Melihat istrinya menjahitkan kaus kaki untuknya, Li Chenmo berjalan mendekat dan merasa ada perasaan tak terkendali membuncah di hatinya. Dia merunduk, dengan lembut mengusap bagian belakang kepalanya, dan menciumnya dengan lembut.
Saat bibirnya bertemu bibir istrinya yang lembut dan hangat, dia berpikir, 'Yu'er, istriku, kita akhirnya bisa bersama.'
Saat Li Chenmo memperdalam ciuman, Lu Jueyu terkejut dengan antusiasme suaminya di pagi hari, dan matanya membelalak karena terkejut. Kali ini, dia tidak memintanya untuk menutup mata, tetapi menatap langsung ke matanya, seolah-olah dia ingin melihat menembus jiwanya.
Setelah dicium berkali-kali olehnya, Lu Jueyu merasa bahwa ciuman suaminya hari ini berbeda dari yang sebelumnya. Ciuman itu lebih menuntut dan mendominasi seolah-olah dia ingin meninggalkan jejak pada tubuh dan jiwanya, tetapi dia bisa merasakan bahwa tangannya sebenarnya gemetar saat dia mendekatkannya.