Asap mengepul, memenuhi penglihatan mori Hingaa membuat nya sesak nafas, api semakin besar. "Sialan kenapa bisa seperti ini aku harus keluar dari sini!" Katanya dengan suara terengah-engah.
Bang! Tiba-tiba kayu berukuran besar menimpa kepala mori, darah keluar dari kepalanya, sudut mulutnya melengkung membentuk senyuman.
"Haha haha seperti nya aku akan mati, tidak ada alasan ku untuk hidup juga jadi kenapa aku takut mati, Jadi kemana aku akan pergi? Keneraka atau surga." Gumamnya sambil tertawa.
Kegelapan memenuhi pikiran mori. ia merasa tenggelam di dalam lautan yang gelap dan tak berujung, hingga tiba-tiba muncullah cahaya ia mengikuti cahaya itu dan rasa sakit menusuk tubuhnya. Ia membuka matanya perlahan, dan ia mendapati dirinya berada di rumah sakit yang tidak dikenalinya kepala nya di perban, dan ada orang yang duduk di sampingnya.dan orang itu terlihat terkejut dan berkata "Raven! Akhirnya kau sadar juga," orang yang berbicara itu memiliki rambut hitam dan mata coklat.
Tiba-tiba kepala nya terasa sakit, ada yang aneh dengan pikiran dan ingatannya. Tiba-tiba ingatan tentang orang bernama Raven muncul di benaknya, gambar-gambar samar, wajah-wajah, dan tempat yang asing memenuhi benak nya.
Raven Evans, seorang penyihir yang bekerja untuk melindungi kota, dari ancaman para mahluk humanoid pemakan daging manusia.
Ayahnya adalah seorang tentara yang telah mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi para warga dari para monster.
Ibunya adalah seorang dokter, dia meninggal saat Raven lulus sekolah.
Dia juga memiliki kakak laki-laki dan adik perempuan. Mereka tinggal di rumah bersama, keluarga mereka tidak kaya dan situasinya bahkan bisa di bilang agak kurang.
Apa ini? Pikiran mori bergerak saat dia mengulurkan tangannya untuk menggosok pelipis nya yang sakit. Dia mengarahkan pandangannya ke orang didepan nya dengan ingatan yang terus muncul di benaknya, dia mengenali orang di depan nya orang itu tidak lain adalah kakak laki-laki Raven pemilik tubuh yang dia rasukinya saat ini. lalu dia berkata, "apa yang terjadi padaku Damian?"
"Teman mu menemukan mu sekarat saat sedang bertugas dan membawamu ke rumah sakit. Apakah kau tidak ingat apa-apa?"Jawab Damian.
Mori menyentuh kepala nya yang sakit dan berpikir apa yang terjadi padaku apakah aku bertransmigrasi? Seperti di novel web dan komik yang biasa aku baca, Sulit di percaya ini benar-benar seperti novel fantasi gumamnya dalam hati, dia di besarkan Dengan membaca novel web dan komik dan sering berfantasi tentang adegan seperti itu. Namun, dia merasa bingung saat benar-benar berada di dalam situasi seperti itu.
Jika bukan karena rasa sakit di sekujur tubuhnya dia pasti berpikir dia sedang bermimpi.tenang tenang jangan panik, Setelah mengambil beberapa napas dalam-dalam, mori berusaha keras untuk tidak panik.
"Aku tidak bisa mengingat apa pun" jawab mori sambil memegang kepalanya yang sakit.
Tiba-tiba seorang gadis berusia sekitar 17 tahun mengenakan seragam sekolah. membuka pintu dan berkata, "Raven! apakah kau baik-baik saja?" Katanya dengan Napas terengah-engah, dia terlihat agak mirip dengan Damian dia memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat dan bertubuh kurus.
"Aku baik-baik saja Kaela" jawab mori jadi seperti ini rasanya melihat saudara sendiri pikir nya.
"Lain kali kau harus berhati-hati kenapa kau harus memilih pekerjaan berbahaya" Kata Kaela sambil memarahi kakak laki-laki nya seperti seorang ibu, yang menghawatirkan anaknya.
Setelah itu Mereka saling mengobrol satu sama lain dan tertawa bersama. Mori berusaha keras untuk terlihat seperti Raven yang asli mengunakan ingatannya, tanpa mereka sadari malam pun tiba. "Raven kami akan pulang ke rumah aku sibuk besok aku akan menjemputmu setelah pulang bekerja, kau boleh pulang ke rumah besok" kata Damian.
"Sampai berjumpa besok di rumah Raven" kata Kaela. Setelah itu Mereka pun meninggalkan ruangan dan hanya mori di ruangan itu, dia membiarkan pikiran nya mengembara. Dia terus berpikir apakah ini nyata atau hanya mimpi.
Dia berpikir dia akan pergi ke surga atau neraka setelah kematiannya. Tapi tidak di sangka dia malah bertransmigrasi, tiba-tiba dia merasa ingin buang air kecil dia terhuyung-huyung menuju kamar kecil. Setelah selesai buang air kecil mori menuju cermin di dekat nya, bayangan di dalamnya menunjukkan seorang pria bertubuh sedang dengan rambut hitam dan mata coklat yang terlihat sayu, Pria itu terlihat pucat dengan lingkaran hitam di bawah matanya, Kepalanya yang di perban penuh dengan darah.
Apakah ini aku yang sekarang? Raven evans?
Dia menjadi takut setelah melihat pemandangan yang menyambut nya. Seolah-olah dia melihat hantu.