jika ia bisa mengubah tegangan pada jaring itu...
Bola logam perlahan-lahan mulai kehilangan beratnya. Bukan karena di angkat, tetapi karena gravitasi bola itu sendiri berkurang.
"Berhasil" gumamnya.
Tetapi kemudian bola logam itu mulai bergetar dan melesat ke atas, menembus langit-langit kamarnya!
Richy tertegun. Ia baru saja menemukan sesuatu yang lebih besar dari sekadar anti-gravitasi. Ia telah menemukan cara untuk mengurangi massa secara lansung, menciptakan efek seolah-olah objek tidak lagi tunduk kepada hukum gravitasi normal.
"Dengan ini... Aku bisa membuat objek melayang, atau bahkan bisa mempercepat pergerakan mereka tanpa perlu energi tambahan,"
Namun, pikiranya segera di hantui pertanyaan lain.
"Jika aku bisa mengurangi massa... Apakah aku juga bisa meningkatkanya?"
Jika iya, maka ia tidak hanya bisa membuat objek melayang, tetapi juga bisa menciptakan lobang hitam mini... Atau bahkan sesuatu yang lebih besar.
Richy baru saja membuka gerbang menuju sains yang belum pernah di jelajahi manusia.