“hmm... Rocky aku bosan...” ucap Lylah sabil berbaring di tumpukan bunga sambil memainkan lingkaran sihir yang melayang dengan tongkatnya, di sampingnya Rocky yang kini menyandarkan punggungnya pada tembok lorong sunyi.
“TUK”/ “ADUH! Rocky! Sakit!... iya, iya ini aku yang salah hmp!” balas Lylah yang dahinya di sentil oleh Rocky, meskipun sentilan itu tidak terlalu keras namun dengan tangan batu Rocky sudah sangat cukup untuk membuatnya kesakitan.
Kini keduanya sedang beristirahat dari perjalanan panjang mereka, keduanya terus berjalan selama beberapa jam namun sayangnya mereka tidak mendapatkan tanda-tanda ujung lorong yang mereka lewati.
“tunggu! Rocky apa itu di tanganmu?” ucap Lylah sambil menunjuk ke arah tangan Rocky.
Ricky melihat tangannya sendiri dan kini ternyata ada sebuah lingkaran sihir yang melayang-layang di sekitar tangannya, Rocky merasa aneh dengan apa yang saat ini terjadi dengan tangannya.
Dulu ia sempat ingin belajar sihir secara diam-diam disaat Lylah belajar dengan Master Sage selain itu ia juga sesekali membaca buku yang ada di perpustakaan Master Sage untuk mengusir kebosanan, namun sayangnya sekeras apapun yang ia lakukan tidak pernah berhasil. Master Sage berkata disaat mengoreksi latihan Lylah bahwa sihir selain mana sebagai bahan bakar, sihir bisa dilakukan jika seseorang memiliki kemampuan imajinasi yang kuat.
Imajinasi yang di maksud adalah proses terbentuknya sihir, bentuknya, dan cara kerjanya.
Yang artinya jika seseorang ingin membuat sihir api maka ia di wajibkan mengetahui bagaimana api bisa tercipta, bentuknya, sifatnya dan lainnya. Selanjutnya Bentuk sihir itu sendiri; bentuk apa yang ingin di inginkan oleh si penyihir. Selanjutnya cara kerjanya apa yang di inginkan dengan sihir yang tercipta? Menghancurkan? Memperbaiki? Menyembuhkan? Semua itu memiliki banyak kondisi yang harus di penuhi.
Karena itulah lingkaran mantra dan lingkaran sihir tercipta, mantra di gunakan untuk membantu seorang penyihir memperkuat imajinasi mereka. Sementara lingkaran sihir adalah alat bantu yang di gunakan untuk memperkuat sihir yang akan di ciptakan.
Ya, sebenarnya dulu di sebut dengan simbol atau lambang sihir karena sesungguhnya dulu lingkaran sihir bentuknya lebih mirip dengan sebuah gambar seperti; bintang, api, air dan lainnya. namun karena ada perbaikan dan penelitian panjang para penyihir menghasilkan bentuk lingkaran dengan tulisan dan gambar sihir yang di gunakan maka penyihir generasi muda menyebutnya lingkaran sihir dan tidak ada yang protes dengan itu.
Lingkaran sihir hanya bisa dilakukan dengan bantuan benda seperti di tulis atau di ikir pada sebuah benda namun jika ingin melakukan seperti dengan apa yang dilakukan oleh Master Sage dan Lylah maka ia haruslah menghafal tiap mili dari lingkaran sihir tersebut secara akurat, namun meskipun sulit sihir yang keluar darinya tidak main-main.
Ok, kembali pada Rocky.
Ia dan Lylah kini terpaku pada lingkaran sihir putih sebesar bola sepak yang terus melayang mengelilingi tangannya, Lylah mencoba menyentuhnya namun sayangnya tangannya menembus lingkaran sihir tersebut.
“aneh... normalnya jika terjadi gangguan antara pembuat dan lingkaran sihir yang dibuat maka akan langsung hilang... namun kenapa malah berpindah pada tanganmu Rocky?” tanya nya dengan wajah penuh tanda tanya.
“mana aku tahu?” jawabnya sambil mengangkat bahunya.
“hish... aku tidak paham perkataanmu! Diam saja kau ini!” balasnya kesal, namun langsung di balas dengan di balas dengan sentilan di dahi.
Namun kali ini meskipun kesakitan ia lebih tertarik dengan lingkaran sihir yang ada di tangan Rocky, “Rocky lakukan sesuatu!... aku ingin tahu apa tangan mu yang lain akan mempengaruhi lingkaran sihir ini?”
Rocky tidak paham dengan apa yang Lylah katakan, namun ia juga tidak menolak karena sesungguhnya ia juga penasaran.
Ia kini mengulurkan tangan lainnya, Rocky mendekatkan jarinya pada lingkaran sihir tersebut selembut yang ia bisa. Dan keanehan terjadi lagi, lingkaran tersebut bukannya menembus jari batu Rocky lingkaran tersebut malah tertabrak dan berhenti.
Rocky memegang lingkaran sihir itu seolah-olah memegang sebuah kartu dan memandangnya, rasa penasaran terus membanjiri dirinya dan mendorongnya untuk terus melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa penasarannya.
Rocky kini perlahan-lahan melepaskan lingkaran sihir tersebut dan bermaksud dengan membuatnya melayang di udara, dan ajaibnya meskipun lingkaran sihir tersebut tidak lagi di pegang ia tetap melayang dengan tenang.
Kini lingkaran sihir dengan barisan tulisan dan di tengahnya ada sebuah gambar bintang di dalamnya melayang di depan keduanya, Rocky mengarahkan jarinya dan menyentuh pada bintang yang tergambar di dalam lingkaran sihir tersebut.
Rocky menurunkan jarinya dan ajaibnya bintang yang tergambar di tengahnya, sontak mata Lylah langsung berbinar. “waah... hebat gambarnya berputar seolah-olah keduanya bukan dari satu kesauan...Rocky kau hebat sekali!”
Tanpa sadar Lylah menggoyang-goyangkan tangan Rocky dengan semangat hingga tangannya menyenggol lingkaran sihir di depannya.
“DING!” sebuah dengungan muncul begitu tangan Rocky menyentuh lingkaran sihir yang langsung membuat lingkaran itu terpisah menjadi 2 bagian dan melayang menjauh dan menghilang ketika membentur tembok.
“woah... bisa seperti itu ya?....” ucap Lylah sambil meraba-raba bekas lingkaran sihirnya yang menghilang, setelah puas karena tidak mendapatkan apapun ia berbalik dan memgang tangan Rocky. “Rocky! Kita lakukan beberapa percobaan! Sekarang!”
Karena wajah Lylah yang memasang ekspresi yang sangat membara tanpa sadar Rocky mengangguk patuh, dan setelah mendapatkan jawaban tersebut Lylah langsung duduk di pangkuan Rocky dan memainkan tongkat sihirnya.
Lylah mengayunkan tongkat sihirnya dan memunculkan lingkaran sihir serupa dengan sebelumnya, sebuah lingkaran sihir putih dengan huruf aneh yang memutar di dalamnya dan sebuah bintang di tengahnya.
Rocky mengulurkan tangannya kembali dan kini ia melakukannya seolah-olah ia adalah ahli teghnologi yang mengoperasikan sebuah perangkat monitor 3D.
“baik! Lakukan apapun Rocky... aku ingin melihat batasannya, tenang saja jika rudak akau akan buat lagi... dan lingkaran sihir ini aman tidak akan membuat kekacauan” ucap Lylah yakin.
Rocky tentu saja percaya, namun ketika ia menyenggol 1 huruf aneh di lingkaran sihir tersebut, “BOOM..ssshh...”
Lingkaran sihir tersebut meledak mengeluarkan asap abu-abu tebal, ketika asap menghilang tampak seorang anak kecil dengan wajah yang cemong, “uhuk!... baik jangan sesekali mengutak-atik rune yang tertulis di sana... uhuk!”
Di sisi lain Rocky langsung setuju dengan suara benturan dan gesekan batunya karena helmnya terlapas entah kemana, “tak... tak”
Rune bisa juga di sebut bahasa sihir dan alpabet sihir, ya bisa dikatakan tiap rune adalah perwujudan dari sihir itu sendiri dan rangkaian rune bisa diartikan sebagai doa menurut sebagian sihir tentunya.
Dan karena itulah jika terjadi kesalahan dalam penulisan maka hasil yang diakibatkan seperti apa yang dialami Rocky dan Lylah bisa terjadi jika tidak hati-hati.