Kenangan Yi Yan (2)

Demi menyelamatkan nyawa ibunya, dia menandatangani perjanjian dengan kakeknya dan tidak pernah muncul di depannya lagi.

Ketika dia mengetahuinya, dia sudah pergi. Perpisahan ini berlangsung selama bertahun-tahun. Ketika berikutnya dia melihatnya adalah di pesawat yang terbang ke kampung halamannya. Ketika dia melihatnya, dia hampir menangis karena emosinya yang tak terkendali. Kebahagiaan, penyesalan, kelegaan, rasa bersalah, kerinduan, dan terutama cinta, membanjiri hatinya.

Walaupun dia ingin segera mendekatinya dan memohon maaf, dia tidak berani mendekat karena takut bahwa dia akan menolaknya. Dia tidak bisa menahan kalau dia meninggalkannya lagi, atau mendengar kata-kata penolakan, menyalahkan, atau benci. Untuk lebih dekat dengannya, dia bertukar tempat dengan penumpang lain.