Richard melirik sekilas kepada pasangan itu, bibirnya melengkung dalam sebuah senyum penuh pengertian. Takdir memiliki caranya sendiri untuk merajut orang-orang bersama.
Meski bertahun-tahun terpisah, mereka tanpa sadar telah menikah satu sama lain. Tanpa berkata apa-apa lagi, dia berbalik dan menutup pintu di belakangnya dengan lembut.
Dia percaya bahwa setelah penemuan itu, mereka punya banyak hal untuk dibicarakan dan jika tetap tinggal, dia akan menjadi roda ketiga.
Ketika Richard keluar dari aula, keheningan menyelimuti mereka. Davis menatap Jessica dengan intensitas yang membuat detak jantungnya berhenti sejenak.
Dia masih belum bisa percaya sejauh mana Jessica telah pergi untuk melindunginya, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Terharu tanpa kata-kata, dia mendorong kursi rodanya mendekat ke arahnya, jari-jarinya meraih tangan Jessica dengan kehati-hatian yang luar biasa, seperti dia mungkin hancur di bawah tekanan sekecil apa pun.