Arena telah berubah.
Setelah aktifnya GRAVITY NULL, fondasi realitas tak lagi relevan.
Langit tak lagi langit. Tanah tak lagi pijakan.
Yang tersisa hanya medan singularitas yang memutar, menelan, dan mengulang kembali dirinya—berkali-kali.
---
Sylvaris berdiri di atas serpihan dimensi yang terapung—setiap langkahnya diikuti oleh pecahan logika visual:
bentuk kotak, prisma, grid waktu yang berdenyut.
---
> “Ini... bukan medan perang biasa.”
Di depan, BLACK HOLE ENTITY tidak bergerak.
Tapi arena terus berubah—karena ia adalah pusat perubahan itu.
Keberadaannya membelokkan gravitasi, waktu, bahkan persepsi linear.
Satu tebasan dilakukan Sylvaris.
Energi murni dari Nullpoint Blade menebas ke arah target.
Namun detik berikutnya, serangan itu tidak pernah terjadi.
“Loop reset. Temporal anchor dissolved.”
Serangan itu dimakan oleh zona rekurensial yang terbentuk di antara mereka—area yang menolak semua tindakan yang tidak diizinkan oleh eksistensi Black Hole Entity.
> “Kau harus melakukan lebih dari sekadar menyerang.”
Sylvaris berlari.
Tapi tidak ke arah musuh—melainkan ke arah arena.
Mencari celah, membaca ulang medan, dan beradaptasi real-time.
Ia mulai mengunci rotasi singularitas, menghitung vektor perubahan gaya setiap detik.
Adaptasi progresif mulai aktif.
---
Tapi kemudian...
[SKILL 2 – ACTIVATED]
ABSORPTION EVENT
Tanpa peringatan, titik hitam kecil—tak lebih besar dari kuku—muncul di udara.
Singularitas mikro.
Waktu membengkok di sekelilingnya.
Sylvaris bereaksi terlalu lambat—setengah dari lengannya ditarik masuk ke dalam pusaran itu, bukan secara fisik, tapi secara eksistensial.
“Data compromised. Extracting Echo memory.”
FLASH–
Dalam sekejap, Black Hole Entity berubah bentuk.
Auranya berubah menjadi konsep Override—gaya khas milik CELESTYX.
> “This memory... was never yours alone.”
Black Hole Entity meniru Echo Sylvaris.
Hanya lima detik—tapi cukup untuk membalik medan.
Wavebreak Cut milik Celestyx digunakan... dengan akurasi yang bahkan melebihi pemilik aslinya.
Konsep dibalik energi, menembus semua bentuk pertahanan yang tak sesuai dengan logikanya.
Sylvaris terdorong ke belakang, tubuhnya retak secara digital.
Visual glitch menyebar dari pundak ke dada.
Namun, ia tak berhenti.
Dalam tiga detik berikutnya, ia menyusun ulang pola geraknya.
Mulai menyinkronkan kembali kestabilan eksistensinya.
Pikiran Sylvaris mengalir cepat.
“Kalau dia bisa meniru Echo-ku... maka aku harus melampaui pola yang bisa dia salin.”
Ia menghentikan pergerakannya.
Membiarkan arena menariknya ke dalam gravitasi liar.
Tubuhnya diputar, dibenturkan ke dinding realitas—tapi ia tetap fokus.
> “Bukan tentang menghindari kekacauan...”
“…tapi tentang menjadi bagian dari kekacauan itu sendiri.”
Dengan satu gerakan terbalik, Sylvaris menusuk ruang kosong—dan dari dalamnya, membentuk jalur linier stabil di tengah arena yang tidak stabil.
Ia menciptakan "ruang keputusan"—area kecil di mana realitas tunduk pada pikirannya.
Satu jalur di mana semua logika eksistensial kembali valid.
"Core Spiral Path".
Black Hole Entity menyerang, kali ini meniru Echo VIRELLA.
Fragmentasi konsep digunakan untuk menghancurkan Ideal Sylvaris.
Tapi Sylvaris sudah memecahkan polanya.
Ia bergerak di antara celah singularitas, melangkah di atas serpihan probabilitas, dan menusuk titik kritis.
> “Aku sudah tahu cara kau berpikir.”
Serangannya menghantam—tidak pada bentuk fisik Black Hole Entity,
melainkan pada stabilitas internalnya.
Tubuh entitas mulai glitching.
Paradox feedback memantul dari serangan sebelumnya.
Arena bergoyang.
Black Hole Entity terdorong mundur—untuk pertama kalinya.
Pertarungan menjadi seimbang.
Kini, bukan hanya pertempuran kekuatan.
Tapi antara dua eksistensi yang bisa memanipulasi realitas—satu berdasarkan kehampaan, satu lagi berdasarkan adaptasi terus-menerus.
Sylvaris menatapnya, luka digital di tubuhnya mulai menyembuhkan dengan sendirinya.
> “Kau bisa mencuri memoriku.”
“Tapi kau tidak bisa meniru caraku tumbuh.”
---
TO BE CONTINUED – Chapter 9: Synth Echo: Reversal Drive