Bab 4 – Duel di Ambang Evolusi

Bab 4 – Duel di Ambang Evolusi

Buaya Hitam Purba itu mengeluarkan suara geraman rendah, matanya yang tajam berkilat dalam kegelapan. Kratos tetap diam, menahan napas. Ia tahu betul bahwa pergerakan sekecil apa pun bisa menjadi sinyal bagi monster raksasa itu untuk menyerang.

Namun, meski berukuran jauh lebih kecil, Kratos tidak gentar. Ia telah berkembang jauh lebih cepat dibandingkan monster mana pun di rawa ini.

> [Analisis Cepat]

Lawan: Buaya Hitam Purba

Kelebihan: Rahang Penghancur, Kulit Anti-Tebas, Kecepatan Luar Biasa dalam Air

Kelemahan: Kecepatan terbatas di darat, mata kurang sensitif dalam kegelapan total

Mata Kratos menyipit. Jika bertarung di air, ia pasti kalah. Tapi jika bisa menarik buaya itu ke darat, ada kemungkinan ia bisa menang dengan memanfaatkan keunggulan adaptasi amfibinya.

Rencana pertama: tarik ke darat.

Kratos mengangkat kepalanya, mengambil ancang-ancang. Kemudian—

Semburan Air Adaptif!

Jet air bertekanan tinggi melesat, mengarah ke salah satu mata buaya. Monster itu menggeram, menutup kelopaknya secara refleks. Namun, serangan ini bukan hanya untuk menyakiti—tapi untuk memprovokasi!

Buaya Hitam Purba mengeluarkan suara gemuruh marah, lalu melesat maju dengan kecepatan luar biasa, menciptakan ombak besar saat tubuhnya menerjang air.

Itu yang diinginkan Kratos.

Saat monster raksasa itu menerjang, Kratos segera melompat ke belakang, mendarat di tanah kering. Seperti yang ia harapkan, momentum dari dorongan buaya terlalu besar.

Buaya itu terdampar di daratan!

Meski tetap berbahaya, mobilitasnya di darat jauh lebih buruk dibandingkan di air. Inilah kesempatan Kratos!

> [Menganalisis peluang kemenangan… 32%]

[Meningkatkan efisiensi pertarungan…]

Kratos langsung masuk ke mode serangan. Dengan Kaki Berselaput Fleksibel, ia berlari mengitari tubuh buaya, mencari celah di balik pertahanan kulit tebalnya.

Gigitan Beracun!

Kratos menerjang sisi leher buaya, taringnya yang beracun menembus kulitnya yang keras. Meski tak langsung fatal, racun itu mulai bekerja, memperlambat pergerakan lawannya.

Buaya itu meronta, mencoba membalikkan tubuhnya.

Namun, inilah saatnya menggunakan skill yang baru ia kembangkan—Pengendalian Mana!

Kratos mengerahkan mana ke otot-ototnya, memperkuat tubuhnya untuk sementara waktu. Ia menekan tubuh buaya ke tanah dengan sekuat tenaga.

Monster raksasa itu menggeram marah, tapi efek racun mulai bekerja, membuatnya semakin lemah.

Dan akhirnya—

Semburan Air Adaptif – Mode Jet!

Kratos melepaskan serangan terakhirnya tepat ke dalam mata buaya yang telah setengah terbuka!

> [Monster Buaya Hitam Purba telah dikalahkan!]

[Menganalisis skill yang dapat dibongkar…]

Kratos terengah-engah, tubuhnya penuh luka gores. Tapi ia menang.

Skill yang bisa diperoleh:

1. Rahang Penghancur – Meningkatkan kekuatan gigitan hingga mampu menghancurkan tulang.

2. Kulit Anti-Tebas – Memberikan pertahanan ekstra terhadap serangan berbasis potongan.

3. Mode Berburu Senyap – Memungkinkan pergerakan tanpa suara dalam perburuan.

Kratos merenung. Ia tidak perlu mengambil semuanya. Membongkar & Mengedit memungkinkan menyalin tanpa mencuri.

Akhirnya, ia memilih Rahang Penghancur untuk meningkatkan serangan jarak dekat dan Mode Berburu Senyap untuk keunggulan dalam menyergap musuh.

Saat proses integrasi selesai, sesuatu terjadi.

> [Evolusi telah mencapai ambang batas!]

[Pilihan Evolusi Tersedia!]

Kratos tersenyum puas. Perjalanan ini baru saja dimulai.

(To be continued…)