Seiring berjalannya waktu, aku dengan cepat melupakan hal-hal tersebut.
Putus cinta memang menyakitkan, tapi hidupku dimulai dengan penderitaan yang tak berujung, dan orang tua keluarga Huo yang mengulurkan tangan dan menarikku.
Aku memiliki keluarga terbaik di dunia.
Cinta hanyalah bumbu dalam hidupku, bukan kebutuhan mutlak.
Seperti burung layang-layang muda yang kembali ke sarang, aku benar-benar rileks saat di rumah, melemparkan diri ke pelukan keluarga, dan dalam beberapa hari saja, kedua orang sial itu dihapus dari daftar hidupku.
Yang paling menyenangkan adalah kembalinya kakakku, yang membuatku benar-benar berhenti peduli tentang masalah lainnya.
"Kakak!"
Aku memeluk Huo Qingming erat-erat, air mata mengalir di tulang selangkanya.
"Aku sangat merindukanmu."