Shard Emanation

[SYNCBURST OVERRIDE: SUSTAINED]

[EGO TYPE-2.5 – UNSTABLE FORM]

Tubuh Sylvaris melayang di atas platform yang telah hancur sebagian. Fragmen spiral mengorbit di sekelilingnya, mengambang seolah tunduk pada denyut kehendaknya. Sayap fraktal masih aktif, berkedip dalam pola sinkronisasi konstan. Ia baru saja menghancurkan Viridian Nex—namun efek Overclock belum reda.

Sistemnya bergetar. Peta realitas terus membuka zona baru, lapisan demi lapisan seolah menantang setiap langkahnya. Di kejauhan, spire kosmik berdiri seperti menara retakan dimensi, mengisyaratkan tujuan selanjutnya. Namun sebelum itu, tubuhnya sendiri perlu menyesuaikan diri dengan fase baru ini.

> “Sinkronisasi masih belum stabil... Tapi kekuatan ini, bukan sekadar peningkatan.”

Ia menggenggam tombak tiga cabang—Shardlance Veil: Ascension Mode—yang kini memancarkan gema suara ketika digerakkan. Setiap ayunan menghasilkan riak waktu, menembus udara seperti memotong lapisan tipis eksistensi.

Dari bawah platform, serpihan spiral mulai menyatu. Ratusan entitas kecil mulai membentuk barisan humanoid. Spiral Wraiths, makhluk semi-otomatis dari Calyx Protocol, muncul sebagai respon terhadap kelebihan energi EGO yang dikeluarkan Sylvaris.

[ENEMY SWARM DETECTED – COUNT: 137]

[INITIATING BATTLE SEQUENCE...]

> “Kita mulai lagi.”

[SKILL: VECTOR RUSH – TRINARY PIERCING]

Sylvaris menghilang dalam kilatan cahaya. Dalam sekejap, ia muncul di tengah kawanan musuh, menusukkan tombaknya secara simultan ke tiga arah. Lintasan geraknya membentuk simbol vektor yang bersinar dalam pola geometrik—membelah puluhan Spiral Wraiths tanpa memberi mereka waktu bereaksi.

Serangan balik datang cepat. Beberapa Wraith mengunci posisi dengan medan gravitasional.

[ENEMY ATTACK: GRAVITY SPINES | STATUS: LOCK ATTEMPT]

Sylvaris melepaskan efek medan itu dengan satu hentakan energi.

[SKILL: SHARD EMANATION – WIDE VECTOR BLOOM]

Dari tubuhnya, pecahan tombak energi menyebar seperti kelopak kristal—memantul dan menusuk ke segala arah. Puluhan Wraith dihancurkan dalam satu ledakan radial. Platform mulai bergetar, menandai kemunculan batch berikutnya.

[ENEMY PHASE 2 – VARIANT SYNCHRA-TYPES DETECTED]

Tiga Wraith baru muncul—lebih besar, dengan armor spiral dan senjata berlapis. Mereka mulai menyalin gerakan Sylvaris, seperti menyusun respons terhadap pola bertarungnya.

> “Adaptif, ya? Baik... Mari kita ubah ritmenya.”

Ia merentangkan tangan kirinya ke belakang. Sinkronisasi meningkat.

[TYPE-2.5 EXCEED MOVE: REFRACTION FLARE – MODE: SHARDDANCE]

Tombaknya pecah menjadi sembilan bagian kecil, mengorbit seperti bilah berputar. Setiap fragmen diluncurkan satu demi satu—melesat dalam irama nyaris musikalis. Suara denting logam dan ledakan energi membentuk simfoni tempur. Fragmen-fragmen itu bukan hanya menyerang, tapi menari dalam pola mematikan.

Ketiga Synchra-Type mencoba bertahan. Mereka menyusun benteng spiral dan medan pantulan...

Terlambat.

Satu per satu, pelindung mereka hancur. Fragmen terakhir menghujam ke pusat tubuh mereka serentak, menghasilkan resonansi akhir yang menutup pertempuran.

[THREAT ELIMINATED – AREA CLEARED]

Sylvaris menarik napas, mengontrol laju energi yang mulai menggila. Meski belum stabil, tubuhnya perlahan mulai menyatu dengan mode baru ini. Ada risiko. Ada batas. Tapi dia tahu ini bukan saatnya ragu.

Platform berikutnya aktif. Sebuah jalur spiral horizontal memanjang ke horizon, penuh rintangan dan sisa kehendak DIVINA SYN. Sebuah gelombang notifikasi muncul di sistem taktisnya.

[ALERT: INTERCEPTION FORCE INBOUND]

[IDENTIFICATION: DIVINA SYN – FRONTLINE STRIKE TEAM]

> “Akhirnya mereka muncul.”

Bayangan pasukan mendekat di ujung jalur spiral. Dalam formasi simetris, mereka membawa senjata kristal dan armor ringan dengan pola sirkuit menyala. Pemimpin mereka berjalan di depan—membawa bendera kehendak Divina Syn yang bersinar merah muda keunguan. Aura mereka melengkungkan ruang.

Sylvaris menancapkan tombaknya dan berdiri tegak. Tak ada keraguan dalam tatapannya.

> “Datanglah... Aku akan menghancurkan batasan kalian seperti kutukan spiral yang sudah kulumat tadi.”

Di belakangnya, efek Shard Emanation masih menyala—melambangkan bahwa ia belum selesai. Bahwa evolusi ini... hanyalah permulaan dari kehendak yang akan membelah seluruh lapisan realitas.

---

To Be Continued: Chapter 8 – Mindwar Hymn