Lumen Spiral

Platform spiral terbuka sepenuhnya. Jalurnya membentang tanpa batas, seolah menembus lapisan eksistensi yang saling bertumpuk. Di setiap sisi, gravitasi meliuk seperti ombak, membawa partikel cahaya yang terfragmentasi. Ini adalah medan pertempuran yang didesain bukan untuk manusia—tapi untuk kehendak yang mampu menaklukkan dirinya sendiri.

Di tengah medan itu, Sylvaris berdiri tegap. Tubuhnya memancarkan cahaya biru muda—sisa dari sinkronisasi sebelumnya. Energi masih mengalir deras, namun kestabilan mulai goyah. Ia tahu batasnya belum sampai... tapi musuh di depan tak akan menunggunya menyelesaikan kalibrasi.

[ENTITY DETECTED – VIRIDIAN NEX]

Class: Spiral Construct – Type-2 Threat

Behavior: Adaptive Ego Form

Status: Semi-Sentient | High Sync Reactivity

Udara memekik. Dari atas, lapisan spiral turun membentuk sosok humanoid—terdiri dari fragmen kehendak yang gagal. Kristal kehendak menyatu dalam pusaran membentuk kepala retak, torso berlapis spiral, dan empat lengan yang berputar bebas di sekitar tubuh.

VIRIDIAN NEX muncul. Suaranya bergema dari lapisan realitas:

> “Stabilitas adalah penolakan terhadap evolusi. Spiral tidak menerima yang stagnan.”

Sylvaris tidak menjawab. Ia mengangkat tangan kanannya. Shardlance Veil terbentuk kembali dalam cahaya menusuk—tombak energi berlapis yang memancarkan denyut Ego-nya.

> “Kau bukan ancaman pertama… tapi mungkin yang paling menyebalkan.”

[BATTLE INITIATED]

Sync Limit Unlocked – TYPE-2 Combat Level

Viridian Nex menyerang lebih dulu. Ia meledakkan gelombang kehendak spiral dari intinya. Serangan:

[SKILL: SPIRAL REND BURST]

Pusaran energi hijau menyapu platform dalam pola tidak teratur. Waktu sekitar mulai terdistorsi. Platform seolah membengkok, menciptakan ilusi ganda yang mencoba memanipulasi persepsi Sylvaris.

Namun, ia telah membaca pola itu.

[SKILL: LUCENT PHASE-CUT] – Execute

Sylvaris meluncur maju dalam irisan spasial, memotong dimensi kecil yang terbentuk oleh ilusi spiral. Ia muncul tepat di belakang Nex, menghantam dengan tombak energi.

[IMPACT SUCCESSFUL – 18% DAMAGE REGISTERED]

Tubuh Nex terhuyung, namun tidak hancur. Spiral lapisannya mulai bergerak cepat, memperbaiki kerusakan dengan menyerap energi dari platform.

> “Rekonstruksi... Itu yang kau andalkan?”

[NEX: PHASE ADAPTATION – ACTIVE]

Gelombang spiral membentuk medan gravitasi terbalik. Serangan berikutnya memanipulasi medan tempur:

[SKILL: WHIRLGRAVE FIELD]

Zona tarik aktif. Semua gerakan Sylvaris tertarik ke satu titik, sinkronisasi terganggu. Efek stagnasi mulai terbentuk—bahkan aliran waktu sekeliling mulai melambat drastis.

> “Terlalu lambat…”

Namun Sylvaris menahan medan itu dengan menanamkan tombaknya ke platform.

[SKILL: STASIS ANCHOR] – Deployed

Cahaya biru keemasan menyebar dari titik kontak tombak. Zona sekitarnya distabilkan. Ia memaksa waktu kembali mengalir normal di sekitar tubuhnya.

> “Kau bukan satu-satunya yang bisa menyesuaikan.”

Tubuhnya mulai bersinar. Pola sinkronisasi di punggungnya membentuk sayap energi. Tiga sayap menyebar dari pusat tulang belakangnya—berdenyut mewakili tiga jalur kehendak: Origin, Break, dan Overdrive.

[EGO OVERCLOCK: SYNCBURST OVERRIDE] – INITIATED

[TYPE-2.5 FORM – UNSTABLE OVERRIDE MODE]

Armor Sylvaris berevolusi dalam satu dentuman energi. Helm terbentuk di atas wajahnya, dan Shardlance Veil berubah menjadi bentuk tiga cabang—seperti tombak petir yang hidup.

Viridian Nex kembali menyerang. Tapi kali ini, Sylvaris tidak menghindar.

[ULTIMATE SKILL: CELESTIAL FRACTAL – BURST VECTOR]

Tombak diluncurkan ke pusat spiral Nex. Saat menyentuh tubuhnya, senjata itu meledak menjadi jaringan fraktal cahaya yang menembus semua lapisan kehendak musuh.

[NEX: CORE DESTABILIZED]

[SPIRAL MATRIX: OVERLOAD]

Tubuh Viridian Nex bergetar hebat, lalu pecah menjadi pecahan spiral hijau yang berhamburan ke segala arah. Suaranya terdengar untuk terakhir kalinya, retak dan cacat:

> “Kau... bukan spiral... tapi vektor kehancuran…”

[ENEMY DEFEATED – VIRIDIAN NEX]

[SPIRAL STABILIZER UNLOCKED]

Platform mulai stabil. Energi spiral yang sebelumnya meluap kini meredup, tertarik kembali ke dalam inti Calyx Protocol. Sylvaris menarik napas perlahan. Sinkronisasi mulai turun, tetapi tubuhnya masih dalam mode aktif.

Langit kembali retak. Kali ini bukan hanya satu jalur, tapi beberapa. Zona berikutnya terbuka—jauh lebih besar, lebih gelap, dan terasa jauh lebih padat.

Ia menatap ke depan. Di sana, fragmenta spiral berikutnya sudah menanti. Dan Divina Syn… kini bergerak.

> “Calyx hanya permulaan. Kehendak mereka belum selesai.”

---

To Be Continued: Chapter 7 – Shard Emanation