DERU suara motor balap semakin memanas ketika dia insan yang tengah beradu skill itu menguasai jalanan sepi dini hari. Seorang cowok yang memakai hoodie hitam dengan ukiran huruf E menatap lawannya dengan sengit. Dirinya berada di Posisi kedua. Seruan dari masing-masing kubu mulai terdengar ketika mereka mendekati garis finish.
Elang Janus Arigel yang cowok yang sangat menyukai tantangan dan bernyali besar. Ia berasal dari keluarga terpandang karena Papanya merupakan seorang direktur rumah sakit. Sebagai anak satu-satunya, semua kebutuhan Elang yang selalu dipenuhi oleh sang Papa. Namun Elang selalu menggunakan tersebut untuk balapan. Taruhan atau bersenang-senang dengan teman-temannya.
Seperti malam ini, Elang menerima tantangan dari seorang yang mengajaknya balapan. Ia harus mengeluarkan uang sebesar tiga juta untuk taruhan. Jika menang, maka ia akan mendapatkan uang itu, tapi jika kalah, maka ia harus siap kehilangannya.
Mata tajam Elang tertuju kepada seorang cewek berbaju seksi yang memegang bendera di ujung sana. Begitu satu motor melintasinya, bendera terangkat bersamaan dengan sorakan yang terdengar riuh. Sepersekian detik kemudian, Elang dan motor hitamnya menyusul.
Hari ini Elang kalah. Keberuntungan tak berpihak kepadanya.
Elang menatap sinis seseorang yang berada tak jauh darinya. Setelah melepaskan helmnya dengan kasar, ia lalu turun dari motornya dan melemparkan amplop cokelat berisi uang sesuai Perjanjian. Lemparan Elang berhasil ditangkap dengan sempurna oleh orang itu.
" Gimana nih?! Katanya jago!" Ujar orang itu seraya tersenyum meremehkan.
" Jangan banyak bacot lo!" bentak Elang seraya menunjuk orang itu.
Suasana semakin memanas terlebih ketika supporter lawan dengan teman-teman Elang mulai melakukan aksi saling dorong satu sama lain.
Berbeda dengan Elang yang emosinya sudah tersulut, orang itu justru terlihat santai dengan senyum meremehkan yang tertuju kepada Elang.
" Gue kira lo jago karena anak-anak anggap lo hebat. Ternyata cuma segini doang kemampuan lo Who's the king now?"
Tanpa menjawab apapun, Elang langsung menghantam rahang orang itu. Pukulan yang tiba-tiba itu membuat lawannya terhuyung ke belakang.
" Gue baru kalah satu kali, Bangsat! Dan sebelum otak sampah lo lupa, lo cuma lebih dulu sepersekian detik dari gue."
" Kalah, mah kalah aja. Bro. Gak usah cari Pembelaan segala," sindir salah satu supporter lawan.
BUGH
Dion yang berada tak jauh dari orang itu pun memberi satu Pukulan telak. Ia tidak terima temannya mendapat ejekan seperti itu. Akibatnya supporter lawan juga melakukan hal yang sama kepada Elang dan teman-temannya. Jumlah lawan yang lebih banyak dua kali lipat membuat Elang dan teman-temannya terjebak di tengah-tengah mereka.
Orang itu menatap Elang dan teman-temannya dengan senyum meremehkan. Ia mengambil Ponsel yang ada di saku celana, lalu memulai siaran langsung di akun instagramnya. Ia memfokuskan kamera Pada wajah Elang, membuat cowok itu muak. Namun Elang hanya diam saja. Ia sedang memikirkan strategi yang bisa melindungi diri serta teman-temannya.
" Gue bakal biarin lo balik dengan selamat asalkan ---- " Orang itu menggantung kalimatnya seraya berjalan mendekat ke arah Elang. " Lo bilang kalau hari ini lo kalah dari gue Gimana? Mudah, kan."
Telinga Elang memanas dan napasnya memburu Sebenernya. Ia bisa saja menghabisi lawan-lawannya sekarang Tapi itu sangat menguras tenaga, akhirnya ia memilih mengikuti ucapan orang itu.
" Lo selalu menang dalam dunia balap---"
" El ! lo Apa-apaan sih? Lo, kan bisa ngalahin dia, kenapa mau aja bilang kayak gitu! Stres lo ya?" potong Dion yang berdiri di sebelahnya.
Elang mengabaikan Dion, ia kembali melanjutkan ucapannya. " Ya, lo selalu menang lawan Pembalap mana pun karena lo Penyogok! Ya kali hebat. Gue Punya buktinya waktu lo balapan minggu kemarin," Elang membuka Ponselnya.
" Hmm --- ingat sama Dirga " Elang menatap orang itu dengan senyuman. lalu kembali menlanjutkan ucapannya. " Lawan Pura-pura lo. Orang yang lo suruh kurangi kecepatan dengan bayaran lima juta,"
Elang melangkah mendekati orang itu dengan senyum Penuh kemenangan. " Oh, iya selain Penyogok, lo juga sukanya tanding sama newbie," ujarnya terkekeh sinis.
" Hmm tapi gue salut sih. Hari ini lo bisa ngalahin gue yang katanya hebat," Elang menaikkan alisnya
Orang itu Gio terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Elang. Ia tidak menyangka jika cowok itu tahu semua kelakuannya dan mengungkapkannya seperti ini. Kini, emosinya sudah tak terbendung lagi. Ia mengabaikan siaran langsung yang belum sempat dimatikannya itu, dan memilih memberi Pukulan Pada Elang. Sayangnya Pukulan itu sama sekali tak mengenai tubuh cowok itu.
" Lo bisa berantem gak, sih?" Celetuk Elang saat Pukulan Gio tak mengenai dirinya.
" Kalau gak bisa belajar sama gue aja,"
BUGH
" ini baru yang namanya mukul!" Ujar Elang
Satu Pukulan keras tepat mengenai tulang Pipi Gio membuat cowok itu kembali terhuyung ke belakang dan sudut bibirnya berdarah. Melihat hal itu, Perkelahian antara teman-temann Elang dan supporter Gio pun tak dapat terelakkan. Mereka saling adu kekuatan termasuk Haikal, Bara, Dion dan Rifki.
Suasana semakin menegangkan satu Persatu di antara mereka mulai berjatuhan dengan luka lebam dan darah. Melihat jumlah lawan yang semakin berkurang, Elang merasa Perkelahian ini sudah cukup, sebab lawan yang utama sudah tumbang sejak awal.
" CUKUP WOI! Bossnya juga udah cabut," ujar Elang mengedarkan Pandangannya
Setelah Perkelahian selesai dengan kemenangan, Elang dan teman-temannya pun berjalan menuju motor mereka dengan raut bahagia. Walaupun berasal dari kekalahan saat balapan tapi rasa Persahabatan membuat mereka menang.
" Balik, El?" Tanya Dion yang baru saja mendekat ke arahnya
Dion adalah manusia Paling berani diantara sahabat Elang lainnya. Ia masih mau bertanya walaupun Elang sedang marah Elang hanya mengangguki Pertanyaan tersebut, dan memasang helmnya. Untungnya besok adalah hari minggu jadi ia bisa bangun lebih siang.
" Besok gas gym di tempat lo, El?" Rifki bertanya dengan raut wajah bahagia. Setelah menang malam ini cowok yang gila olahraga itu jadi tambah bersemangat
Elang dan keluarganya memiliki usaha gym yang cukup terkenal.
" Kalau kita dateng bisakali gratis," Ujar Bara dengan Percaya diri
Bara memang cowok yang banyak akal demi bisa mendapatkan gratisan.
Sementara itu Haikal tertawa kecil menanggapi itu. Si Paling kalem di antara mereka memang lebih banyak diamnya.
Mereka berlima merupakan siswa SMA Bina Pertiwi wajahnya sudah ditandai oleh guru BK. Siapa yang tak kenal mereka berlima yang terkenal di Pengacau tersebut.
••••••