Bab 6

HAPPY READING

Saat tarian berlanjut, Sabrina merasa terjebak di antara dua pangeran yang sangat berbeda. Cedric, dengan semangat dan keceriaannya, membuatnya merasa nyaman. Sementara itu, Lucas, dengan tatapan lembut dan penuh perhatian, membuat hatinya berdebar.

Setelah beberapa saat, musik berhenti, dan ketiga mereka berdiri di tengah aula, dikelilingi oleh tamu yang bertepuk tangan. Sabrina merasakan pandangan kedua pangeran tertuju padanya, menunggu reaksinya.

Lady Sabrina," kata Pangeran Cedric, "saya ingin tahu lebih banyak tentang Anda. Apa yang Anda sukai di luar acara seperti ini?"

Sabrina tersenyum, tetapi hatinya berdebar. "Saya suka menjelajahi taman kerajaan dan membaca buku-buku tentang petualangan," jawabnya, berusaha untuk tetap santai.

Pangeran Lucas yang mendengar hal itu menambahkan, "Saya juga menyukai petualangan. Mungkin kita bisa menjelajahi taman bersama suatu saat nanti?"

"Itu kalau kebiasaan Sabrina yang asli kalau aku sih lebih baik berbelanja sepuasnya dan bersantai di pelukan semua emas-emas di rumahku"ucap dalam hati Sabrina sambil membayangkan itu semua

Sabrina merasa terjebak dalam pilihan yang sulit. Ia tahu bahwa keduanya memiliki daya tarik yang berbeda, dan ia tidak ingin menyakiti perasaan salah satu dari mereka. Namun, saat ia melihat tatapan penuh harapan di mata Pangeran Lucas dan senyuman ceria Pangeran Cedric, ia menyadari bahwa malam ini akan menjadi awal dari sesuatu yang lebih besar.

.

.

Saat suasana di aula semakin meriah, tiba-tiba pintu besar istana terbuka dengan suara yang menggema. Semua mata tertuju pada sosok yang muncul di ambang pintu. Seorang wanita anggun melangkah masuk, mengenakan gaun berwarna biru tua yang berkilau, dihiasi dengan bordir emas yang menambah kesan megah. Rambutnya tergerai indah, dihiasi dengan mahkota kecil yang berkilau, menciptakan aura keanggunan yang tak tertandingi.

Sabrina, Pangeran Cedric, dan Pangeran Lucas tertegun melihat kedatangan wanita itu. "Siapa dia?" bisik Sabrina kepada Cedric, merasakan ketegangan di udara.

Lady Arabella melangkah dengan percaya diri, senyumnya memancarkan pesona yang membuat semua orang terpesona. Saat ia mendekat, suasana di aula berubah menjadi lebih hidup. Tamu-tamu mulai berbisik, membicarakan kedatangan wanita yang begitu menawan.

Dia adalah Lady Arabella," jawab Cedric dengan nada terkesan. "Putri dari kerajaan tetangga. Dia dikenal karena kecantikannya dan kepintarannya."

Sabrina merasakan jantungnya berdegup kencang. "Oh tidak, ini tidak baik," pikirnya, panik. " pemeran utama wanita sudah muncul, apa yang harus ku lakukan? Apa kabur saja ? aku tidak siap untuk ini. "

Lady Arabella melangkah dengan percaya diri, senyumnya memancarkan pesona yang membuat semua orang terpesona. Saat ia mendekat, suasana di aula berubah menjadi lebih hidup. Tamu-tamu mulai berbisik, membicarakan kedatangan wanita yang begitu menawan.

Lady Arabella menghampiri mereka dengan senyuman yang menawan. "Selamat malam, Pangeran Cedric, Pangeran Lucas, dan Lady Sabrina," sapanya dengan suara lembut. "Saya sangat senang bisa hadir di acara ini."

Cedric tersenyum lebar. "Lady Arabella, kami sangat senang Anda datang. Malam ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Anda."

Sabrina merasa tertekan, tetapi ia berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya. "Selamat datang, Lady Arabella. Anda terlihat sangat anggun malam ini," ucapnya, berusaha untuk bersikap ramah meskipun hatinya berdebar.

Namun, sejak tadi Pangeran Lucas menatap datar ke arah Arabella. Ekspresi wajahnya menunjukkan ekspresi yang mendalam, seolah-olah ia tidak menyukai kehadiran wanita itu di tengah perayaan tapi pikiran seolah-olah berkata wanita ini takdirnya tapi hatinya seakan menolak . Sabrina merasakan ketegangan di udara, dan ia tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa ada sesuatu yang lebih dalam antara kedua pangeran dan Lady Arabella.

Lady Arabella, yang tampaknya tidak menyadari ketegangan itu, tersenyum lebar. "Terima kasih, Lady Sabrina. Saya sangat senang bisa berada di sini malam ini. Saya mendengar banyak tentang Anda," ujarnya, suaranya lembut tetapi penuh percaya diri.

Sabrina merasakan jantungnya berdebar. "Saya juga mendengar banyak tentang Anda, Lady Arabella. Anda memiliki reputasi yang sangat baik," jawabnya, berusaha untuk tetap sopan meskipun hatinya bergetar.

Pangeran Lucas, yang masih menatap Arabella dengan datar akhirnya berbicara. "Saya harap Anda bahagia di pesta dansa ini putri Arabella " katanya, suaranya tegas dan penuh makna."

Sabrina terkejut mendengar nada suara Pangeran Lucas. "Apa yang terjadi di antara mereka? Bukannya ceritanya mereka akan jatuh cinta pandangan pertama dan Sabrina sebagai antagonis akan cemburu dan mulai menyiksa arabella karena ingin merebut pangeran Lucas, tapi kenapa sepertinya mereka jadi musuh " pikirnya, merasa semakin cemas. Ia tidak ingin terjebak dalam konflik yang bisa berujung pada bencana.

Sabrina mengamati interaksi antara Pangeran Lucas dan Lady Arabella dengan penuh perhatian. Ada ketegangan yang jelas di antara mereka, dan itu membuatnya semakin bingung. "Apakah ada sesuatu yang lebih dalam di balik semua ini? Mungkin ada sejarah yang tidak aku ketahui," batinnya, berusaha mencari penjelasan.

Sabrina merasa terjebak dalam situasi yang semakin rumit. Ia tidak ingin terlibat dalam drama yang bisa mengancam keselamatannya. "Aku harus menjaga jarak dari mereka berdua, terserah mau jatuh cinta kek atau musuhan aku tak peduli lebih baik aku menjaga harta ayah ku tetap aman" pikirnya, bertekad untuk tidak terpengaruh oleh ketegangan yang ada.

Dengan langkah mantap, Sabrina menjauh dari lantai dansa, mencari tempat yang lebih sepi di sudut ruangan. Ia tahu bahwa terlibat dalam persaingan antara Pangeran Lucas dan Lady Arabella hanya akan membawa masalah. "Aku tidak ingin terjebak dalam intrik kerajaan yang berbahaya," batinnya, berusaha menenangkan diri.

Sabrina mengamati dari jauh saat Lady Arabella dan Pangeran Lucas melanjutkan interaksi mereka. Arabella tampak berusaha keras untuk menarik perhatian Pangeran, sementara Pangeran Lucas terlihat bingung, seolah-olah terjebak antara dua pilihan.