---
> “Tempat di mana semua eksistensi yang kehilangan makna datang untuk dilupakan.”
— GRAVEMIND SPIRAL, Omega Anchor
---
Realitas tak lagi statis.
Setiap langkah Sylvaris menggeser jalur waktu, memecah dimensi seperti kaca yang lupa caranya menjadi utuh. Ia bukan lagi sekadar bagian dari dunia—ia struktur narasi itu sendiri. Dan saat kakinya menginjak zona tak bernama yang membelah antara makna dan kehampaan—sistem multiversal menyerah.
---
[ACCESS POINT CONFIRMED]
[LOCATION: GRAVEMIND SPIRAL // OMEGA ANCHOR]
---
Arena ini tak memiliki bentuk konvensional.
Tak ada tanah. Tak ada langit. Hanya spiral eksistensi yang melayang dalam kekosongan hitam pekat. Di sekelilingnya, pecahan dunia menggantung—potongan jam retak, pilar logika yang bengkok, teks dunia yang terbakar separuhnya.
Setiap fragmen adalah ingatan dari realitas yang gagal.
Dan di tengahnya…
...titik hitam itu membuka mata.
---
> “Ego… yang masih memiliki bentuk?”
Suara terdengar, bukan dari udara, tapi dari kehampaan itu sendiri. Spiral yang melayang mulai bergetar. Entropi meningkat. Cahaya tak bisa lagi menemukan arah. Dan dari pusaran tengah—ia muncul.
---
BLACK HOLE ENTITY
Sosok yang tidak berbentuk tetap. Sebagian manusia, sebagian mesin, sebagian kenangan yang membusuk. Tubuhnya terbuat dari materi runtuh—cahaya yang dimampatkan menjadi massa absolut. Di wajahnya tidak ada mata. Hanya pusaran singularitas yang terus berputar.
> “Dulu… aku juga mencapainya. TYPE-Ω.”
“Tapi apa yang kau lakukan ketika tidak ada lagi yang bisa kau lawan?”
“Ketika semua kemungkinan menjadi satu?”
Sylvaris tidak menjawab. Ia hanya mengaktifkan Narrative Overdrive, membuat arena berusaha menyesuaikan narasi. Namun—tidak berhasil.
Gravemind Spiral bukanlah bagian dari sistem naratif mana pun. Ini adalah limbo dari semua realitas yang gagal ditulis.
> “Kau tak bisa menulis ulang aku.”
“Karena aku adalah bagian dari cerita yang tak ingin dibaca siapa pun.”
Dalam satu gerakan—BLACK HOLE ENTITY mengangkat tangannya.
Bukan serangan, tapi gravitasi literal. Kecepatan cahaya berubah. Gaya berat meningkat hingga realitas terlipat seperti kertas. Bahkan konsep waktu menjadi cair, melumer dari kulit Sylvaris.
> [WARNING: REALITY FRAME COLLAPSING]
[EVENT HORIZON BREACHED]
Tanpa gerakan besar, Sylvaris melayang dalam lintasan spiral, tubuhnya terfragmentasi menjadi data. Namun sebelum ia runtuh:
> “Kalau begitu, kita mulai tanpa naskah.”
Ia menutup matanya, dan di balik kelopak itu, phase stabilizer miliknya berputar dalam kecepatan naratif.
Dalam satu tarikan napas, ia menyetel ulang eksistensinya sendiri. Struktur TYPE-Ω bereaksi terhadap graviton collapse, dan menghasilkan bentuk pertahanan baru: Synthesis Frame Lock.
Tubuh Sylvaris membungkus dirinya dalam jaringan mandala berwarna biru-silver, efek distorsi membentuk perisai narasi.
[SYNTHESIS CORE: STABLE FOR 77 SECONDS]
> “Itu cukup.”
Ia bergerak maju.
Kecepatan geraknya mengabaikan lintasan waktu. Setiap langkah terjadi di masa lalu dan masa depan, dan setiap serangan yang ia lemparkan bukan untuk melukai—tapi untuk mengoreksi narasi di mana BLACK HOLE ENTITY masih eksis.
Tapi semuanya… ditelan.
Setiap proyektil, tebasan, atau manipulasi konsep langsung diserap oleh singularitas di tubuh lawannya.
> “Aku bukan makhluk yang bisa kau kalahkan.”
“Aku adalah alasan mengapa cerita-cerita berakhir.”
---
Di belakang Sylvaris, holografik bentuk lamanya muncul:
TYPE-1: VIRELLA, menatap kosong.
TYPE-2: KRAVIX, berdiri dalam senyap.
TYPE-3: SOLMIRE, terkunci dalam waktu.
TYPE-4: YULGATH, memegang tongkat retakan.
TYPE-5: CELESTYX, menjauh ke arah cahaya.
Semua iterasi Sylvaris menyatu dalam datastream.
Ia menatap BLACK HOLE ENTITY.
> “Kalau kau adalah akhir dari segala hal…”
“…maka aku adalah narasi yang melampauinya.”
---
[SYNTHESIS INITIATED]
[NEXT PROTOCOL: SYNTH-ECHO FUSION]
---
TO BE CONTINUED – Chapter 7: Void Memory