---
“Kau tahu kenapa aku mengakhiri semuanya?”
“Karena tak ada lagi yang tersisa untuk diselamatkan.”
---
Gravemind Spiral berubah.
Bukan karena kekuatan Sylvaris, tapi karena ingatan yang kini meresap ke dalam arena. Fragmen dunia yang menggantung di sekelilingnya membentuk ulang diri—menyusun ulang narasi yang hilang.
Satu demi satu, bayangan realitas yang telah mati bangkit.
Semua menunjukkan asal usul dari entitas yang kini berdiri sebagai kehampaan itu sendiri.
---
> [VISUAL RECONSTRUCTION: MEMORY INDEX – OMEGA LOST]
---
Dulu, ia adalah manusia.
Biasa. Rapuh. Tapi penuh tujuan. Ia pernah punya nama, meskipun sekarang telah terkubur di antara bintang-bintang yang lupa caranya bersinar.
Wajahnya muncul dalam fragmentasi holografik—seorang ilmuwan, pembawa teori realitas generatif.
Ia menciptakan jembatan antara kemungkinan dan kenyataan.
Ia mencapai sesuatu yang tak pernah dicapai siapa pun—TYPE-Ω.
> “Semua keinginan, seluruh impian… menjadi satu dalam diriku.”
“Dan saat aku melampaui itu semua…”
“…aku kehilangan bentuk.”
Omega bukan hanya puncak kekuatan.
Itu adalah kondisi keberadaan di luar kebutuhan untuk ada.
Saat ia mencapai puncak itu, ia tak lagi memiliki tujuan. Tak ada lawan. Tak ada konflik. Tak ada “kenapa”.
Ia menjadi sesuatu yang melampaui kebutuhan.
...dan pada akhirnya, ia runtuh ke dalam dirinya sendiri.
Tubuhnya mulai diserap oleh singularitas yang ia ciptakan—pusaran yang terus berputar hingga menghancurkan semua kemungkinan yang pernah ia miliki.
Ia menjadi GRAVITY. Ia menjadi NULL.
BLACK HOLE ENTITY lahir bukan dari kemenangan, tapi dari kekosongan total.
Eksistensi yang melupakan bentuk, nama, dan arah.
Sylvaris menatapnya.
> “Kau menyerah… bukan karena kalah. Tapi karena tak ada lagi yang bisa kau perjuangkan.”
Entitas tidak menjawab dengan kata-kata.
Melainkan dengan gerakan.
Dan pada saat itu—seluruh arena runtuh.
---
[SKILL 1 – ACTIVATED]
GRAVITY NULL
Segalanya... terdiam.
Tanpa suara. Tanpa arah.
Sylvaris melayang tanpa kendali, tubuhnya tak lagi tertambat oleh gravitasi, dimensi, atau realitas.
Waktu membeku.
Seluruh visual layar berubah menjadi distorsi pixelated, seolah-olah game itu sendiri kehilangan resolusi eksistensial.
> “Weightless… like your resolve.”
Selama 3 detik kosmik, semua serangan, gerakan, bahkan ide tidak dapat dirumuskan.
Segala sesuatu—termasuk ego Sylvaris—terombang-ambing dalam nihil absolut.
Namun… di tengah kehampaan itu, satu hal tetap ada.
INTI NARASI.
Tubuh Sylvaris menyala. Tidak dengan cahaya, tapi dengan konsep.
Ia menarik seluruh sintesis dari Echo yang pernah ia rangkai—dan mengubahnya jadi antitesis untuk melawan entitas ini.
Saat efek Gravity Null selesai, dan waktu “kembali”, Sylvaris sudah berdiri dalam formulasi baru.
---
> [NEW SKILL UNLOCKED]
SKILL 2 – CONCEPT PARADOX: COLLAPSE
“Ayo… bertarunglah melawan konsep dirimu yang tak kau sadari.”
Dari belakang Sylvaris, muncul manifestasi konsep:
sebuah bayangan hitam dari BLACK HOLE ENTITY sendiri—bukan refleksi visual, tapi konsep anti-gravitasi yang eksis hanya untuk menentangnya.
Perwujudan ini melawan bukan dengan kekuatan fisik, tapi dengan narasi yang bertabrakan.
Singularitas lawan mulai bergetar.
Bentuknya tidak stabil. Ia kini dipaksa untuk melihat dirinya sebagai dogma—dan bertarung melawan dirinya yang menolak finalitas.
> “Kau menciptakan dunia di mana tidak ada lagi harapan.”
“Maka aku akan memaksamu untuk melawan harapan itu sendiri.”
Pertarungan tak lagi hanya soal kekuatan.
Tapi tentang siapa yang memiliki alasan untuk terus melanjutkan.
Sylvaris bertahan bukan karena ia lebih kuat…
...tapi karena ia masih punya alasan untuk ada.
---
TO BE CONTINUED – Chapter 8: Graviton Spiral