Yang Tak Tertulis

Ruangan arsip di Omega Shift tidak seperti tempat lain yang pernah Kazuki jelajahi sebelumnya. Tidak ada suara selain dengungan samar dari lampu neon di langit-langit, seolah-olah ruangan ini terputus dari realitas di luar.

Rak-rak besi yang berkarat berbaris rapi, dipenuhi dengan map berdebu dan dokumen yang hampir lapuk dimakan waktu. Beberapa di antaranya masih memiliki segel resmi, sementara yang lain tampak seperti catatan pribadi—sisa-sisa penelitian yang pernah dilakukan di sini.

Kazuki menarik napas dalam-dalam.

"Jika ada jawaban, maka tempat ini adalah kuncinya."

Ia mulai menyusuri rak demi rak, jarinya menyusuri label yang hampir tidak terbaca. Omega Shift. Proyek Chronos. Anomali Temporal. Semuanya terdengar familier, tetapi tidak ada yang benar-benar memberikan jawaban pasti.

Kemudian, di bagian paling belakang ruangan, ia menemukan sesuatu yang berbeda.

Sebuah dokumen tanpa judul.

Tidak ada segel. Tidak ada label. Hanya lembaran-lembaran kertas tua dengan tulisan tangan yang samar.

Kazuki mengernyit, lalu membuka halaman pertama.

---

Di atas halaman pertama, tertulis dengan tinta hitam:

> "The Observer Paradox."

Mata Kazuki menyusuri baris demi baris tulisan.

Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang cukup sadar akan sifat waktu dapat mempengaruhi jalannya realitas. Dengan kata lain, pengamat tidak hanya merekam peristiwa—mereka dapat mengubahnya.

Kazuki merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ini… terdengar seperti apa yang terjadi padaku."

Ia melanjutkan membaca.

> "Eksperimen telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat kesadaran temporal yang tinggi dapat menjadi katalis untuk perubahan realitas. Namun, entitas di luar batas waktu akan selalu memperhatikan mereka."

Kazuki menggigit bibirnya.

Entitas di luar batas waktu?

> "Jika seorang Observer mencapai titik kritis, ia bisa menjadi pintu bagi sesuatu yang lebih besar untuk memasuki dunia ini."

Kazuki merasakan hawa dingin menjalar di tengkuknya.

Jika teori ini benar… maka Omega Shift tidak hanya menciptakan loop waktu. Mereka mencoba sesuatu yang lebih besar—menciptakan jalur menuju dimensi lain.

Dan untuk itu… mereka membutuhkan seseorang sepertinya.

---

Tangannya sedikit gemetar saat ia membalik halaman berikutnya.

Di sana, ada sebuah catatan dengan tulisan yang lebih kasar, seolah-olah seseorang menulisnya dengan terburu-buru.

> "Koordinat ini… bukan tempat biasa. Jangan biarkan mereka menemukannya sebelum kau siap."

Di bawahnya, ada serangkaian angka yang tidak langsung bisa ia pahami.

Kazuki menyipitkan mata, mencoba menganalisisnya.

Itu bukan tanggal, bukan kode eksperimen.

Koordinat.

Sebuah lokasi tersembunyi.

Kazuki merasakan napasnya tercekat.

"Apakah ini tempat di mana semuanya dimulai… atau tempat di mana semuanya akan berakhir?"

---

Saat Kazuki hendak menutup dokumen itu, ia menyadari sesuatu.

Di dinding ruangan arsip, tepat di atas rak buku yang berdebu, ada coretan samar yang hampir tertutup oleh lapisan kotoran.

Kazuki mendekat, menyipitkan mata untuk membaca tulisan itu.

> "Dia akan kembali saat semuanya berakhir."

Kazuki merasakan tenggorokannya mengering.

Dia?

Siapa yang dimaksud?

Apakah ini tentang Aoi? Atau seseorang… atau sesuatu yang bahkan belum ia sadari keberadaannya?

---

"Jika aku hanyalah pengamat… siapa yang sebenarnya mengendalikan ini semua?"

---

To be continued