Bab 113 – Pembalasan yang Mengguncang: Pembunuhan Samuel Melon

Bab 113 – Pembalasan yang Mengguncang: Pembunuhan Samuel Melon

---

1. Kabar Pembunuhan Samuel Melon

Pada pagi yang tegang, dunia dikejutkan dengan berita yang mengguncang dari Eropa Timur. Samuel Melon, salah satu tokoh utama dari Keluarga Melon, yang juga dikenal sebagai pebisnis sukses dan pemimpin dalam berbagai industri internasional, ditemukan tewas di kantor pusat bisnis keluarganya. Pembunuhan ini diduga kuat dilakukan oleh kelompok ekstrimis Al-Quds, sebuah faksi dari Hamas, yang dikenal dengan taktik kekerasan mereka terhadap siapa pun yang mereka anggap bertentangan dengan ideologi mereka.

Keluarga Nava, yang memiliki hubungan aliansi strategis dengan Keluarga Melon dalam bisnis dan politik internasional, merasakan dampak besar dari kejadian ini. Samuel Melon bukan hanya bagian dari keluarga besar dalam bisnis, namun juga teman dekat Arvid Lane Nava, William James Nava, dan beberapa anggota keluarga terkemuka lainnya.

---

2. Aliansi Keluarga Nava, Melon, dan Bosch di Nigeria

Keluarga Nava, Melon, dan Bosch telah lama menjalin aliansi yang kuat di berbagai sektor, terutama di Nigeria, sebuah negara dengan potensi ekonomi besar namun juga banyak tantangan. Ketiga keluarga ini bekerja sama untuk menguasai berbagai proyek besar, dari eksplorasi sumber daya alam, hingga pengembangan infrastruktur dan industri teknologi di negara tersebut. Aliansi ini dikenal sebagai CAA (Consortium of African Alliances), dan mereka telah menjadi pemain utama dalam perekonomian Nigeria.

Sebagai bagian dari aliansi ini, keluarga-keluarga tersebut juga memiliki perlindungan dari Pentagon yang menjamin keamanan dan stabilitas dalam proyek-proyek mereka di Nigeria dan kawasan sekitarnya. Perlindungan militer ini penting, mengingat ketegangan yang sering muncul di kawasan tersebut terkait dengan konflik, terorisme, dan kepentingan internasional yang bertentangan.

---

3. Reaksi Keluarga Nava dan Bosch

Kabar pembunuhan Samuel Melon sampai ke telinga Arvid Lane Nava, William James Nava, dan Milimnava dengan cepat. Meski Samuel bukan anggota langsung keluarga Nava, mereka telah membangun hubungan yang sangat erat dan saling bergantung dalam banyak bidang. Keluarga Bosch, yang juga menjadi bagian dari aliansi CAA, merasakan kemarahan yang mendalam atas kejadian tersebut.

Hermann Bosch, yang memiliki pengaruh besar dalam keluarga Bosch dan dunia industri internasional, langsung menghubungi keluarga Nava setelah mendengar kabar tersebut. Dalam percakapan yang tegang, mereka sepakat bahwa ini adalah penghinaan besar, dan kelompok Al-Quds tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Arvid Lane Nava berkata dengan suara yang penuh kemarahan:

> "Keluarga Melon adalah bagian dari aliansi ini, dan pembunuhan ini adalah serangan terhadap kita semua. Mereka tidak akan selamat dari ini. Kita akan menghancurkan mereka, dan kita akan lakukan ini bersama-sama."

William James Nava, yang lebih tenang namun tetap menunjukkan tekad yang kuat, menambahkan:

> "Kami tidak akan tinggal diam. Kelompok Al-Quds harus diburu, dan jika perlu, kita akan menghancurkan mereka di seluruh dunia. Ini bukan hanya tentang keluarga Melon, ini tentang mempertahankan aliansi ini dan mengirimkan pesan yang jelas ke dunia."

Milimnava, yang memiliki ambisi besar dan semangat juang yang tinggi, menambahkan dengan penuh tekad:

> "Kami akan pastikan mereka menanggung akibatnya. Tidak ada tempat yang aman bagi kelompok ini. Kami akan mengejar mereka sampai ke ujung dunia, menggunakan segala sumber daya yang kami miliki."

---

4. Rencana Pembalasan dan Penargetan Al-Quds

Setelah percakapan mendalam di dalam keluarga Nava, Melon, dan Bosch, sebuah keputusan bulat diambil: memburu kelompok teroris Al-Quds dan menghancurkan mereka tanpa ampun. Semua keluarga yang terlibat memiliki kekuatan yang luar biasa, baik di dunia bisnis, politik, maupun kekuatan militer melalui perlindungan dari Pentagon.

Sumber daya intelijen yang dimiliki oleh keluarga Nava dan Bosch sangatlah luas. Mereka berencana menggunakan Red Queen AI, yang sudah menjadi alat utama dalam melacak pergerakan keuangan global dan digital, untuk mengidentifikasi jejak kelompok Al-Quds. Teknologi ini akan memungkinkan mereka untuk melacak komunikasi dan pergerakan kelompok tersebut secara real-time.

Namun, mereka juga menyadari bahwa kelompok Al-Quds sangat tersembunyi dan memiliki banyak pengikut di berbagai negara, terutama di kawasan Timur Tengah. Mereka tahu bahwa melawan kelompok ini akan membutuhkan taktik yang sangat canggih dan operasional yang tidak hanya terbatas di satu wilayah, tetapi menyebar ke banyak negara.

---

5. Keputusan Besar: Perang Terhadap Terorisme Global

Langkah pertama adalah mengumpulkan intelijen yang cukup untuk melacak dan menghancurkan kelompok Al-Quds. Keluarga Nava dan Bosch memanfaatkan jaringan yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun di dunia bisnis dan politik internasional untuk mendapatkan akses ke informasi yang tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan pihak. Mereka memobilisasi segala kekuatan militer dan finansial yang ada di bawah perlindungan Pentagon, yang memungkinkan mereka untuk bergerak cepat.

Perang ini bukan hanya untuk membalaskan dendam keluarga Melon, tetapi juga untuk menghentikan ancaman global yang diwakili oleh kelompok Al-Quds. Dengan kekuatan yang mereka miliki, keluarga Nava, Bosch, dan Melon bertekad untuk menghancurkan organisasi teroris ini, memastikan bahwa mereka tidak akan mengancam dunia lagi.

---