1.Pertemuan pertama dengan iblis
_ _ _
Di lautan yang sedang ada badai, terlihatlah sebuah kapal pengangkut ikan tuna, di dalamnya berisi berton-ton ikan tuna yang dibekukan.
Di ruangan mirip gudang tempat penyimpanan ikan, terlihatlah 3 orang sedang mencoba menahan rak-rak berisi ikan agar tidak jatuh karena badai.
Salah seorangnya, yaitu pria berambu coklat yang mengenakan kaos hijau berkata pada seorang anak berambut biru dan berbaju putih:"Iruma!! Kuserahkan padamu ya! Jangan sampai jatuh, kalau ikannya jatuh gajimu akan kupotong setengahnya!!" Teriaknya pada anak itu.
"B-baik!!" Anak itu balas berteriak menjawabya.
*tap*tap*tap*(suara langkah kaki berlari menjauh)
Dan dengan begitu, pria dewasa itu meninggalkan ruangan, yang menyisakan anak bernama Iruma dan satu anak lagi yang membantu Iruma menahan raknya.
Anak yang membantu Iruma itu berkomentar setelah menyaksikan percakapan antara Iruma dan pria dewasa itu.
"Iruma! Kenapa kau mengiyakannya?! Kita tidak bisa menahan ini semua!!" Ucap anak itu dengan suara keras dan wajah kesal sembari menahan beberapa rak yang hampir jatuh.
"Uuhh~ Maaf Haru!! Aku menjawab secara reflek tadi!!" Teriak Iruma karena badai membuat suaranya kurang jelas.
Haru merasa lelah dengan saudaranya ini, yang selalu saja secara spontan mengiyakan semua hal yang diminta.
Nama lengkap mereka berdua adalah Suzuki Iruma yang berumur 14 tahun, dan Suzuki Haruki yang berumur 13 tahun, saat ini mereka dipaksa bekerja di kapal penangkap ikan tuna oleh orang tua mereka.
Untuk secara singkat menggambarkan orang tua mereka, yaitu bisa dibilang, "Orang Tua Mereka Sampah", yang dengan paksa menyuruh mereka berdua bekerja untuk mereka.
"Haru!! Jangan sampai gaji kita dipotong setengahnya!!" Teriak Iruma sambil tangannya terentang lebar menahan sebanyak yangia bisa.
Sedangkan Haru yang mendengarnya memiliki tanda centang di dahinya dan membalas:"Itu akan bisa saja dilakukan jika saja pria tadi membantu kita bodoh!!" Haru membalas dengan kesal pada kakaknya yang sekarang memiliki wajah bersalah dan memalingkan wajahnya ke arah lain selain wajah Haru.
Di saat Haru akan melanjutkan lagi, tiba-tiba-
*Dhuar*(rak jatuh)
Salah satu Rak ikan Tuna di samping Iruma jatuh, dan bagaikan domino, rak-rak lain ikut berjatuhan.
"Wooahh!!" Iruma berhasil menghindari rak-rak yang jatuh beserta ikan-ikannya.
*Dar*Dar*Dar*(ikan beku dan rak berjatuhan beruntun)
Haru yang juga melihat ini ikut menghindari sebagian besarnya dan mendekati kakaknya Iruma untuk membantunya keluar.
Dan tepat saat Haru hampir mencapai Iruma, Iruma salah langkah yang menyebabkannya tersandung jatuh, dan bersamaan dengan itu ikan tuna besar jatuh kebawah ke kepalanya.
"Bahaya!!" Iruma berteriak pada dirinya sendiri dan berguling ke samping.
*bamm*
Dan tepat saat Iruma pikir dia aman, betapa salahnya dia saat dia selesai berguling dan menghadap ke atasnya, menemukan satu ekor Tuna besar lagi yang akan menghantam wajahnya, membuatnya memiliki ekspesi panik dan menutup matanya.
Dan tepat saat Tuna akan menghantamnya-
*darr*
*bemm*(tuna menghantam lantai)
"Kau baik-baik saja Iruma!?!" Haru segera membantu Iruma berdiri yang Iruma terima, mereka lalu berdiri membelakangi masing-masing dan memperhatika sekitar mereka dengan cermat.
Ternyata Harulah yang menendang Tuna itu dan menyelamatkan Iruma dari mengenai wajahnya
Dan saat mereka berdua mengamati sekeliling mereka yang dimana banyak rak mulai berjatuhan, Iruma memasang wajah sedikit panik, sedangkan Haru hanya mengamati semuanya dengan tenang, lagipula dia sudah menghadapi situasi yang lebih mengerikan dari pada ini.
Dan mereka berdua, yang melihat semakin banyak rak dan tuna yang jatuh, mulai berpikir apakah kapal ini akan tenggelam atau tidak.
Dan disaat mereka berpikir seperti itu-
*Ctak!!*(suara jentikan jari)
Jentikan jari tiba-tiba terdengar, dan pada saat yang sama, Tuna dan rak yang berjatuhan berhenti di udara.
Melihat pemandangan ajaib di depan mereka, Iruma dan Haru memandang sekitar mereka dengan mata sedikit melebar dan tertegun karena terkejut dengan kejadian aneh ini.
"Eh?, Loh??, apa yang terjadi?"Iruma bertanya-tanya sambil menatap sekitarnya dengan wajah kebingungan.
Haru yang juga sama bingungnya tidak menjawab dan hanya memperhatikan sekitar mereka dengan wajah berpkir dan bingung.
Di saat mereka berdua sama-sama kebingungan-
*swoshh*(suara angin bertiup)
Pemandangan mereka entah bagaimana berubah, yang dimana sebelumnya mereka berada di kapal dengan banyak kargo berjatuhan.
Sekarang mereka berdua berada di tempat yang gelap dan memiliki suasana merah gelap, dengan semacam tangan bayangan sesekali menggeliat membuat suasana tampak mencekam.
Saat Haru meihat sekitarnya dengan keringat dingin, dia menyadari sesuatu yang ada ditubuhnya.
Rupanya mereka berdua berada dalam posisi terikat oleh tali, ikatannya begitu kuat sehingga mereka tidak bisa melepaskannya sekuat apapun mereka mencoba.
"Sialan, Ikatan ini terlalu kuat" ucap Haru dengan frustasi.
'Dan lagi, kemampuanku entah bagaimana tak bisa kugunakan!?' Haru berpikir dengan cemas, lagipula ini adalah kejadian pertama kalinya kemampuan miliknya tak bisa digunakan.
Dan pada saat yang sama, muncul sesosok besar di depan mereka dengan tangan bersilang, dan menatap mereka dengan tatapan acuh tak acuh, membuat mereka waspada.
*slap!*
Sosok itu mengeluarkan sebuah kertas dan melemparkannya ke mereka yang secara ajaib menempel ke tubuh mereka yang terikat.
Saat mereka saling melihat kertas mereka masing-masing, disitu tertulis [Terjual], membuat mereka saling memandang dengan tak percaya.
"Terjual?!!" Ucap mereka bersamaan dengan heran dan bingung.
Sosok itu menyeringai sambil melihat mereka berdua.
"Sekarang...kita harus pergi ke tempat lain, jadi ayo pergi" ucapnya dengan suara rendah dan menyeringai, membuat bulu kuduk Iruma dan Haru sedikit merinding.
*Swooshh*
Dengan itu, mereka menghilang dari tempat mereka berada, membuat gudang ikan itu sekarang tidak ada apa-apa kecuali rak dan ikan.
*BERSAMBUNG*
Total kata: 867 kata