“Terlalu dini untuk berbicara. Tapi terlalu terlambat untuk mencegahnya.”
— Observasi Kode Hitam 017, Lattice Enforcer
---
Void Root Layer -1 yang selama ini terisolasi, tiba-tiba berdesing.
Bukan oleh suara, tapi oleh ketidakseimbangan hukum yang mulai terasa sampai ke dimensi atas.
Satu bayi.
Yang belum bisa bicara.
Yang belum bisa berjalan.
Tapi telah menyentuh lima dari Tujuh Konsep Dasar Dunia.
[JUSTICE]
[TIME]
[OBEDIENCE]
[SELF]
[FATE]
Dan sekarang, akar keenam bersiap membawa kelopak berikutnya:
[ORDER] — konsep tertinggi yang hanya bisa disentuh oleh Arsitek Dunia.
Namun sebelum kelopak itu menyentuh dahi Reikhal, sesuatu menyerang.
---
Kedatangan dari Lattice Layer 0
Di luar Void Root, di tingkatan Lattice Layer 0, para Lawbinders mendeteksi resonansi yang tidak sah.
Mereka mengirim satu entitas perantara: Ammoraziel, Mata Ketujuh dari Kode Urutan, makhluk yang terdiri dari hukum-hukum yang menyatu dalam bentuk tubuh manusia.
Ammoraziel tidak turun dengan suara. Ia muncul sebagai simbol-simbol mengunci realitas:
huruf-huruf suci mengalir di udara, membentuk segel geometrik—mencoba menindas Void Root Layer -1 yang tidak terdefinisi.
- “Kau belum diberi izin untuk menyentuh [ORDER],” kata Ammoraziel, tanpa suara, hanya melalui getaran hukum.
---
Reikhal Menatap
Bayi itu masih tidak menangis. Masih belum berbicara.
Tapi... ia menatap.
Tatapannya tidak hanya menyentuh Ammoraziel, tapi menyerapnya.
Seakan ia membaca seluruh keberadaan entitas itu tanpa memahami bahasa apapun.
Dan di saat itu, sesuatu yang seharusnya mustahil terjadi:
Segel hukum Ammoraziel mulai retak.
---
Resonansi Tak Terduga
Void Root Layer -1 mengeluarkan suara retak pertama dalam sejarah keberadaannya.
Retakan ini bukan kehancuran, melainkan resonansi balik—tanda bahwa tempat ini sedang menyesuaikan ulang dirinya berdasarkan eksistensi Reikhal.
Ammoraziel bergetar.
“...Eksistensi non-legal...
…Rewriting natural law without syntax…
…This is not a child. This is a misfit of the Real.”
---
Kata Pertama
Dan di titik puncak ketegangan antara hukum dan anomali, Reikhal mengeluarkan suara pertamanya.
Bukan tangis.
Bukan tawa.
Sebuah suku kata sederhana, tapi memiliki berat semantik yang menembus 99 layer Lattice:
“Na…”
Ammoraziel langsung berlutut, matanya pecah menjadi kode-kode hukum yang runtuh.
Para pengawas Lattice Layer 0 berseru:
“Hentikan dia!
Sebelum ia mengucap kata kedua—kita akan kehilangan kendali atas hukum eksistensi!”
---
Dan Dunia Menoleh
Di seluruh penjuru kosmos, dari menara para Dewa Order, hingga reruntuhan Domain Noctarean, satu gema muncul:
“Seseorang telah mengucap ‘Na’ tanpa dasar bahasa.
Maka lahirlah fonem pertama dari dunia yang tidak tunduk.”
---