Dua murid baru

Cecilia berjalan ke dalam halaman, mengamati sekelilingnya.

Pengaturannya di sini masih sama seperti lima tahun yang lalu.

Halaman ini dipenuhi oleh berbagai bunga dan tanaman, membuat orang merasa lebih baik begitu mereka masuk.

Meskipun Cecilia belum secara resmi menjadi murid Adrian, dia benar-benar menyukai halaman kecil ini.

Dia sedang asyik mencium aroma unik dari bunga gardenia ketika dia disela oleh teriakan terkejut dari Adrian di depan.

"Oh sayang, Emma kecilku!"

Adrian awalnya ingin berbicara dengan Cecilia tentang urusan putranya, tetapi dia pertama kali menundukkan kepalanya untuk melihat Emma berdiri manis dengan jepit rambut pita berwarna merah muda.

"Halo, senang bertemu denganmu, Kakek Keller~"

Suara manis Emma terdengar. Tidak hanya membuat Adrian tersenyum, tetapi bahkan para murid di halaman pun tak bisa menahan senyum ramah.

Mata Adrian menyipit dalam senyum lebar.

"Bagus, bagus, bagus..."