Huff... hah... hah...
Arael jatuh berlutut sambil terengah-engah. Di dahinya Keringat mengalir deras, tubuhnya sedikit kelelahan. Napasnya sedikit berat dan tak beraturan, seolah paru-parunya tak cukup kuat untuk menarik udara.
Tujuh menit dua belas detik. Itulah waktu yang ia butuhkan untuk menjatuhkan Monster Penguji Level 4.
Slime raksasa itu berguncang hebat, tubuhnya mulai retak. Cahaya biru samar merambat keluar dari retakan itu, membentuk pola aneh seperti saraf yang menyala. Dalam hitungan detik, retakan semakin melebar.
Sebuah cahaya kristalik memancar dari tubuhnya, lalu tubuh slime itu pecah. Tetesan-tetesan air melayang naik perlahan, berubah menjadi butiran cahaya yang berkilau. Satu per satu, butiran itu menghilang ke langit, lenyap tanpa jejak.
Notifikasi muncul di hadapannya.
「Anda telah mengalahkan Monster Penguji Level 4.」
Arael menatap layar itu dengan napas memburu. Pandangannya sedikit kabur, tapi kakinya enggan berdiri.
Lalu muncul pesan berikutnya.
「Apakah Anda ingin meningkatkan level Monster Penguji?」
Ia tidak langsung menjawab. Duduk di atas rerumputan yang basah oleh keringatnya sendiri, Arael menatap langit yang tenang di atasnya.
"...Masih lima level lagi, ya," gumamnya pelan.
Dengan tarikan napas panjang dan gerakan pelan, ia mengangkat tangannya dan menekan tombol [YA].
Kabut kembali menyelimuti medan. Kali ini, yang muncul adalah seekor ulat besar dengan kulit keabu-abuan mengilap seperti baja, kepalanya seperti palu yang kokoh. Ulat itu bergerak lambat namun terlihat sangat tangguh. "Monster Penguji Level 5."
Arael segera melesatkan bola api.
BLAST!
Namun, sihir itu hanya memercik di permukaan kulit ulat baja, tidak meninggalkan bekas. Ia mencoba lagi dan lagi, tetapi setiap serangannya seolah mental. 'Ulat baja ini, benar-benar keras!' keluh Arael dalam hati, dahinya berkerut. Ia tidak bisa melukai monster itu.
Ia terus menghindar dari gerakan lambat ulat yang mencoba menyerangnya, sambil berpikir keras. Matanya menyapu tubuh ulat itu, mencari celah.
'Pasti ada kelemahan. Monster penguji tidak mungkin tidak bisa dikalahkan,' pikirnya. Lalu sebuah ide muncul. 'Jika tubuhnya keras, mungkin setidaknya ada bagian yang lunak.'
Arael mulai berlari, berputar mengelilingi ulat baja itu dengan kecepatan penuh.
Ulat itu, meskipun lambat, terus berputar mengikuti pergerakan Arael, kepalanya yang seperti palu berayun-ayun seolah mencoba membidiknya. Ia terus berlari, membuat lingkaran demi lingkaran, sampai ulat itu mulai tampak sedikit oleng, gerakannya melambat, dan kepalanya bergoyang-goyong.
Tiba-tiba, ulat itu berhenti berputar, dan dengan gerakan canggung, ia berbalik. Sesuai dugaan, di bagian perutnya ada yang terlihat empuk, jelas itu adalah kelemahannya.
Tanpa membuang waktu, ia segera melesatkan bola api terkuatnya, membidik tepat ke arah perut ulat.
BOOM!
Ledakan kecil terjadi, dan ulat baja itu teriak nyaring sebelum tubuhnya ambruk, hancur menjadi partikel cahaya.
「Anda telah mengalahkan Monster Penguji Level 5.」
Arael tersenyum puas.
Dengan ini ia sudah mendapatkan senjata tingkat Rare saat mengalahkan Monster Penguji Level 5 dan ia berpikir apakah bisa mendapatkan hadiah yang lebih bagus jika menyelesaikan di atas level 5?, pikirnya sambil mengerutkan kening.
Tenggelam dalam pemikiran. 'Jika aku menyelesaikan level 9, apakah akan mendapatkan item Legendary? Item Epic saja sudah lebih baik, setidaknya aku harus mencobanya dulu. Apa pun itu, ini pasti akan sangat berguna untukku nantinya!'
Kemudian, notifikasi berikutnya muncul. 「Apakah Anda ingin meningkatkan level Monster Penguji?」
Setelah beristirahat sejenak, Arael segera menekan [YA], senyum penuh percaya diri terukir di wajahnya.
Kabut kembali muncul dan menghilang. Kali ini, Arael berhadapan dengan monster penguji Level 6. Ia terlihat seperti gumpalan transparan biru yang menyerupai bentuk Arael sendiri, lengkap dengan detail tubuhnya, namun tembus pandang.
'Slime peniru, rupanya,' gumam Arael.
Ia langsung melesatkan bola api, namun saat bola api itu mendekat, slime itu tiba-tiba meniru gerakannya. Sebuah bola api identik melesat dari telapak tangannya yang transparan, bertabrakan dengan bola api Arael di udara dan lenyap dalam kepulan asap kecil.
Arael terdiam. 'Meniru skill? Ini menarik!' pikirnya. Ia mencoba lagi, dan hasilnya sama: sihirnya selalu ditiru dan ditangkis oleh sihir slime itu sendiri. 'Jika aku terus menyerang secara langsung, sihirku tidak akan pernah mengenainya. Aku harus mencari cara lain.'
Ia menoleh ke sekeliling. Matanya menangkap sesuatu di kejauhan: beberapa semak kering yang mudah terbakar. Sebuah ide nakal muncul di benaknya. Ia menyeringai.
Ia pun berbalik, mengambil beberapa langkah maju menjauhi semak itu. Ia mengerahkan seluruh fokusnya, merapal bola api dengan kekuatan penuh.
'Benar juga, jika aku fokus ngeluarin skill, dia juga akan fokus, jadi damagenya akan bertambah besar' pikir Arael. Dengan gerakan cepat, ia melemparkan bola api itu ke depan, ke arah ruang kosong yang tidak ada apa-apanya.
Slime peniru itu, seperti yang ia duga, meniru gerakannya dengan sempurna. Bola api identik yang memancarkan energi sama kuatnya melesat dari telapak tangannya. Namun, karena slime itu meniru arah tembakan Arael secara tepat, bola apinya melesat lurus ke depan, menghantam semak-semak kering yang berada tepat di jalur tembaknya.
FWOOSH!
Dalam sekejap, semak-semak kering itu terbakar hebat, menciptakan kepulan asap dan lidah api yang menjilat tinggi.
'Sempurna!' pikir Arael.
Ia segera mengambil posisi, melangkah maju beberapa langkah lagi, sehingga kini slime itu berada di antara dirinya dan api semak yang menyala. Slime itu, yang terprogram untuk meniru, mengikuti pergerakan Arael, melangkah maju dan tanpa sadar masuk lebih dalam ke area yang terbakar.
Slime itu bergetar, mengeluarkan suara mendesis aneh saat api menjalar di tubuhnya yang transparan. Ini bukan karena sihir Arael, tetapi karena ia terbakar oleh sihirnya sendiri. Tak butuh waktu lama, slime itu akhirnya pecah menjadi partikel cahaya, kalah karena tipuan dan kecerdikannya.
「Anda telah mengalahkan Monster Penguji Level 6. 」