"dang!" suara yang berasal dari benturan batu dan cangkang keras serangga terdengar menutup sebuah pertarungan.
Rocky berdiri dan memeriksa sekelilingnya dan tidak menemukan monster serangga yang tersisa, setelahnya kakinya tiba-tiba dipeluk oleh seseorang yang tak lain adalah Lylah.
"hehehehe! kau hebat Rocky!" hati Rocky terasa hangat ketika melihat senyuman polos dari Lylah
(Catatan Author: yah itu jika kau punya hati Rocky -_-// )
namun master Sage malah menatap tajam Rocky sambil terus berfikir seolah-olah ia memiliki 1001 pertanyaan di kepalanya, melihat master nya memasang ekspresi tersebut Lylah tak bisa menahan untuk bertanya. "ada apa master?"
master Sage menggelikan untuk mengembalikan kesadarannya. "tidak! aku hanya penasaran darimana Rocky bisa bertarung sebaik itu"
mendapati jawaban masternya kini gantian Lylah yang pikirannya melayang sambil memandang Rocky dengan tatapan menyelidik.
"apa? apakah itu aneh? aku sudah biasa bertarung di kehidupanku sebelumnya!" tegas Rocky, namun tentu perkataan tersebut hanya terdengar berupa gesekan dan benturan batu.
"hmm... mungkin karena dia adalah ciptaanku! sang jenius 1000 tahun! hahahaha!!" teriak lantang Lylah sambil membusungkan dadanya.
namun perkataannya langsung di sambut oleh 2 sentilan dari master Sage dan Rocky di dahinya. "aduh! kenapa kalian suka sekali menyentil dahiku! huaaaa! kalian jahat! huaaaa!"
mata Lylah mulai kembali meneteskan air mata sambil mengeluarkan rengekan nyaring nya, beda dari sebelumnya ia kini juga berguling-guling di lantai.
"grrrrrr" namun ketika master Sage dan Rocky sedang memperhatikan dan menunggu Lylah kelelahan sebuah getaran dan suara tak jelas antara geraman atau desiran muncul.
seketika Rocky dan master Sage memiliki firasat buruk, bulu kuduk master Sage mulai berdiri ketika sebuah dentuman terdengar keras, dan jika Rocky masih memiliki rambut tersebut sudah pasti ia juga dalam kondisi yang sama.
ketika mereka berbalik ke sumber getaran dan suara, lokasinya masihlah tertutup oleh kegelapan dan hanya sedikit cahaya yang menyinari bagian ruangan tersebut.
master Sage mengarahkan staf sihirnya kearah tersebut dan mengeluarkan sihir cahaya sekali lagi.
dan kini terlihatlah sebuah kepompong raksasa yang sebesar ruangan, master Sage langsung menyuruh spirit api untuk membakar kepompong tersebut.
namun sayangnya hingga energinya habis Jaring-jaring yang membentuk kepompong tersebut tak terbakar sedikitpun, bahkan menghitam pun tidak.
"seak!... srat!" kini suara robekan juga terdengar diikuti oleh sebuah kaki yang berbentuk seperti sabit muncul dan mendarat tepat di depan Rocky dan master Sage.
"Rocky mundur!" perintah master Sage langsung dilaksanakan oleh Rocky yang langsung berbalik dan menggendong Lylah di pundaknya.
sementara master Sage mengeluarkan sebuah lingkaran sihir dari stafnya yang langsung bergerak kebelakang menembus tubuh master Sage.
tubuh master Sage bercahaya hijau kebiruan dan dengan ajaib tubuhnya melayang dan meluncur menuju pintu keluar mengikuti Rocky.
"kyaaaaaa.... " pekikan monster Laba-laba tersebut terdengar nyaring hingga beberapa kerikil jatuh dari atap getaran suara tersebut.
"huaaa! hei! Rocky! kenapa kau menggendong aku terbalik seperti ini! turunkan! aku masih kesal kepadamu dan master!" protes Lylah dengan pipi yang menggembung ketika baru menyadari kalau ia sedang di panggul menghadap belakang.
"turunkan aku! cepat turunkan sekarang juga!" ia kini meronta-ronta untuk lepas dari Rocky, namun sebuah raungan atau teriakan dari Laba-laba dihadapannya membuat wajahnya pucat seketika, "tidak! tidak perlu turun! gendong aku selamanya Rocky!"
Rocky dan master Sage sudah semakin dekat dengan pintu keluar namun sayangnya ketika beberapa meter lagi sebuah jaring terlontar dan langsung menutupi pintu keluar mereka.
Rocky yang berada di depan langsung ingin mengoyak jaring tersebut dengan tebasan lengannya, namun sayangnya begitu benang dan tangan batu tersebut bertemu yang ada hanya sebuah percikan api kecil.
'sial! terbuat dari apa benang Laba-laba ini sebenarnya!?' kesal Rocky yang usahanya ternyata sia-sia.
"sial! apakah ini jaring dari Laba-laba adamantium" keluh master Sage yang langsung bersiaga.
"Laba-laba adamantium? apa tidak terlalu berlebihan? kenapa tidak Laba-laba besi saja!?" kata Rocky dan Lylah secara bersamaan. (yah meskipun hanya perkataan Lylah lah yg bisa di mengerti)
master Sage mengangguk, "tidak, sejatinya Laba-laba ini merupakan Laba-laba langka diantara Laba-laba besi... mungkin yang paling langka diantara evolusi langka, dan jika benar laba-laba yang sebelumya kita lawan adalah laba-laba besi!"
"huwa... berarti kita beruntung kan master!?" balas Lylah, namun setelahnya ia mendapatkan sebuah tamparan di pantat dari Rocky. "plak"
'beruntung kepalamu! di cerita fantasi adamantium adalah logam terkeras! jika Laba-laba ini benar maka akan sulit menyerangnya!' umpat Rocky.
"aduh! kenapa sih kau ini Rocky!" kesal Lylah.
master Sage yang pikirannya terganggu langsung berteriak. "diam! kita harus mencari cara untuk keluar atau membunuh Laba-laba itu!... dia itu sangat berbahaya karena tubuhnya yang sangat keras!"
Lylah yang di bentak bukannya menurut ia kini malah menyilangkan tangannya dan menggembungkan pipinya hingga seperti hamster yang mulutnya penuh biji-bijian.
"hmp!" Lylah langsung membuang muka dan tak mau menatap masternya tersebut.
disini lain monster yang di kenal dengan Laba-laba adamantium itu kini berusaha untuk keluar dari kepompong yang sepertinya ia gunakan untuk berevolusi.
ketika master Sage memperhatikan lebih jeli ia mendapati sesuatu. "Rocky, Lylah! kita beruntung! proses evolusinya kemungkinan masih belum lama terjadi! atau mungkin setengan jadi!"
'setengah? maksudnya?' tanya Rocky.
meskipun master Sage masih tidak bisa memahami apa yang di katakan Rocky namun ia tau kalau golem batu itu sedang bertanya. "maksudnya beberapa bagian tubuhnya masih tidak terbentuk sempurna yang artinya bagian itu masih lembek atau tidak sekeras adamantium! haah... sayangnya kedua kaki depan yang berbentuk sabit itu sudah terbentuk sempurna!... sialan!"
Rocky meletakkan Lylah yang marah di dekat pintu yang tertutup jaring, setelahnya ia langsung menerjang Laba-laba adamantium itu dengan kecepatan penuhnya.
kecepatan Rocky saat ini diperkirakan sudah secepat cheetah atau bahkan lebih tinggi entah bagaimana ia bisa mencapai kecepatan yang luar biasa cepat padahal ia terbuat dari batu namun disaat ini hal tersebut bisa di abaikan, kini Rocky menguatkan genggaman tangannya bersiap melayangkan pukulan terkuat yang ia bisa.
sementara itu Laba-laba yang masih setengah keluar dari Kepompongnya pun juga tidak tinggal diam, ia menegaskan kedua sabitnya kearah Rocky.
namun Rocky bergerak lebih cepat dan dengan mudah menghindari kedua serangan tersebut, hingga kedua kaki sabit tersebut menancap di lantai batu.
Rocky yang memanfaatkan kesempatan tersebut langsung melompat dan memukul dahi monster Laba-laba di depannya, "crack!"
'sial! keras sekali!' sayangnya begitu Rocky memikul dahi Laba-laba itu tangannya yang ia gunakan untuk memukulnya langsung hancur seketika.
"sling!" dan di saat yang hampir bersamaan tubuh Rocky langsung di potong oleh kedua sabit Laba-laba adamantium raksasa tersebut menjadi 3 bagian.
sejenak pikiran Rocky melayang karena masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi
"Rocky!" teriakan Lylah membuat Rocky sadar dan dibawahnya sudah ada mulut yang mengaga lebar siap untuk menelannya bulat-bulat.