Percakapan di teras

Saat itulah Audrey meluangkan waktunya untuk memandangnya. Dia terlihat lelah. Dia merasakan sakit di dadanya.

Mengapa mereka harus melalui begitu banyak secara individu ketika mereka bisa saling menjadi pelipur lara? Dia tidak tahu harus mengatakan apa padanya agar tidak melampaui batas dengan dirinya.

Dia sudah jelas mengatakan sebelumnya bahwa hari itu dia tidak berarti apa-apa baginya, jadi, mengapa dia memberi tahunya ini sekarang?

"Um, okay... Tapi, aku-"

"Mari duduk," Dia memegang pergelangan tangan Audrey dan dengan lembut membawanya keluar ke teras.

Audrey mulai merasakan hal itu lagi, dia mulai memahami bahwa bukan sepenuhnya jimat yang menyebabkan perasaannya meningkat terhadapnya, melainkan fakta bahwa dia adalah pasangan hidupnya di kehidupan sebelumnya.

Sebelumnya, dia tidak menyadari, namun sekarang dia tahu dan serigalanya menginginkan untuk menyalakan kembali api yang pernah ada di antara mereka.