Beberapa hari setelah pengungkapan Ruang Teratai kepada tim inti.
Pangkalan Lotus telah menemukan ritme baru. Listrik stabil, udara bersih, dan pasokan makanan yang melimpah dari jalur bawah tanah, yang membawa hasil panen segar dari Ruang Teratai. Di dapur pangkalan, aroma masakan hangat yang disiapkan oleh personel logistik memenuhi udara, menjadi salah satu penenang bagi para penghuni. Namun, di balik ketenangan semu itu, ancaman di luar semakin nyata, dan misteri yang baru terungkap semakin dalam.
Di ruang komando utama, Yueyue dan Ming Xiu sedang meninjau laporan dari tim genomika. Dr. Chen dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti di pusat medis, menganalisis sampel zombie yang berhasil didapatkan.
"Virusnya menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa," lapor Dr. Chen melalui interkom. "Struktur genetiknya menunjukkan adanya fragmen aneh yang tidak sesuai dengan patogen di Bumi. Kami yakin ia akan berevolusi menjadi strain yang lebih berbahaya."
Yueyue menghela napas. "Kita harus cepat menemukan kelemahannya."
Wen Ruo sibuk memantau aktivitas drone Ordo Genesis yang samar-samar terlihat di beberapa titik di luar perimeter. "Mereka masih mengintai, Yueyue. Sinyal mereka sangat sulit dilacak, tapi ada pola pergerakan yang mengindikasikan mereka mencari sesuatu."
"Mungkin mereka mencari sampel," Ming Xiu menyimpulkan. "Atau mencoba memahami teknologi pangkalan kita."
Siang itu, Han Zhi sedang makan siang bersama Lin Mei di kafetaria personel inti. Mereka duduk di salah satu meja terpencil, makanan mereka mengepulkan uap hangat. Han Zhi, yang biasanya cerewet, tampak termenung.
"Aku masih belum bisa percaya," gumam Han Zhi, mengaduk supnya. "Maksudku, dimensi saku? Itu gila. Benar-benar gila."
Lin Mei tersenyum kecil. "Aku juga awalnya begitu. Tapi setelah melihat sendiri pasokan yang terus datang, dan bagaimana semua benih itu bisa bertahan sempurna, aku percaya."
"Aku ingin bertanya pada Yueyue tentang itu," kata Han Zhi, mencoba merangkai kata. "Bagaimana cara kerja liontin itu? Apakah ada batasan energi? Kita bisa menggunakan kemampuan itu untuk lebih banyak hal, kan?"
Ia menarik napas dalam, siap melontarkan rentetan pertanyaan teknisnya. "Aku ingin tahu apakah..."
Namun, kata-kata Han Zhi tiba-tiba terhenti. Bibirnya bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Matanya membelalak, seolah ada sesuatu yang mencekik tenggorokannya. Ia mencoba lagi, berusaha keras, namun lidahnya terasa kaku, otot-otot di rahangnya menegang.
Lin Mei menatapnya heran. "Ada apa, Han Zhi? Kamu baik-baik saja?"
Han Zhi menggeleng, wajahnya pucat. Ia menunjuk ke arahnya sendiri, lalu menggerakkan tangan seolah ingin menulis di udara. Ia mencoba lagi, "Itu... rahasia... aku... tidak bisa..."
Lin Mei menyipitkan mata, lalu sebuah pemahaman muncul di benaknya. Ia teringat penjelasan Yueyue tentang liontin giok: "Siapa pun yang sudah masuk, tidak bisa membicarakan tentang ruang ini di luar. Kecuali aku yang membuka topiknya lebih dulu."
"Jangan mencoba membicarakannya di luar ruang komando, Han Zhi," bisik Lin Mei, matanya memperingatkan. "Aku rasa ada semacam mekanisme pelindung. Rahasia itu... terkunci."
Han Zhi mengangguk putus asa, napasnya lega karena akhirnya Lin Mei mengerti. Ia meneguk air, wajahnya masih syok.
Beberapa jam kemudian, di area latihan keamanan, Zhou Liang dan Xia Feng juga mengalami hal serupa. Mereka sedang berdiskusi tentang perlunya memindahkan beberapa amunisi dari Ruang Teratai untuk digunakan tim keamanan.
"Kalau saja kita bisa mengambil langsung dari 'gudang utama'," Zhou Liang memulai, mengacu pada Ruang Teratai tanpa menyebut namanya. "Kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan stok peluru. Kita bisa mendapatkan apa pun, kapan pun."
"Itu memang keuntungan besar," timpal Xia Feng. "Sumber daya yang tak terbatas itu... mengubah semua strategi."
Zhou Liang hendak menambahkan, "Aku bahkan ingin tahu apakah kita bisa membawa kendaraan tempur kecil ke sana, lalu mengeluarkannya saat dibutuhkan untuk misi penyerangan yang tersembunyi," namun kalimatnya tercekat di tenggorokan. Lidahnya mendadak terasa berat, seolah terikat. Ia mengernyit, mencoba memaksa kata-kata keluar, tapi tidak bisa.
Xia Feng menatapnya dengan ekspresi dingin. "Kau baru saja merasakan batasnya, Zhou Liang. Jangan mencoba membicarakannya. Itu berbahaya."
Zhou Liang, yang terkenal selalu tenang, kini mengangguk kaku, matanya menunjukkan rasa hormat baru terhadap rahasia yang ia pikul. Ini adalah bukti nyata bahwa liontin itu bukan hanya sebuah dimensi, tetapi juga memiliki kehendak dan perlindungan sendiri.
Malam itu, di ruang komando, suasana terasa lebih berat. Pengungkapan kemampuan liontin telah memberikan harapan sekaligus ketakutan baru. Mereka memiliki rahasia yang sangat besar, sebuah kunci untuk bertahan hidup, tetapi rahasia itu juga mengikat mereka, membatasi apa yang bisa mereka katakan.
Yueyue berdiri di depan layar VigilNet, menatap kehancuran di luar. Di satu sisi, dunia terbakar. Di sisi lain, sebuah entitas seperti Ordo Genesis mengintai. Dan di dalam pangkalan, mereka hidup dengan rahasia yang tak terucapkan, sebuah kekuatan yang bisa menyelamatkan atau menghancurkan mereka jika jatuh ke tangan yang salah.
Ming Xiu mendekat, merangkulnya. "Mereka akan terbiasa, Yueyue. Mereka akan mengerti bahwa ini demi keamanan kita semua."
Yueyue hanya mengangguk, menyentuh liontin giok di lehernya. Detak waktu terus berlanjut, dan setiap detak membawa mereka semakin dekat dengan takdir yang tak terelakkan.