Chapter 11

"huaaaa kenapa aku harus melakukan ini!?" suara tangisan Lylah menggema di seluruh ruangan.

"CAAAk!" balasan sesuatu yang berada di dalam ruangan tersebut, tentu hal itu membuat Lylah langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

tangannya terus saja bergetar memegang tongkat sihir miliknya yang di bagian ujung mengeluarkan cahaya terang.

Lylah terus mengarahkan tongkat tersebut ke segala arah dan membiarkan cahaya di ujung tongkatnya melesat hingga menempel pada apapun yang menabraknya.

begitu bola cahaya tersebut menabrak dinding atau benda lain dan menempel Lylah langsung membuat bola cahaya baru dan kembali melakukan hal yang sama.

ia terus saja menangis sambil menahan rasa geli yang menjalar di seluruh tubuhnya karena di dalam ruangan itu banyak Laba-laba kecil yang berjalan di tubuhnya.

meskipun hanya sebesar telapak tangan Lylah namun monster tetaplah monster, jika tubuh Lylah tidak di tempeli gumpalan jaring maka para monster itu pasti sudah memakan Lylah.

"Rocky kenapa mereka tidak menyerang Lylah? sihir perlindungan yang diam-diam aku pasang pun tidak menunjukkan kerusakan" tanya master Sage dari depan pintu.

sementara Rocky berdiri di bibir pintu sambil mengawasi Lylah jikalau hal tak di inginkan terjadi.

"yah aku mengambil gumpalan jaring yang berada di tengah ruangan... dan bagian itu yang paling mereka jaga, mungkin sarang telur mereka" balas Rocky.

"tuk!", mendengar balasan itu master Sage mengetuk kepala Rocky dengan tongkat sihirnya, "kau lupa kalau kami tidak paham perkataan mu!? lagipula memangnya kau bisa bicara? kalaupun bisa jangan menggunakan bahasa golem!, bahasa itu masih tidak ada yang mampu menerjemahkannya!"

Rocky menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia berfikir sejenak dan melakukan gerakan tubuh untuk memberitahu master Sage.

namun setelah beberapa usaha master Sage masih saja menggeleng dan tidak memahami maksud Rocky, "tidak... aku masih tidak paham"

"master dia berkata kalau gumpalan jaring itu berasal dari tengah ruangan.... " sebuah suara anak kecil terdengar.

ketika mereka melihat kebawah terlihat sesosok anak kecil dengan wajah pucat dan rambutnya berwarna putih keperakan.

"whaha! hantu! hantu! sihir cahaya! huohokhok!" / "duak! crack!" master Sage langsung terhuyung mundur karena kaget sambil memegang dadanya, sementara Rocky langsung terjungkal kebelakang menimbulkan suara nyaring.

di sisi lain anak kecil tersebut menatap kedua orang tersebut dengan datar. "master Sage, Rocky... dimana hantunya! huaaaa! tadi Laba-laba sekarang hantu huaaa.... Lylah takut!"

ketika mereka mendengar rengekan yang tidak asing master Sage melihat anak di bawahnya dengan cermat, ia baru menyadari kalau anak itu adalah Lylah yang tubuhnya kini semakin tertutup jaring Laba-laba.

sementara itu Rocky langsung memeluk dan menggendong Lylah untuk menenangkan nya.

ketika master Sage menyadari kecerobohannya ia langsung mendekatkan staf sihirnya pada Lylah. "maaf maaf... sebentar master bersihkan tubuhmu"

sebuah angin lembut langsung bertiup dari staf sihir master Sage, bersamaan dengan hal tersebut jaring-jaring yang menempel pada tubuh Lylah terurai dan menghilang.

Lylah masih saja terisak sambil memeluk Rocky, master Sage kini hanya bisa menggeleng melihat tingkah muridnya itu. "haaa... sudahlah, jaga dulu dia"

master Sage memasuki ruangan tersebut dan memandang Ke sekeliling, melihat pekerjaan muridnya yang sesuai dengan keinginannya master Sage mengangguk puas.

kini bisa di lihat sebuah ruangan yang telah di jadikan menjadi sebuah sarang oleh para monster Laba-laba, dan sepertinya mereka tidak menyukai cahaya karena kebanyakan dari mereka selalu menjauhinya.

Master Sage juga menilai kalau kemungkinan tidak ada jaring jebakan yang biasa di gunakan untuk menjerat serangga yang lewat, mereka terlihat lebih mirip Laba-laba yang akan langsung menyergap mangsanya.

dan karena tidak memerlukan jaring penjerat, benang yang mereka hasilkan digunakan untuk menyimpan makanan atau buruan mereka.

ini bisa di lihat kalau banyak kantung-kantung yang membungkus sesuatu dengan sangat baik, kantung-kantung tersebut bisa dipastikan bukanlah telur dikarenakan para Laba-laba yang berkeliaran sangat beraneka ragam ukurannya.

disisi lain master Sage juga melihat ada beberapa ekor Laba-laba yang ukurannya seukuran kambing, dan jika mereka berkumpul di 1 tempat kemungkinan mereka bukan lah ukuran dewasa bisa di pastikan kalau induknya bisa lebih besar.

master Sage mengangkat tongkatnya kemudian merapalkan sebuah mantra, setelahnya ia mengarahkan staf sihirnya di tengah ruangan.

disaat yang hampir bersamaan di ujung staf sihir tersebut muncul sebuah lingkaran sihir, dari lingkaran sihir tersebut muncul sesosok makhluk kecil.

sesosok makhluk aneh yang seluruh tubuhnya terdapat nyala api, entah tubuhnya yang memang terbuat dari apa atau memang api itu adalah bagian dari tubuhnya yang menyelimuti sosok makhluk tersebut.

makhluk itu memandang sekelilingnya kemudian berbalik menatap master Sage. "bakar semua yang ada di ruangan ini... "

"xixixixi! sosok api tersebut tertawa senang dan langsung berlari kesana kemari, ia tanpa pandang bulu langsung membakar apapun hingga menjadi abu.

Lylah yang merasakan hawa panas dan cahaya besar mengintip dengan penasaran dengan mata yang masih berlinang air mata.

Rocky sendiri melihat wujud makhluk tersebut seperti melihat golem di taman sebelumnya, yang membedakan adalah sosok tersebut tidak memiliki tubuh pasti yang artinya ia sejatinya tidak memiliki tubuh.

"makhluk apa itu sebenarnya?" tanya Rocky bingung.

Lylah menatap Rocky yang kebingungan, setelahnya melihat proses pembakaran yang di lakukan makhluk tersebut, "dia adalah spirit Rocky..."

"spirit?" tanya Rocky.

"kau pasti baru melihatnya Ya? makhluk itu terlahir dari benda apapun yang ada di dunia ini... bisa api yang selalu menyala di musim dingin, panen terbaik pada sebuah lahan pertanian, bahkan pada sebuah pohon yang hidup ratusan tahun...

setiap spirit mewakili benda-benda tersebut namun ketika benda itu hancur atau musnah ada kemungkinan spirit juga akan mati namun mereka yang bertahan; mereka akan mendapatkan sebuah wujud mereka sendiri, dan mereka juga memiliki tingkat kedudukannya sendiri.... dan yang di panggil oleh master adalah yang paling rendah"

penjelasan Lylah membuka pandangan baru untuk Rocky, satu lagi informasi yang menunjukkan kalau dirinya berada di dunia fantasi.

setelah beberapa saat jaring-jaring dan kantung monster Laba-laba sebagian besar musnah dan monster Laba-laba di ruangan itu hampir semuanya mati, dan kini terlihat kalau tidak hanya tumpukan makanan, melainkan daging yang tak jelas darimana asalnya juga ada di sana.

melihat sarangnya di hancurkan Laba-laba yang tersisa pun langsung menuju master Sage dengan marah.

6 kaki yang tajam seperti jarum dan 2 kaki depan yang berbentuk seperti tangan belalang sembah menambah teror yang di berikan kepada siapapun.

apalagi kedua kaki depan tersebut seperti sabit dengan 3 gerigi tajam membuatnya menjadi sangat mematikan.

merasakan datangnya bahaya Rocky langsung menurunkan Lylah, setelahnya ia langsung berlari dan mendorong 3 ekor Laba-laba sebesar kambing tersebut.

"whahaha!... bagus Rocky!" kata Lylah dengan senyuman lebar dan tepuk tangan kecilnya itu.

tak berhenti disana setelah mendorong ketiga Laba-laba itu Rocky langsung memukul masing-masing kepala Laba-laba tersebut hingga hancur.

setelah berurusan dengan mereka, Rocky berganti sasaran pada Laba-laba lain yang mencoba mendekat.

di sisi lain master Sage yang ujung stafnya di duduki oleh makhluk yang disebut spirit api tersebut mengayunkan tongkatnya dan membuat sebuah ombak yang tebuat bukan dari air, melainkan dari api yang membara di sekitarnya.

ombak api yang di buat master Sage langsung membesar dan meluas hingga membakar para Laba-laba yang berukuran kecil hingga tersisa.

dan kini hanya tersisa beberapa Laba-laba yang sebesar kambing yang sedang di urus oleh Rocky tanpa kesulitan, "DANG!.... DANG!".