Saat Jamal memanuver mobil di jalan estate yang sepi, Genevieve mengeluarkan ponselnya dan menelepon nomor Stefan.
Dia bersandar ke kursi, menyilangkan satu kaki di atas yang lain sembari menunggu Stefan menjawab.
Ponsel berdering dua kali sebelum suara serak Stefan terdengar melalui speaker. "Genevieve?"
"Selamat pagi, si pemalas." Dia menggoda, menatap gedung-gedung dan orang-orang yang berlalu cepat melalui jendela. "Kuharap kamu sudah bangun karena aku sudah dalam perjalanan ke hotel supaya kita bisa sarapan bersama."
Stefan mengerang ringan, menggosokkan tangan di wajahnya saat dia duduk di ranjang. "Kamu bisa memperingatkan aku tadi malam kalau kamu akan datang sepagi ini," gumamnya. "Aku tidak tidur nyenyak, kau tahu."
"Yah, aku memperingatkanmu sekarang," katanya, dengan nada main-main. "Bangun dan bersiaplah. Aku akan segera sampai. Kamu bisa tidur nyenyak setelah pulang hari Minggu."