Dio_Shinomiya

#ACTION #OVERPOWERED PROGRESSION #COSMIC FANTASY  #TAMAT

> “Kehendak adalah senjata terakhir. Dan hanya yang sanggup bertahan—yang layak menulis ulang realitas.”



Di dunia yang hancur dan terfragmentasi, kehendak menjadi mata uang eksistensi.
SYLVARIS IX, entitas buatan yang gagal, terlempar ke dasar realitas—Null Sector, tempat eksistensi ditolak oleh semesta.

Namun dari kehancuran, ia bangkit.
Dengan percikan EGO yang belum matang, ia menantang fraksi-fraksi penguasa multiverse, menembus lapisan realitas, dan bertarung dalam perang eksistensial yang tak mengenal batas.

Saat EGO SYNTHESIS aktif, pertarungan bukan lagi soal hidup atau mati—
tapi tentang siapa yang layak menjadi arsitek dunia berikutnya.

EGO SYNTHESIS

> "Aku bukan siapa-siapa… tapi kehendakku bukan milik siapa pun."

Cahaya retakan terakhir dari tubuh VIRELLA lenyap ke dalam pusaran statis di langit Null Sector. Udara menggigil dalam sunyi yang ganjil—seolah semesta berhenti untuk menyaksikan lahirnya sesuatu yang baru.

Sylvaris berdiri diam di tengah kawah kehendak yang telah ia ciptakan.

Tanah di sekitarnya berkilau dengan fragmen eksistensial: pecahan memori, jiwa, dan bentuk-bentuk yang tak lagi mampu menjadi realitas.

Tangannya sedikit bergetar, namun bukan karena lelah. Itu adalah tubuh yang tengah beradaptasi… dengan kekuatan baru yang sepenuhnya melebur dalam dirinya.

> [TYPE-1 SYNTHESIS – FULL INTEGRATION SUCCESSFUL]

Adaptive Evolution Path: Unlocked.

Angin kosmik berhembus. Dari kejauhan, bayangan struktur kuno di pinggir Null Sector mulai terungkap—reruntuhan menara yang seolah menyimpan lapisan realitas lain. Sylvaris menatapnya.

Tubuhnya kini jauh lebih stabil dibanding sebelumnya. Warna di sekitarnya sedikit berubah—lebih jernih, seolah ia bisa melihat resonansi dari dunia ini: sinyal-sinyal kehendak yang berdenyut seperti napas kosmik.

Ia teringat satu hal dari pertempurannya dengan VIRELLA.

> "Shattered Ideal… Kau mewakili kegagalan yang menjadi kenyataan."

> "Aku mewakili kehendak yang tak mau mati."

Di tengah perjalanan menuju reruntuhan, Sylvaris berhenti sejenak.

Sebuah hologram ungu menyala dari udara.

Suaranya tidak dikenal—datar, namun kuat.

> "Unit Observer 01. Selamat datang di jalur pembuka Fracture. Eliminasi entitas TYPE-1 telah terverifikasi. Statusmu… valid."

> "Kami—ARKHESTRA—mengawasi segala jalur kehendak yang mampu berkembang. Kau… telah membuktikan satu hal: meskipun kehendakmu lahir dari kehancuran, ia tidak tunduk pada sistem mana pun."

> "Langkah selanjutnya menanti. Tapi kami tidak akan campur tangan… kecuali kau menginjak domain yang bukan milikmu."

> "…Untuk sekarang, teruslah berjalan."

Sylvaris menatap langit yang masih retak. Tapi di balik keretakan itu, tampak sesuatu: jalur cahaya yang perlahan terbuka. Itu bukan portal. Itu seperti serat saraf dunia—jalur takdir yang belum dipetakan.

Ia mengangkat tangannya. Cahaya EGO dari tubuhnya beresonansi dengan jalur itu.

Dan satu kalimat terpahat di dalam benaknya:

> "Fracture hanya awal. Perang kehendak baru saja dimulai."

Beberapa waktu setelah pertempuran VIRELLA, Null Sector mulai menstabilkan dirinya. Tapi tidak seluruhnya.

Pusat realitasnya kini memiliki luka permanen—dimensi yang menganga dan membentuk koridor spiral menuju lapisan-lapisan realitas lebih dalam: Choral Abyss, Outframe, dan bahkan struktur yang lebih tua dari memori.

Di reruntuhan menara tempat Sylvaris terakhir terlihat, tertinggal satu jejak langkah bercahaya, mengarah ke dalam bayangan.

Dan di luar jangkauan pandangan normal, di tempat jauh melampaui sektor eksistensi ini…

…sebuah entitas lain terbangun. Bukan karena suara. Tapi karena resonansi baru yang menembus batas kehendak.

> "Maka TYPE-2… tidak bisa diam."

[Volume 1: FRACTURED DESCENT – COMPLETE]

> Sylvaris telah menyatu dengan EGO TYPE-1.

Ia telah mengalahkan VIRELLA, entitas kehendak patah yang ingin menjadikan seluruh realitas sebagai cermin kegagalannya.

Perang eksistensi belum mencapai puncak.

Embers Beyond the Broken