Rasa sakit adalah satu-satunya yang bisa dia rasakan, dan indera sekitarnya mulai menghilang, namun, itu bukanlah segalanya.
Dia tidak tahu berapa banyak waktu yang telah berlalu di dalam kamar apotesis. Beberapa detik, menit, jam, atau bahkan hari bisa saja berlalu. Tidak ada sumber cahaya di dalam kamar apotesis, bagaimanapun. Tidak ada yang bergerak yang bisa menunjukkan pergerakan waktu.
Sebelumnya dia mengandalkan detak jantungnya sendiri, tetapi sekarang dia terhanyut dalam terlalu banyak rasa sakit sehingga dia tidak bisa fokus pada indera pendengarannya.
Tiba-tiba, terjadi suatu perubahan.
Rasa sakitnya terlokalisasi pada kulit dan dagingnya, bagian-bagian tubuhnya yang tersebar telah berkurang, tetapi intensitas rasa sakitnya meningkat.