Izinkan saya mengisi ruang itu...

Dengan kehangatan yang stabil dan kehadiran yang tenang dari Jessica, Davis perlahan-lahan mengumpulkan dirinya kembali. Pernapasannya mulai teratur, dan badai emosi yang berputar di dalam dirinya mulai mereda.

"Kadang-kadang, kamu hanya perlu melepaskan semuanya, tahu kan," kata Jessica dengan lembut, suaranya pelan dan menenangkan.

Dia tidak memaksa Davis untuk berbicara tentang apa yang telah terjadi. Dia memahami bahwa apa pun yang mampu menghancurkan Davis seperti ini pasti berasal dari dalam—sesuatu yang terkait dengan masa lalunya, sesuatu yang menyakitkan. Selama setahun terakhir tinggal bersama, mereka telah menghadapi banyak pasang surut—pertengkaran, kesalahpahaman, bahkan momen frustrasi. Tapi tidak pernah Davis membiarkan dirinya terbuka seperti ini. Malam ini berbeda.

"Maaf," kata Davis pelan, suaranya serak saat dia menarik Jessica ke dalam pelukan erat. "Aku tidak bermaksud mengganggu malammu."