Ada dan Tiada 5: The Final Chapter – Episode 5
"Penyesalan Sang Raja"
Sarah masih berdiri di aula, air mata mengalir di pipinya.
Dara dan Ali tersenyum padanya, wajah mereka tidak lagi menunjukkan amarah atau dendam.
"Sesungguhnya, kami tidak berniat jahat kepadamu, Sarah," kata Dara dengan suara lembut. "Aku hanya ingin suamiku kembali."
Sarah terdiam, hatinya masih berdebar. Semua ketakutan yang ia rasakan sebelumnya mulai berubah menjadi pemahaman.
Tiba-tiba, cahaya terang muncul di atas aula.
Sosok seorang pria berjubah megah turun dari dalam cahaya itu. Wajahnya dipenuhi rasa sesal dan kesedihan.
Dara menatapnya dengan mata membesar. "Ayah… apakah itu kau?"
Pria itu mengangguk pelan. "Ya, Putriku… Kemarilah."
Dara terisak dan berjalan mendekat. Untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun, ia melihat kembali sosok ayahnya.
Sang Raja menatap Ali—atau Baphomet—dan menghela napas dalam.
"Ali… Terima kasih telah menjaga putriku selama ini."
Ali menundukkan kepala dengan hormat.
Sang Raja melanjutkan, "Aku telah melakukan kesalahan besar di masa lalu. Aku memisahkan kalian, menghukummu tanpa berpikir. Kini aku rela menebus kesalahanku."
Ali menatap Dara. "Jadi… kita bisa bersama?"
Dara tersenyum. "Ya, suamiku."
Sang Raja mengangkat tangannya, dan cahaya mulai mengelilingi aula.
"Kembalilah ke istana. Ubah takdir. Hilangkan memori semua orang tentang kejadian ini. Biarkan dunia kembali damai."
Sarah melihat mereka perlahan menghilang dalam cahaya.
Sebelum pergi, Dara menatap Sarah sekali lagi. "Terima kasih, Sarah. Tanpamu, aku tak akan bisa menemukan kebahagiaanku."
Sarah tersenyum kecil, masih dengan air mata di pipinya. "Semoga kalian bahagia di sana."
Cahaya semakin terang, menyelimuti seluruh aula.
Lalu semuanya menjadi gelap.
Bersambung…