Mango ice is very delicious.

Raja prajurit yang sudah pensiun, Han Yu, tidak pernah bermimpi bahwa hanya dengan pergi ke sebuah hotel untuk wawancara kerja sebagai pengawal akan berujung pada............

Han Yu merasa tidak berdaya, "Nona Lin, saya minta maaf......."

Lin Qingya merasa malu dan marah, "Maaf? Apakah minta maaf itu berguna? Berlutut untukku!"

Keesokan harinya, sebuah foto Nona Lin dari Korporasi Lin yang sedang berciuman mesra dengan seorang asing menyebar ke seluruh kota. Setiap jalan dan gang dipenuhi pembicaraan tentang bagaimana CEO Wanita Gunung Es hanyalah seorang munafik di depan umum, diam-diam menyimpan entah berapa banyak kekasih.

Di rapat dewan Korporasi Lin, para direktur bersatu untuk mendesaknya, menuntut pengunduran dirinya dari perusahaan karena kerusakan reputasi perusahaan yang disebabkan oleh Lin Qingya.

Demi kehormatannya sendiri dan reputasi Korporasi Lin, Lin Qingya menelepon nomor pria tersebut.

"Halo, Han Yu, ini aku, Lin Qingya."

"Temui aku di kantor catatan sipil dalam setengah jam, aku akan menikah denganmu!"

Dengan diagnosis medisnya di tangan, Han Yu berkata, "Maaf, tapi aku menolak!"


Perang Raja yang Tak Tertandingi dengan CEO Wanita Gunung Es

Setelah menutup telepon, pengemudi BMW juga menghentak pedal gas dan mengikuti Panamera.


Dari segi performa, BMW M5 sama sekali bukan mobil sembarangan, hampir setara dengan Panamera.


Ditambah lagi, dengan lampu lalu lintas di depan, tidak butuh waktu lama bagi BMW untuk menyusul, sengaja berhenti di sebelah Panamera.


Jendela diturunkan, dan pengemudi BMW yang duduk di kursi pengemudi memberikan tanda 'persahabatan' internasional kepada Han Yu, penuh provokasi.


Semakin pihak seberang melakukan hal itu, semakin Han Yu merasa ada yang tidak beres.


Dia tidak impulsif, dan tidak terpancing, malah memilih untuk memperlambat mobilnya.


Tindakan ini membuat Lin Qingya, yang duduk di kursi belakang, merasa kesal. Namun, dia tahu Han Yu mempertimbangkan keselamatannya, jadi dia tidak terganggu.


Dia menghela napas dalam-dalam, menyilangkan tangannya, dan menenangkan diri sebisa mungkin.


Bab 137: Balap Liar