Apa yang kamu inginkan?

"Maaf, tapi saya hanya perlu menggunakan kamar mandi", jawab Vera.

Dia melepaskan tangannya dari genggaman Aaron, tetapi kemudian dia merasakan gelombang pusing menghantamnya seperti ombak yang menerjang. Dia menggelengkan kepala ringan untuk mengembalikan fokusnya.

Dia menggenggam meja secara naluriah, buku-bukunya memutih. Ruangan di sekitarnya berputar sedikit, dan untuk sesaat, dia merasa ringan, seolah tubuhnya bukan miliknya sendiri.

Rasa mati rasa yang aneh menyerang sarafnya, merayap naik ke jari-jarinya, perlahan menyebar ke lengannya. Nafasnya tersendat saat jantungnya berdegup kencang, berdetak liar di dalam dadanya.

Dia menelan ludah dengan susah payah, berjuang untuk menghilangkan kekeringan yang tiba-tiba di tenggorokannya, tetapi bahkan tindakan sederhana itu terasa berat baginya. Dia berusaha mengumpulkan ketenangan dirinya tetapi itu terasa melelahkan.