WebNovelTheChain71.43%

Divisi 4 (5)

Seorang gadis yang sepertinya adalah pemilik pesawat kertas itu tertawa kecil pada Raven.

Tawa yang menyenangkan..ha ha..

Raven menghela napas, mengapa hari ini dia begitu Tidak beruntung, dewi keberuntungan bahkan tidak pernah berpihak padanya.

Dizi mengambil pesawat kertas yang menyangkut di kepala Raven dan mengalihkan pandangan nya kepada gadis itu.

Gadis dengan Rambut biru yang lurus, dan mata biru yang berkilau itu menghentikan tawa kecil nya saat bertatapan dengan dizi.

Sepertinya tatapan dingin Dizi sangat berguna.

“Maaf..ehe.” Dia mengedipkan sebelah Mata nya.

Gadis itu adalah Ciya Alona,Seorang Dengan ability yang bisa melihat masa depan dalam berberapa menit kedepan, seorang mahasiswi yang bekerja di bawah Redemption karna Dia sama sekali belum terbiasa dengan ability nya.

Apalagi efek samping dari Melihat masa depan Cukup fatal apabila digunakan melebihi 2 menit, selain dapat menghilangkan seluruh indera perasa selama sementara, juga dapat membuat kepala Pengguna Ability menjadi berdengung selama berberapa hari.

Efek samping yang paling berbahaya adalah kematian.

Tapi tentu saja dia belum pernah mencapai Efek samping itu.

Karna itu Dizi dan Crimson yang mengawasi nya di bawah divisi.

Untuk keamanan.

Meskipun begitu, dizi dan Crimson malah merasa seperti menjadi pengasuh bagi Ciya.

Selain itu dia juga mendapatkan perlindungan selama Merahasiakan ability nya dari dunia luar.

Karena pemerintah sama sekali belum mengetahui Informasi mengenai Ciya.

Jika mereka mengetahui nya, kemungkinan besar mereka akan membuat Ciya menjadi budak pemerintah.

“Jadi..mengapa begitu berantakan disini..” Dizi berkata dengan lelah.

Ini bukan pertama atau kedua kalinya.

Sifat energik dari Ciya terkadang membuat Dizi kerepotan.

“Oh!oh! Aku akan memberesihkan nya segera,kapten! Aku akan segera!” Ciya mengatakan dengan Cepat sembari menata barang-barang yang dia kacaukan.

“Jadi..dia satu-satunya anggota yang tidak mengambil cuti..?” Raven bertanya.

“Tidak juga, dia memang sedang cuti sekolah, cuti musim panas.”

“Redemption meminta ku menjadi tutor nya selama masa liburan, dengan Bonus kenaikan gaji.”

“Dan juga berberapa hal yang menguntungkanku.”

Dia setuju ? Jika aku menjadi dia sebenarnya aku juga akan setuju.

Raven mengangguk di dalam pikiran nya.

“Dizi, siapa dia? Anggota baru? Atau hanya sampah masyarakat?” Ciya bertanya dengan nada Bercanda.

Mata Raven berkedut setelah mendengar nya.

Sampah masyarakat..? Boleh juga kau gadis kecil sialan..

Seumur hidup aku bahkan belum pernah di panggil sebagai masyarakat secara terang-terangan, tapi kali ini..ada yang berani mengatakannya..

Dizi berdehem untuk meringankan Suasana dan menjawab dengan nada datar.

“Anggota baru divisi 4, Raven..” dia terdiam.

“Hanya Raven saja, aku tidak tahu lebih, dan dia direkrut langsung Oleh Redemption.”

Itu karena kau tidak bertanya!

Raven berteriak dalam hati.

Si Crimson Itu merekrut Anggota! Berita terbaru, haruskah aku Menyebarkan berita ini kepada Yang lain.

Selama 2 Tahun bekerja dalam Divisi dia bahkan belum pernah merekerut Seseorang di Dalam Divisinya selain Pilihan Dari Tetua atasan!

Dan juga Rumor nya, Crimson belum pernah Merekrut seseorang sejak Crimson Bekerja di sini!

Rumor yang tidak terduga.

Ciya melirik Dizi “Cubit aku.”

Bahkan sepertinya Ciya belum mempercayai apa yang dia saksikan.

Setelah medengarnya Dizi menghela napas dan mencubit kulit tangan Ciya dengan keras.

“Akhhhhhh!! Tidak sekeras itu..!” Ciya berteriak

“Maumu.” Dizi mengelak.

Ciya menggosok tangan nya dengan lembut selama berberapa detik dan mulai mengalihkan pandangan nya ke arah Raven kembali dengan dengusan kecil.

“..Maksudmu Crimson? Wow, aku nggak nyangka kamu di Rekrut langsung Oleh ketua divisi seperti Redemption.”

“Memangnya kenapa?” Raven mengangkat alisnya dengan bingung.

“Tidak apa apa..tidak apa apa..” Ciya bersiul “ngomong-ngomong, apa ability mu, Kak Raven?”

“Aku bisa membaca pikiran seseorang.”

“Kau bisa apa..? Keren! Coba baca apa yang kupikirkan!”

(Dizi itu membosankan!)

“Dizi itu membosankan.”

Dizi yang mendengar nya langsung mengerinyit.

(Aku suka warna Biru!)

“Aku suka warna biru..”

“Keren!!” Ciya memuji Raven dengan nada kagum.

“Ahem!!”

Dizi Menyela dengan nada datar “Karna sudah Tour, aku akan menjelaskan Tugas dari Divisi 4, maksudku, kegunaan nya, Divisi 4 mengatasi Sebuah kasus kriminal yang tidak bisa di tangani oleh kepolisian ataupun pemerintah, Kasus yang melibatkan seseorang dengan ability adalah kasus yang Biasanya cukup Rumit.”

“Kasus penggunaan ability Secara membabi buta, Menggunakan ability sebagai Cara Untuk membunuh, atau kita juga bekerja sebagai Badan interogasi Mata-mata.”

“Bukankah Redemption Sudah mengajakmu ke Ruang Executor? Itu adalah ruangan Untuk melakukan interogasi..”

Dizi Ragu sejenak.

“Meskipun jarang, ruangan itu juga Dijadikan sebagai ruang penyiksaan.”

“Dan juga pembunuhan, Seorang Algojo Dalam divisi 4 Sekarang Hanya tersisa Hugo dan Redemption.”

“Pada awalnya ada 3 algojo dalam Divisi 4, tetapi Karena hampir semua anggota algojo Sibuk dalam misi nya masing-masing, tidak ada pilihan lain selain membuat Hugo menjadi Algojo.”

Hugo awalnya bukanlah seorang algojo.

“Sehingga pemerintah menciptakan Divisi 4 sebagai penanggung jawab kasus tersebut, meskipun begitu, divisi kita di anggap sebagai divisi paling kasar, jadi saat kau bertemu dengan Divisi lain, jangan Terkejut jika Divisi lain akan memperlakukan kita seperti Sampah atau orang barbar.”

“Dalam Divisi Terdapat 13 Anggota Utama.”

“Saat Ini mungkin kau baru bertemu 3 dari 13 anggota, tapi Lain kali mungkin kau bisa menemui mereka semua,bung.”

Saat dizi sedang menjelaskan. sebuah langkah kaki yang terasa begitu kuat dan cepat mendekat.

Brakk!!

Pintu terbanting dengan sangat keras, dan memperlihatkan seorang Pria berotot dengan aura yang maskulin.

“Kudengar ada Anggota baru, dimana dia?! Ayo Duel denganku!” Dia berteriak.

Pria itu adalah salah satu anggota Utama Divisi 4, Hugo.

Pria berotot yang terobsesi dengan Duel.

Sudah menjadi keseharian Hugo untuk mengajak Seseorang untuk duel secara fisik dengan nya, dia bahkan belum pernah mengalami kekalahan.

Kecuali saat dia melawan seseorang yang menurutnya merepotkan bagi dirinya, dia akan memilih untuk mundur dan membuat Tipuan daripada bertarung.

Meskipun berotak otot dan kolot, dia cukup pintar dalam menganalisa situasi dan menyusun strategi.

Itu hanya berlaku saat dia sedang dalam keadaan mepet, otaknya akan bekerja setidaknya 60% dari kinerja otak biasa nya.

Jika tidak, otak nya sama sekali tidak bisa di andalkan.

Mata nya berbinar karna bersemangat.

Dizi yang masih mempertahankan ekspresi dingin nya , menahan diri agar tidak menujukan ekspresi absurd saat berhadapan dengan Hugo, dan Raven tersenyum menyimpang dengan paksa,dan membuka mulutnya untuk berbicara.

“Kau mencari ku..?” Raven menelan ludah.

Dia benci ini..dia benci berada di situasi seperti ini..