Luxia berjalan pulang kedesa setelah berhasil mengumpulkan cukup banyak rumput garmen dan beberapa material monster yang didapat selama mengerjakan misi "yah.... untuk misi pertama ini cukup baguskan?"
luxia bertanya pada dirinya sendiri,saat luxia sedang berjalan sambil melihat sesekitar padang rumpit terbentang luas dengan gunung yang mengelilinginya "tempat ini sungguh tenang ya..." luxia berkata pada dirinya sendiri,tidak lama setelah itu dia mendengar jeritan seseorang "arh!.... siapapun tolong aku!!" luxia melihat seorang pedagang yang sedang diserang seekor serigala yang sangat besar berbulu hitam dengan seorang hunters yang berusaha menahannya "mundurlah!" teriak petualang itu "aku tidak ingin mati.... tolong.... siapapun selamatkan aku....." pedagang itu berkata sambil putus asa
luxia yang melihat itu berlari ke arah serigala besar itu dan mengaktifkan skill api dewa miliknya dan menembakannya ke arah serigala itu untuk mengalihkan perhatianya "gwrah!!" serigala itu berteriak begitu terkena serangan luxia serigala itu menoleh ke luxia melihat luxia berdiri di sana sambil menjulurkan tangannya setelah menembakan skillnya "menjauhlah! disini berbahaya!" hunters yang sedang melindungi pedagang itu berteriak ke luxia serigala itu marah "gwrah!" sambil mengaum serigala itu menerjang ke arah luxia mengangkat cakarnya bersiap menyerang luxia "awas!" sang hunters berteriak namun luxia berhasil menghindari serangan itu dan menyerang balik dengan skill api dewa miliknya membuat sang serigala terpental
luxia lalu melihat status dari serigala itu
*Status lupus*
- *Nama*: lupus (forced taming)
- *Ras*: Primus fenrir
- *Skill Unik*: stella lunaris (disable)
- *HP*: 2900/3000
- *MP*: 1000/1000
- *SP*: 100/100
- *STR*: 60
- *SPD*: 60
- *VIT*: 80
- *INT*: 80
- *Luck*: 40
*Extra Skill*:
Pertahanan tingkat tinggi
regenerasi cepat
peningkatan kecepatan
sihir api
sihir es
pengurangan penggunaan MP
Wasiat
*Gelar*:
hewan suci
mahluk kuno
malaikat jatuh
perajurit dewa
Survivor
"dia kuat bahkan setara dengan golem waktu itu serigala ini berbeda dengan monster kebanyakan.... serigala ini memiliki nama?"
luxia terkejut setelah melihat status dari serigala itu "selain itu gelar itu...." luxia mengingat kembali gelar yang dimiliki golem batu dihutan "cih sialan kenapa aku selalu berurusan dengan dewa!" luxia berteriak kesal dan kembali menyerang serigala itu "rasakan ini!" luxia kembali menembakan skill api dewanya memberi damage ke fenrir "nona kau tidak apa-apa?" hunters itu menanyakan ke luxia "aku tidak apa-apa! selain itu lebih baik kau bawa si pedagang itu pergi ke desa" luxia berkata ke petualanag itu
"apa kau gila?! kau berniat bertarung dengan monster itu sendirian? aku akan ikut bertarung juga!" sang hunters berkata ke luxia "hentikan!, kalau kau tidak cepat membawa si pedagang itu pergi dia hanya akan menjadi makanan serigala ini!" luxia menolak tawaran sang hunters sambil terus menghindari serangan fenrir "itu juga berlaku padamu! kalau kau bertarung dengannya kau pasti akan kalah!" hunters memperingatkan luxia "aku akan baik-baik saja! jadi kumohon tuan tolonglah bawa si pedagang itu pergi dan setelah itu panggil batuan di desa! dengan begitu aku juga akan selamat kan!" luxia meyakinkan sang hunters sekali lagi "cih.... baiklah! aku akan membawa pergi si pedagang dan memanggil bantuan! sampai aku kembali kau jangan sampai mati ya nona!" si hunters mengangkat sang pedagang yang pingsan dan berlari ke arah desa ferir ikut mengejar tetapi dihentikan oleh luxia "kau pikir aku akan membiarkannya?" luxia berkata sambil menahan mulut fenrir dengan ke 2 tanganya dan dengan melapisi ke 2 tangannya dengan skill api dewa dia memukul fenrir hingga dia terjatuh luxia yang melihat kesempatan kembali menyerang si fenrir dan berusaha menghabisinya tetapi fenrir mengaktifkan sihir api melapisi tubuhnya sendiri dengan api biru luxia yang terkena api itu lalu melompat menjauh melihat status fenrir dan melihat kalau Hp fenrir tidaklah beregenerasi "dia tidak.... beregenerasi?" luxia menyedari itu dan menyadari kalau api yang melapisi tubuh fenrir membuatnya tidak dapat beregenerasi "AOU.....!" fenrir lalu melolong membuat tombak es disekitarnya dan menembakannya ke arah luxia "gawat!" luxia berusaha menghindar tetapi lengan dan bahunya terkena beberapa tompat es dan membeku melihat itu luxia lalu melapisi lenganya dengan api dewa melelehkan es milik fenrir yang tertancap di tubuhnya "ini gawat kalau terus begini aku tidak punya kesempatan menang...." luxia berfikir cara untuk mengalahkan fenrir sambil terus menghindari serangan sihir es dari fenrir luxia lalu berfikir untuk menguras habis mp atau sp milik fenrir melihat status ferir dan melihat kalau mpnya terus berkurang karna terus mengaktifkan sihir api dan es yang dia miliki dan tersisa 800 teyapi saat luxia melihat terus mpnya dia menyadari kalau Mpnya berkurang 1 setiap 10 detik "cih itu terlalu lama!" luxia menggerutu tetapi karna dia tidak memiliki cara lain dia terus menghindari setiap serangan milik fenrir "ini akan menjadi pertarungan adu ketahanan.....pertarungan antara siapa yang kehabisan tenaga lebih dahulu" luxia berfikir sambil menghindari serangan fenrir tetapi setelah beberapa lama fenrir lalu memghentikan seranganya "apa yang terjadi?" luxia bertanya sambil waspada karna teringat saat melawan golem "apakah dia akan mengubah pola serangannya?" luxia bertanya pada dirinya sendiri dan benar saja
Fenrir tiba-tiba berubah menjadi lebih agresif dan mulai menyerang Luxia dengan kecepatan yang lebih tinggi dan serangan yang lebih kuat. Luxia harus siap untuk menghadapi perubahan pola serangan Fenrir dan mencari kesempatan untuk mengalahkannya.
"Dia berubah menjadi lebih agresif... aku harus siap!" Luxia berkata sambil meningkatkan kewaspadaannya dan siap untuk menghadapi serangan Fenrir yang lebih kuat.
Fenrir mulai menyerang Luxia dengan cakar yang tajam dan gigi yang kuat, Luxia harus menggunakan semua skill dan kemampuan yang dia miliki untuk menghindari serangan dan meski luxia dapat menghindari serangan utama fenrir panas dari api yang melapisi fenrir meberi kerusakan ke luxia "ini percuma meski aku menghindarinya panasnya masih dapat melukaiku kalau begitu aku juga harus menyerang untuk membuat jarak" luxia menyerang fenrir dengan melapisi lenganya dengan skill api dewanya sambil menyerang Fenrir dan mencari kesempatan untuk mengalahkannya "aku perlu menggunakan semua kemampuan yang aku miliki untuk mengalahkan dia!" Luxia berkata sambil meningkatkan kekuatan skill Api Dewa untuk meningkatkan kekuatan serangannya dan mencari kesempatan untuk mengalahkan Fenrir membuat HP fenrir turun hingga menyentuh 2000 fenrir yang merasakan bahaya lalu mundur menjauh dari luxia dan mematikan api yang ada di tubuhnya "apa?.. monster ini menghentikan apinya?.... monster biasa memang punya kecerdasan untuk menghindari serangan tetapi mematikan skillnya untuk beregenerasi? aku pikir monster biasa tidaklah sepintar itu" luxia berfikir luxia lalu melihat statusnya sendiri dan melihat statusnya hanya tersisa setengah "cih... MP milik ku hampir habis aku harus cepat mengakhiri ini" luxia menerjang maju ke arah fenrir namun sebelum luxia dapat menyerang fenrir kembali melolong "AOU....!" dan mengaktifkan sihir es yang membekukan sekitarnya
membuat setengah tubuh luxia beku dan tidak dapat bergerak "gawat!!" luxia menyasari kebodohanya karna lengah dan berusaha melelehkan es dengan skillnya namun sebelum dapat melelehkan esnya fenrir maju menyerang luxia dengan kecepatan luar biasa menyakar luxia dengan cakarnya menghenpaskan luxia ke belakang dengan luka besar di bagian dada sampai perut "arh!!!!" luxia berteriak
Luxia terjatuh ke tanah dengan luka yang parah, dia berusaha untuk bangun namun tidak bisa karena lukanya terlalu parah. Fenrir mendekati Luxia dengan mata yang merah dan siap untuk memberikan serangan akhir.
"Apa... aku... kalah?" Luxia berpikir sambil merasakan sakit yang luar biasa.
Fenrir mengangkat cakarnya untuk memberikan serangan akhir, namun tiba-tiba dia terhenti dan melihat ke arah desa. Luxia melihat ke arah desa dan melihat beberapa petualang datang dengan senjata yang lengkap.
Luxia mengambil belati yang diberikan vagus memusatkan seluruh mana miliknya yang tersisa mengaktifkan skill api dewa sekali lagi memusatkanya di ujung bilah belati menggunakan sisa tenaganya untuk menusukan belati itu ke kaki fenrir membuatnya kesakitan dan mengangkat cakarnya kembali berusaha menyerang luxia
"inikah.....akhirnya?" luxia melihat cakar fenrir namun saat fenrir menurunkan cakarnya tiba tiba sebuah perisai melindungi luxia
luxia melihat ke atas dan milihat fortis menahan serangan fenrir "hey para penyembuh! cepat kesini ada orang terluka" fortis berteriak ke arah kerumunan "baik!" sekelompok healer merapalkan mantra penyembuh terus menerus "luxia!!" suara terdengar "luxia buka matamu" suara itu terus memanggil luxia luxia lalu membuka matanya sedikit dan melihat vagus duduk disampingnya sedang memanggil namanya luxia kebingungan kenapa vagus ada di sini
Luxia mencoba untuk berbicara, namun suaranya sangat lemah. Vagus memegang tangan Luxia dan tersenyum.
"Jangan bicara dulu, Luxia. Kamu harus istirahat," Vagus berkata dengan lembut.
Luxia mencoba untuk mengangguk, namun kepalanya terasa berat. Dia melihat sekeliling dan melihat Fortis berdiri di dekatnya, masih memegang perisai yang melindungi Luxia dari serangan Fenrir.
"Terima kasih, Fortis," Luxia mencoba untuk berbicara, namun suaranya masih lemah.
Fortis tersenyum dan mengangguk. "Tidak,yang perlu berterima kasih itu kami, Luxia berkatmu kami dapat menyiapkan pasukan. Kamu baik-baik saja sekarang."
Luxia merasa sedikit lebih baik setelah melihat Vagus dan Fortis di sampingnya. Dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya dan menyadari bahwa dia hampir mati karena serangan Fenrir.
"Fenrir... apa yang terjadi padanya?" Luxia bertanya dengan suara lemah.
Vagus tersenyum. "Jangan khawatir tentang Fenrir sekarang fortis akan mengurusnya,sekarang kau hanya perlu fokus ke penyembuhanmu" lalu luxia tertidur dan dibawa oleh para penyembuh ke tempat yang lebih aman
"ya... tuan fenrir ini sudah cukup lama ya?" fortis tersenyum dan melihat ke arah fenrir
"Ya, sudah cukup lama," Vagus menjawab sambil berdiri dan bersiap bertarung "tunggu vagus fenrir ini biar aku yang urus kau fokuslah kepenyembuhan nona luxia" fortis menahan vagus dan menyuruhnya untuk mundur,vagus tersenyum "terima kasih fortis,yang disini kuserahkan pada mu" vagus pergi ketempat para penyembuh untuk membantu luxia
"ayo kita selesaikan urusan kita dulu serigala" fortis menangkat pedangnya dan menantang fenrir