WebNovelAauuuu86.67%

Tes: Kekalahan Pertama

「Anda telah mengalahkan Monster Penguji Level 6.」

'Haa...' Arael menghirup napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan dengan mulutnya secara perlahan 'Huff...'. Pelipisnya sedikit berkeringat, namun senyum puas tak bisa disembunyikan.

"Whoaa! Ini beneran seru sekali!"

Kemudian, sebuah notifikasi berikutnya muncul.

「Apakah Anda ingin meningkatkan level Monster Penguji?」

Arael segera menekan [YA], senyum penuh percaya diri terukir di wajahnya.

Kabut kembali muncul dan menghilang. Kali ini, di hadapan Arael, berdiri sesosok monster yang menyerupai pohon, tingginya tidak terlalu besar, sekitar dua meter, dengan ranting-ranting mencuat tajam dan akar-akar yang terlihat siap menyerang. Sesekali, dari celah di kulit batangnya, keluar semburan kabut hijau yang berbau aneh.

"Monster Penguji Level 7."

Monster pohon itu tidak menunggu.

Akar-akarnya menancap ke tanah, lalu dengan cepat menusuk keluar, mencoba menjerat kaki Arael.

Ia melompat menghindar, bergerak lincah sambil melemparkan bola api dari Tongkat Sihir-nya. Bola api pertamanya menghantam tubuh pohon, namun hanya meninggalkan bekas hangus kecil.

Monster pohon itu meraung, dan dari sela-sela cabangnya, semburan kabut hijau melesat. Ia mencoba menghindar, namun kali ini ia tidak cukup cepat. Kabut itu terhirup sedikit masuk ke pernafasannya.

Uhuk! Uhuk!

Arael terbatuk singkat. Tiba-tiba, ia merasakan tubuhnya sedikit lemas, gerakan kakinya melambat, dan napasnya terasa lebih berat. Sebuah notifikasi muncul.

「Stamina Anda menurun drastis karena Efek Racun.」

'Racun?!' pikir Arael, terkejut. "Sial, ini menurunkan stamina!"

Ia mencoba menjaga jarak, mengayunkan tongkatnya untuk melesatkan bola api lagi, tetapi gerakan sedikit susah karena debuff tadi membuatnya kurang fokus. Dalam satu momen karena kelalaiannya, salah satu akar monster itu berhasil menjerat pergelangan kakinya.

Gubrak!

Arael tersandung, tubuhnya jatuh berguling ke tanah, Tongkat Sihir-nya terlempar beberapa meter darinya.

Monster pohon itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Akar-akar lainnya segera menusuk tanah, lalu melesat cepat ke arah Arael yang masih terbaring.

Whizzz! Whizzz!

Dengan refleks luar biasa, Arael berguling cepat ke samping, menghindari dua akar yang menusuk tanah tepat di bekas posisinya. Akar ketiga melesat, dan Arael kembali berguling, tubuhnya berputar gesit di atas rumput.

'Sialan!, hampir saja' umpatnya dalam hati, napasnya sudah terdengar kelelahan akibat serangan dari monster itu.

Huff... hah...

Ia segera bangkit, menjejakkan kaki dengan tergesa-gesa, lalu berlari cepat menghampiri Tongkat Sihir-nya yang tergeletak. Monster pohon itu meraung, mengeluarkan semburan racun lain.

Arael terbatuk-batuk lagi saat racun itu mendekat, tapi ia tak punya waktu. Begitu tangannya menggenggam tongkatnya, ia langsung mengangkatnya tinggi, mata terfokus pada monster pohon.

'Tidak bisa begini! Lebih baik aku coba perlahan menyerangnya saat monster jelek ini sedang lengah!' Arael mulai bergerak mundur untuk mencari celah, sambil menyerang dengan sihirnya.

Serangannya sudah mulai lebih akurat, tetapi kulit pohon itu masih terlalu tebal.

Setiap kali ia mendekat untuk serangan yang lebih kuat, akar-akar itu menyerangnya atau kabut racun menyembur, membuatnya batuk dan stamina makin terkuras.

"Dasar pohon brengsek! Keras sekali!" gerutunya, frustrasi mulai memuncak.

Arael mencoba mengelak dari serangan akarnya yang semakin cepat, kakinya terasa berat, napasnya terputus-putus.

Hah... haahh...

"...kenapa rasanya jadi sulit begini?! ini masih level 7 bukan?!"

Ia terus melesatkan bola api, tetapi karena serangan dari monster itu membuat sihirnya goyah, dan hanya sedikit yang mengenai target. Setiap skill yang ia coba akan melesat, hanya menghasilkan goresan kecil di tubuh monster pohon.

Monster itu seolah mengerti kelemahannya, kini lebih sering menyemburkan kabut racun, memaksa Arael untuk terus menghindar sambil menahan napas. Pandangannya mulai sedikit kabur, dan tubuhnya bergetar.

'Bagas… kalau saja ada dia di sini, dia pasti bisa meng-coverku!' Arael mengeluh dalam hati, merasa sangat tidak nyaman. Ia tidak terbiasa menghadapi situasi sendirian seperti ini.

Srak!

Sebuah akar melesat cepat dari bawah tanah, tanpa terduga menjerat kakinya dengan kuat. Ia kehilangan keseimbangan.

"Astaga!" serunya.

Tubuhnya terlempar ke udara, Tongkat Sihir-nya kembali terlepas. Monster pohon itu mengangkat akarnya yang lain, menyiapkan serangan pamungkas yang menusuk.

"Sial!" Arael mencoba melepaskan diri, namun cengkeraman akar terlalu kuat, dan tubuhnya terlalu lemas. Ia bisa melihat serangan itu datang, perlahan namun pasti, menuju ke arahnya. Ia pasrah.

BLAST!

Akar tajam itu menancap tepat di dadanya. Rasa sakitnya langsung terasa, dan meskipun ini hanya dunia virtual, sensasinya terasa sungguhan. Separuh rasa sakit dari serangan itu terasa ke seluruh tubuhnya.

Tanpa disadarinya, sistem resistensi rasa sakit di game ini ternyata otomatis disetel ke 50% saat awal permainan. Karena terlalu semangat dan langsung masuk ke dalam dunia itu tanpa mengecek apa pun, ia lupa mengaturnya. Akibatnya, ia merasakan tiap tusukan itu dengan jelas. Pandangannya mulai kabur.

Sebuah notifikasi merah terang muncul di hadapannya, mengisi seluruh pandangan Arael sebelum kesadarannya sepenuhnya menghilang.

「Anda telah dikalahkan oleh Monster Penguji Level 7.」

『Uji coba tutorial Anda telah gagal. Anda akan dipindahkan ke desa Kareth sebagai awal mula petualang pemain. Jangan patah semangat, masa depan menanti anda hadiah akan dikirimkan di kotak penyimpanan anda sesuai level yang telah anda selesaikan』