Mentari yang sudah terbangun dari tidur nyenyak malam itu membangunkan seisi bumi, terlihat dari dalam kediaman Anggoro Rara yang sudah terbangun lebih awal dari yang lain Rara pun sudah beres menyiapkan sarapan untuk Anggoro, karena malam itu Anggoro sempat berucap saat malam pesta ulang tahun Anggun, kalau hari ini ia ingin mengajak Anggun pergi ke salah satu pusat perbelanjaan.
Rara : Tok-tok (suara pintu di ketuk) maaf tuan kalau sarapan sudah saya siapkan di meja makan "ucap lembut sedikit takut".
Anggoro : Ya nanti saya kesana.
Rara : Baik tuan.
Krek (suara pintu di buka) Anggoro yang baru keluar dari kamar tidurnya itu ia pun langsung melangkah berjalan menuju meja makan, satu persatu anak tangga di turunin oleh Anggoro, dimana dalam langkahnya sudah ada Anggun yang menanti Anggoro di meja makan bersama Rara.
Anggun : Papah... (Berteriak) ayah sudah bangun.
Anggoro : (hanya tersenyum senang).
Rara : Silahkan duduk tuan "menarik bangku".
Anggoro : Terima kasih "menatap senyum ke Rara".
Rara : Oh iya tuan mau di buatkan minum apa ?
Anggoro : Sepertinya aku ingin meminum teh hangat Ra.
Rara : Baik tuan akan saya siap kan.
Dimana Anggoro meminta di buatkan teh hangat oleh Rara, Rara pun segera membuatkan teh hangat tersebut untuk tuanya itu, Anggoro yang melihat Anggun asik memakan sarapannya, Anggoro pun menarik bangku yang ia duduki mendekati Anggun.
Anggoro : Anggun anak papah kamu makan apa sayang.
Rara : "Langsung menoleh dan berucap dalam hati, Pertama kalinya tuan berbicara kepada Anggun dengan menyebut dirinya papah, kembali membuat teh dan tersenyum".
Anggun : Papah hari ini jadikan kita ke mall "menoleh senang ke Anggoro".
Anggoro : Jadi dong sayang. "Membalut roti dengan selai".
Anggun : Asik Hore... Mba Rara aku hari ini mau jalan- dong sama papah.
Rara : Waw asik dong kamu, mba Rara boleh ikut gak? Silahkan tuan "memberi secangkir teh hangat".
Anggoro : Terima kasih Ra.
Anggun : Papah mba Rara boleh ikut kan ya pah?
Anggoro : Iya boleh.
Sehabis mereka sarapan pagi bersama, Rara pun segera membereskan meja makan tersebut, Anggoro dan Anggun pun bersiap-siap untuk mandi karena hari ini mereka ber dua akan pergi ke salah satu mall untuk bersenang-senang, tiba-tiba pada malam itu di pikiran Anggoro terbesit untuk mengajak Angggun pergi bersenang-senang di salah satu mall, karena selama ini Anggun tidak pernah merasakan kesenangan dunia luar, Anggoro beranggapan dengan setatusnya seorang buronan dan bos mafia malah nantinya akan membahayakan keselamatan Anggun.
Dari depan rumah Anggoro terdengar suara mobil terparkir brum brum "suara kenalpot mobil", setelah pintu terbuka ternyata itu adalah Albert dan Roy yang baru saja turun dari mobil tersebut, dengan langkah cepat Albert dan Roy pun datang menghampiri Anggun yang sedang berdiri di pelataran rumah Anggoro sambil memegang hadiah dari sang papah angkat.
Anggun : Dor dor "mengarahkan tembakan mainan ke Albert dan Roy".
Albert : AAHH!!! Om Albert tertembak, kamu cantik banget sayang mau kemana sih.
Roy : Iya Anggun kamu cantik banget hari ini.
Anggun : Aku mau jalan-jalan dong hari ini dengan papah.
Rara : Eh ada Albert dan Roy kalian mau di buatkan minum apa.
Albert : Tidak usah kalian juga mau pergi kan.
Tak lama berselang Anggoro pun turun dari tangga memang sebelumnya Angggoro sudah memberi tahu Albert dan Roy kalau hari ini ia ingin mengajak Anggun berjalan-jalan, jadi untuk berjaga-jaga Anggoro memerintahkan Albert dan Roy beserta beberapa anggota geng gagak lainnya yang di tugaskan mengamankan mereka bila nanti tiba-tiba ada penyerangan dari kelompok lain.
Setelah sudah beres semua Anggoro beserta Anggun berjalan meninggalkan kediamannya itu untuk pergi ke salah satu mall, dimana dalam perjalanannya itu Anggoro terlihat sangat amat tenang menikmati perjalanan tetapi berbeda dengan beberapa kelompok gengnya itu sedikit terlihat sangat tegang, karena tugas mereka sangat berat yaitu mengamankan pemimpin mereka beserta anak angkatnya.
Tidak butuh waktu lama mereka semua pun tiba di dalam parkiran mall tersebut, Anggoro yang memerintahkan beberapa anak buahnya itu agar terlihat tidak terlalu mencolok, mendengar perintah dari sang pemimpin Albert beserta rekan-rekan dari geng gagak menyebar di pusat perbelanjaan itu, Anggoro yang sedang menggandeng Anggun pun pergi memasuki ke dalam mall, dari kejauhan Anggun sudah melihat wahana bermain anak dan ia meminta izin ke Anggoro untuk di perbolehkan ke sana.
Anggun : Papah aku mau main kesana.
Anggoro : Yang mana sayang "sambil menoleh ke kanan ke kiri".
Anggun : Itu loh pah di depan sana "menunjuk ke arah depan".
Anggoro : Oh disana, baiklah kalau kamu suka.
Anggoro yang sambil menggandeng Anggun pun berjalan dan memasuki ke dalam wahana anak tersebut, sebelum Anggoro masuk ke dalam sana ia harus memesan tiket terlebih dahulu di bagian depan kasir.
Penjaga wanita : Selamat pagi ada yang bisa saya bantu pak.
Anggoro : Saya mau main di wahana ini untuk dua orang.
Penjaga Wanita : Baik pak mohon di tunggu sebentar.
Penjaga tiket yang seorang wanita pandanganya tidak bisa lepas dari raut wajah Anggoro yang berwibawa dan tampan, hingga penjaga tiket tersebut memanggil salah satu penjaga yang lain dan berkata lihat deh bapak yang sama anaknya itu sangat tampan anaknya juga cantik, pasti istrinya sangat cantik "ucap salah satu penjaga tiket ke temannya".
Anggun yang sedang asik bermain di salah satu wahana dan ia pun berebut wahana dengan anak yang lain hingga Anggun mendorong anak tersebut sampai terjungkal, akibatnya anak tersebut menangis dan mengadu ke orang tuanya, melihat anak nya menangis orang tua dari anak yang di dorong Anggun pun menghampiri menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, anak itu pun menceritakan kalau barusan ia di dorong oleh Anggun sambil menunjuk ke arah Anggun.
Merasa tidak terima anaknya di dorong oleh Anggun, orang tua dari anak tersebut pun segera menghampiri Anggun yang sedang asik bermain bersama Anggoro, berjalan cepat dengan raut wajah marah orang tua itu langsung memaki-maki Anggoro, Anggoro yang tidak tahu apa-apa pun langsung bingung kepada kedua suami istri ini tiba-tiba datang memarahi, kamu kalau tidak bisa jaga anak buat apa kamu jadi orang tua yang ga becus seperti ini "ucap orang tua tersebut" lalu di sauti oleh sang suami "ia betul kamu ga layak menjadi sosok seorang ayah".
Tiba-tiba jiwa kejamnya Anggoro pun muncul kembali, ia merasa tidak terima di maki-maki di depan umum, karena selama ini tidak ada satu orang pun yang berani memaki-maki Anggoro di depan umum, segera Anggoro menghubungi beberapa anggota dari geng gagak yang berjaga untuk menghabisi keluarga itu.