HUBUNGAN RAHASIA

"Kakak….. Kak Sera dimana?” Echa sedikit panik takut kakaknya menghilang lagi.

Sosok tubuh langsing yang dibalut baju tidur seksi mulai menggeliatkan tubuhnya ketika mendengar terikan kencang dari adiknya.

“HoooammpHHh….. Echa, bisa gak sih kamu gak teriak pagi-pagi begini?” ucapnya merasa tidur nyenyaknya terusik.

“Kakak,,,, ngapain kakak tidur di sofa? bukannya dikasur.”

Sera melihat dirinya yang sekarang masih rebahan di sofa, mengingat kejadian semalam dimana dia tidur dalam pelukan kekasihnya membuatnya tersipu.

“Iih… Kak Sera nih malah mesem-mesem begitu, bukannya jawab. Echa kaget tau pas bangun kakak gak ada.”

“Oke….oke… sorry adek…. Kakak semalam minum dan ketiduran di sofa. Udah ah jangan ngomel pagi-pagi, sekarang kamu pergi ke kamarmu dan siap-siap kita harus balik ke Jakarta siang ini.”

Sera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai dia langsung turun ke ruang keluarga dimana semuanya sudah berkumpul disana termasuk Echa dan Runzhu.

“Morning everyone…” sapa Sera

Semua orang melihat Sera yang terlihat sangat bersemangat, tidak seperti orang yang baru saja gagal menikah, membuat semua orang mengernyitkan dahi selain Echa dan Jacson dan pastinya Michelle yang memang tidak pernah berekspresi.

Sera langsung duduk di meja makan untuk ikut sarapan tanpa memperdulikan pandangan semua orang padanya. Saat semuanya sedang makan dalam hening tiba-tiba Sera berkata bahwa dia akan langsung kembali ke Jakarta hari ini, karena ada beberapa urusan yang harus dia kerjakan segera, awalnya dia mengira mungkin yang lain akan keberatan tapi ternyata semua orang setuju untuk langsung kembali ke Jakarta siang ini, karena acara pernikahan juga belum akan dilangsungkan sekarang.

Semua orang sedang bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta, tapi saat Sera berdiri di balkon kamarnya, dia melihat Jacson berdiri di belakang villa sedang berbicara dengan Michelle, jadi dia memutuskan berjalan ke belakang villa dimana Jacson berada, saat dia sudah semakin mendekat Michelle melihatnya berjalan mengendap-ngendap dan saat Michelle ingin menyapanya dia melarang dengan kode jari yang diletakkan di bibir sebagai perintah untuk diam, dan saat sudah semakin dekat dia langsung memeluk tubuh Jacson dengan kuat yang membuat Jacson terpaku, sedangkan Michelle hanya menatap tajam dan mengeraskan rahangnya aneh.

“Jacson…sebentar lagi kita akan kembali ke Jakarta dan aku pasti akan merindukanmu lagi, Humm….” Sera mengerucutkan bibirnya lucu mendongakkan kepala kedepan dengan sedikit menengadah menatap Jacson.

Hal itu membuat Jacson jadi gemas dan ternyata Michelle ikut tersenyum tipis melihat ekspresi lucu Sera terhadap Jacson.

“Ser… setelah ini aku pasti akan sibuk, tapi kamu tetap prioritasku kok.”Jacson mengusap kepala Sera sayang sambil mendekatkan bibirnya ingin mencium tapi langsung dielakkan oleh Sera dengan cepat.

Sera melepas pelukannya dan langsung melirik Michelle yang saat itu masih berdiri di depan mereka dengan ekspresi yang sulit terbaca.

“Kau ini memang penggoda nakal, bahkan di depan kakakmu sendiri.” Sera mencubit pinggang Jacson sambil menatap aneh pada Michelle yang tetap diam.

Mereka bertiga pergi meninggalkan halaman belakang villa dengan Sera yang menggandeng tangan Jacson, mereka berfikir semua orang saat ini pasti sedang sibuk mengemas barang di dalam villa tapi ternyata mereka dikejutkan oleh Runzhu yang ternyata datang dari depan dan menatap tajam pada tangan Sera yang melingkar di tangan Jacson, membuat Runzhu mengeraskan rahangnya.

Sera dan yang lainnya melihat kedatangan Runzhu tiba-tiba menjadi sangat kaget dan spontan saja Jacson langsung merangkul manja bahu Sera, membuat Runzhu semakin panas dan kebakaran jenggot.

“Dasar pengawal sialan, beraninya lo bersikap kurang ajar sama calon istri gue.” menarik Sera dari Jacson.

“Woo..wooo… tenang bro, gue sama Sera itu udah biasa kayak gini sejak zaman sekolah dan lo kan belum jadi suaminya, ribut amat.” Jacson dengan muka mengejeknya membuat Runzhu semakin berapi-api, dia menatap Sera yang hanya mengangkat bahu acuh tidak peduli.

Michelle yang melihat itu hanya diam seperti patung karena pemandangan seperti ini bukan pertama kalinya dan selalu saja terjadi. Walaupun Michelle tau bahwa Runzhu tidak mengetahui hubungan yang sebenarnya antara Sera dan Jacson yang berpacaran sejak SMP dan hubungan antara dirinya dan Jacson, dia pada akhirnya tetap harus melerai dua pria muda bodoh di depannya ini dengan perasaan yang lebih kesal dibanding siapapun.

“Maaf Tuan Muda Runzhu, tadi Nona kesini memanggil saya dan Jacson untuk menyiapkan persiapan keberangkatan kalian semua ke Jakarta.” Jelas Michelle yang sebenarnya tidak diinginkan atau dibutuhkan oleh Runzhu tapi karena setiap kali dia berhadapan dengan Michelle entah kenapa dia merasa seperti terintimidasi dan bahkan tidak bisa melawan, jadi dengan perasaan campur aduk antara marah, cemburu, kesal dan yang lainnya akhirnya dia memegang tangan Sera dan menggandenganya meninggalkan dua orang pengawal tampan yang berbeda usia itu.

Kedua keluarga mereka sekarang sudah berada dalam jet pribadi keluarga masing-masing, tapi Runzhu memaksa Sera untuk ikut dengannya dan Sera setuju begitu saja dan memilih ikut naik Jet pribadi keluarga Mark dan sebelum itu dia memberi pesan kepada adiknya Echa untuk tetap bersama mama papanya dan perhatikan setiap gerak-gerik orang tua mereka.

Jacson tentu saja dia berada bersama tuannya Lucas, tapi Michelle dia saat ini malah berada di pesawat keluarga Mark, karena itu permintaan dari Sera dan tentu saja dengan persetujuan Lucas demi menjaga putri sulungnya.

Sera duduk disamping Runzhu pastinya, dan Michelle duduk tidak jauh dari mereka, sedangkan Mark dan Hana yang tadinya duduk dekat putra dan calon menantu mereka tiba-tiba saja masuk ke ruang pribadi di pesawat tersebut. Sera hanya diam dan menatap sekilas Michelle yang juga melihat kearahnya dan mengedipkan mata.

“Zhu… apa kamu bisa menemaniku ke toilet sebentar? Sepertinya aku sedikit tidak enak badan, kepalaku pusing dan aku merasa ingin muntah,” ucapnya sedikit lemas, dan mencuri tatap pada Michelle yang mengedipkan mata seperti sebuah kode.

Runzhu yang selalu perhatian dan menyayangi Sera memegangi tangan Sera dan sebelah tangannya lagi merangkul bahu Sera agar lebih seimbang saat berjalan, dia memapah Sera ke Toilet di bagian belakang pesawat, meninggalkan Michelle yang diam duduk tidak berekspresi, lumayan lama Sera di dalam toilet, memuntahkan semua isi perutnya hingga dirinya benar-benar lemas dan sedikit pucat dengan mata berair, dia keluar dari toilet disambut Runzhu yang masih menunggunya dengan khawatir.

“Are you oke?”

“Hmmhh… ya, aku oke Zhu. Ayo kita kembali ke kursi, mungkin Om dan Tante sudah menunggu kita disana.”

Ternyata saat mereka kembali ke kursi, Mark dan Hana masih belum keluar dari private room, dan hanya ada Michelle yang menatap Sera dengan ekspresi yang berbeda. Melihat tatapan Michelle Runzhu merasa ada sesuatu jadi dia bertanya langsung.

“Kenapa kamu menatap Sera seperti itu?”

“Maaf tuan muda, saya hanya khawatir karena wajah Nona Shailendra sedikit pucat dan terlihat lemas.” jawabnya mengelak.

“Ooh… tadi Sera muntah banyak sekali di tolet dan sepertinya dia sedang demam juga.” jelas Runzhu lalu menatap seraya memegangi tangan Sera yang saat ini menutup matanya.

“Baik tuan muda, nanti setelah sampai Jakarta saya akan menyiapkan perawatan untuk nona.”

“Iya, itu sudah seharusnya.”

Saat ini Michelle hanya diam menunggu sampai mereka sampai tujuan, tapi di dalam diamnya sesekali dia melirik ke arah Sera yang masih menutup mata, tatapannya sedikit sendu entah apa yang saat ini dipikirkan olehnya.