Bab 84 — Januari 2018: Pertarungan Raksasa di Puncak Dunia Teknologi
Tahun baru 2018 dibuka dengan guncangan besar di dunia teknologi dan keuangan global. Bursa saham Amerika dan dunia dihujani berita luar biasa mengenai valuasi perusahaan teknologi papan atas yang mengalami lonjakan dan perubahan peringkat dramatis.
Apple resmi dinobatkan sebagai perusahaan teknologi paling bernilai dalam sejarah, mencapai $1,3 triliun, menjadi simbol supremasi Silicon Valley di puncak piramida kapitalisme global.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah lonjakan fantastis Nvidia, perusahaan produsen chip grafis dan pionir AI, yang akhirnya tembus $1 triliun valuasi, didorong oleh AI boom dan dominasi total di sektor GPU dan infrastruktur kecerdasan buatan.
Tesla, meski diwarnai drama internal dan tekanan logistik, tetap menunjukkan pertumbuhan stabil dengan valuasi mencapai $490 miliar. Kendaraan listrik dan bisnis energi terbarukan menjadi alasan kuat di balik kepercayaan investor.
Microsoft, meski sedikit tertinggal dari Apple dan Nvidia, tetap kuat dengan $890 miliar valuasi, berkat dorongan kuat dari layanan cloud dan ekspansi Azure ke sektor pemerintah dan korporasi besar.
Google (Alphabet), mengalami pertumbuhan sedang, namun tetap stabil di $500 miliar. Fokusnya pada pengembangan AI internal dan layanan data menempatkannya tetap relevan meski harus berbagi panggung dengan bintang baru seperti Nvidia.
Di tengah euforia ini, Bitwhale, perusahaan yang didirikan oleh aliansi keluarga Nava, Melon, dan Bosch, kini berada di angka $520 miliar. Meski posisinya mulai tersalip, Bitwhale tetap dianggap sebagai pionir revolusi digital dan blockchain yang mengguncang sektor keuangan dunia.
Media menyebut periode ini sebagai "Puncak Gelombang Teknologi Kedua", di mana AI, blockchain, energi bersih, dan cloud menjadi pilar utama transformasi dunia. Banyak analis menyebutkan bahwa keunggulan bukan lagi hanya soal kapitalisasi, tetapi siapa yang menguasai infrastruktur masa depan dunia.
Keluarga Nava, Melon, dan Bosch memperhatikan perkembangan ini dengan cermat. Arvid Nava melihat Nvidia sebagai ancaman langsung untuk dominasi AI, sementara Samuel Melon mulai mempertimbangkan ekspansi Bitwhale ke sektor chip dan hardware. Hermann Bosch, dengan jaringan industri dan manufakturnya, melihat peluang besar untuk aliansi CAA mengintervensi pasar teknologi global dengan strategi baru yang akan segera disusun.
Pertarungan baru telah dimulai. Dan taruhannya lebih dari sekadar angka—ini adalah tentang siapa yang akan membentuk fondasi masa depan umat manusia.
---