Chapter 1: Dunia Baru

Pada tahun 723, di sebuah dunia tanpa belas kasihan. Di tempat ini, kekuatan adalah segalanya. Yang kuat menguasai, sementara yang lemah hanya menjadi abu, lenyap ditelan oleh gelapnya kekejaman dunia kultivasi

Di bentangan luas Benua Aetheric, terdapat delapan Ranah Kultivasi: Qi Gathering, Foundation Qi, Soul Formation, Nirvana, Kematian, Kehidupan, Ascendant, dan Ruler. Setiap ranah terdiri dari sembilan tingkatan, kecuali dua yang terakhir—Ascendant dan Ruler—yang hingga kini masih diselimuti misteri.

Tiga Klan Tingkat Tinggi menguasai separuh wilayah benua, menjadikan mereka poros kekuatan utama. Di bawah bayang-bayang kekuasaan mereka, ratusan klan kecil dan sekte tersebar, berjuang mempertahankan eksistensi mereka. Tapi hanya lima sekte yang benar-benar ditakuti dan disegani: Sekte Kematian Mendalam, Sekte Surgawi, Sekte Laut Dalam, Sekte Gunung Berapi, dan Sekte Reinkarnasi.

Di antara banyak klan, ada satu yang namanya mulai mengemuka: Klan Qin—tanah kelahiran seorang jenius muda bernama Qin Yu Qian, sosok yang hanya muncul sekali dalam seratus tahun. Pada usia 13 tahun, ia telah mencapai Foundation Qi tingkat 9—pencapaian yang membuat banyak sekte dan klan terpana.

Namun, kehebatannya tidak lahir begitu saja.

Selama tiga tahun, Qin Yu Qian berlatih bersama seorang pria misterius yang muncul entah dari mana. Orang itu tak pernah menyebutkan nama, namun ilmunya dalam dan ajarannya melampaui batas pengetahuan dunia biasa. Sebelum pergi, sang pria berkata,

“Jika suatu hari kau mencapai Ranah Nirvana, datanglah ke Sekte Kematian Mendalam. Aku akan menunggumu di sana.”

Dan ia pun menghilang seperti bayangan.

Di sisi lain, ayah Qin Yu Qian—Qin Yu Xi adalah seorang kultivator kuat di Ranah Kematian tingkat 5. Namun, ia terpaksa menghentikan langkahnya akibat racun mematikan yang melumpuhkan meridian dan inti jiwanya. Qin Yu Qian, sebagai anak yang berbakti dan berbakat luar biasa, bersumpah akan menemukan penawar untuk menyembuhkan sang ayah.

Tiga tahun berlalu sejak kepergian sang guru misterius. Qin Yu Qian terus melatih dirinya di Hutan Monster, tempat penuh bahaya namun kaya pengalaman. Setiap luka menjadi pelajaran. Setiap pertarungan membentuk kekuatan baru dalam dirinya.

Saat usianya menginjak 16 tahun, ia menerima surat lamaran dari Klan Zou, salah satu klan tingkat menengah yang ingin menjalin hubungan dengan Klan Qin. Namun, Qin Yu Qian menolaknya. Ia merasa belum waktunya menikah. Fokusnya masih tertuju pada kesembuhan ayahnya dan perjalanan kultivasinya.

Penolakan itu menjadi awal bencana.

Tersinggung dan merasa dipermalukan, Klan Zou mengirim seorang pembunuh di Ranah Soul Formation tingkat 9 untuk melenyapkan Qin Yu Qian. Saat itu, ia sedang berkultivasi di sebuah gunung terpencil. Sang pembunuh muncul, menyelimuti sekelilingnya dengan tekanan membunuh.

“Karena kau menolak lamaran Klan Zou, maka aku datang untuk mengambil nyawamu.”

Pertarungan pun meletus. Qin Yu Qian yang saat itu berada di Soul Formation tingkat 7, berhasil menahan gempuran awal. Namun, selisih kekuatan tetap membuatnya terdesak. Dengan tubuh terluka, ia mundur dan menyelinap ke kaki gunung.

Di sanalah ia menemukan sebuah goa tua. Di dalamnya, terdapat sebuah kolam kecil berisi air berwarna ungu yang memancarkan aura spiritual pekat.

“Apakah ini... air energi spiritual?”

Tanpa ragu, ia masuk ke dalam kolam dan mulai bermeditasi. Setengah hari berlalu. Ketika membuka matanya, ia merasa kekuatan barunya mengalir deras. Kultivasinya melonjak ke tingkat 8 Soul Formation, dan beberapa langkah lagi menuju Ranah Nirvana.

Sang pembunuh yang menunggu di luar merasa waktunya telah tiba. Ia masuk ke dalam goa... namun segera terhenti, tertegun melihat sosok Qin Yu Qian berdiri tegak, memancarkan aura luar biasa.

“Apa?! Kau sudah sembuh?!”

Panik, sang pembunuh berbalik dan melarikan diri. Qin Yu Qian tak tinggal diam. Ia mengejar seperti kilat, angin gunung menderu keras mengiringi langkahnya. Dalam waktu singkat, jarak di antara mereka menghilang. Qin Yu Qian mengayunkan telapak tangannya—seberkas cahaya spiritual melesat, menghantam punggung sang pembunuh.

Tubuh pembunuh itu terhuyung, darah mengucur dari bahunya. Ia berdiri di tepi jurang, napas tersengal.

“Kau…! Aku tak menyangka kau bisa mengejarku sejauh ini. Tunggu! Aku tidak ingin mati. Aku akan memberimu sesuatu... sebuah buku teknik bela diri tingkat menengah. Sebagai gantinya, biarkan aku hidup!”

Dengan tangan gemetar, sang pembunuh mengeluarkan gulungan kuno dari jubahnya dan meletakkannya di antara mereka.

Qin Yu Qian menatapnya lama. Aura lawannya telah melemah. Ia tahu, pembunuh itu tinggal selangkah dari kematian. Tanpa berkata apa pun, ia melangkah, mengambil gulungan itu, lalu membalikkan badan dan membiarkan sang pembunuh pergi.

Sang pembunuh melarikan diri, menyeret tubuhnya dengan luka berat, tak percaya dirinya masih diberi kesempatan hidup.

Qin Yu Qian berdiri di ujung tebing, membuka gulungan kuno itu. Huruf-huruf bersinar samar dalam cahaya senja. Judulnya terukir:

“Lion Body”

Sebuah teknik bela diri yang memperkuat tubuh hingga sekeras baja, menciptakan cakar spiritual tajam seperti senjata surgawi. Selain itu, teknik ini juga meningkatkan daya tahan terhadap racun dan serangan spiritual.

Qin Yu Qian tersenyum tipis.

“Teknik ini... akan sangat berguna.”

Ia kembali ke kediaman Klan Qin dan segera menemui ayahnya. Ia menceritakan segalanya: penolakan lamaran, percobaan pembunuhan, pertempuran, dan teknik ‘Lion Body’.

Wajah Qin Yu Xi menghitam, auranya berubah dingin.

“Mereka berani mengirim pembunuh hanya karena lamaran ditolak? Klan Zou telah melewati batas.”

Malam itu juga, Qin Yu Xi memanggil seluruh tetua dan petinggi Klan Qin ke Paviliun Inti. Suasana tegang menyelimuti ruangan.

Salah satu tetua berkata,

“Kondisi internal kita memang belum sepenuhnya stabil… tapi ini adalah penghinaan terhadap kehormatan Klan Qin. Jika kita diam, maka martabat kita akan diinjak-injak.”

Tetua lainnya menimpali,

“Setidaknya kita harus menuntut ganti rugi. Bila mereka menolak, maka… perang adalah satu-satunya jalan.”

Semua kepala mengangguk perlahan. Qin Yu Xi berdiri di hadapan mereka, suaranya dingin dan tegas.

“Klan Zou telah menyentuh batas kesabaran kita. Jika mereka tidak meminta maaf secara terbuka dan memberi kompensasi atas upaya pembunuhan terhadap putraku, maka kita akan membakar bendera perang.”

Keheningan menyelimuti paviliun.

Detik itu juga, Klan Qin telah membuat keputusan.