Manusia tidak akan pernah melupakan, teror mengerikan yang terjadi pada saat itu.
Ya.... bayangkan saja, jutaan robot AI yang kecerdasannya melebihi umat manusia, dengan mudahnya menyerang seluruh manusia bagaikan membuat sebuah garis sembarang. Mengapa hal tersebut terjadi?, siapa dalang dibalik teror tersebut?, tentu saja, lagi-lagi yang memulai bencana tak lain manusia itu sendiri, namun dengan teror yang begitu besar, tidak mungkin hanya manusia berkepala tempurung kelapa yang melakukannya, justru mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh sebuah organisasi yang berisikan manusia-manusia cerdas yang gila.
Disuatu waktu, dimana dunia mencapai titik puncaknya, disanalah para bedebah hidup nyaman,tentram,terlena,manja dan serba tahu. Namun hal tersebut juga salah satu ujian pada setiap bedebah.... ah tidak.... maksud saya “manusia”, dimana manusia bisa menjadi pintar hingga sangat pintar,bisa biasa saja, dan bisa juga menjadi sampah yang terbuang ke dasar laut.
Semuanya tergantung pola pikir.
Hal menariknya pada saat itu, ada suatu negara, dimana manusia manusia penghuninya atau bisa disebut warga lah...., mereka berpegang teguh terhadap prinsip hidupnya masing-masing, tidak peduli komentar orang lain,individualis,implusif,jenius, dan berbagai macam sifat serta sikap lainnya yang istimewa.
Negara Xenonida, tempat berkumpulnya orang yang sangat jenius,sangat bodoh,sangat spiritual, dan sangat lemah. Tidak ada manusia lain selain yang disebutkan, belum pernah sekalipun dalam puluhan... tidak... bahkan ratusan tahun manusia yang berkembang atau berbeda dari golongan tersebut, karena sangat disayangkan walaupun ada yajn nsu jetybsh ket4kd okgdubg fi ysmbksj olej ilmusm jrniyd jsb msgsnhs rmsh jeludy utu hsss.. kakak dsstnty munvkum mrtis ntskut trnfsjs sysu hsuk irnrkutusnnhys fibsbskjfn iukrh irmsg kuksy tjsk dr,outns hyrtdrnhy, hsj jukw mrhgy mrtrks hsmhf irmsg nbofih ysmg tskyt jsrhshs hsnvyt yjsn?.........
“Selamat! anda telah melakukan latihan haaari ke 93!”
“Huuhhh, hehe... akhirnya selesai juga latihanku, tujuh hari lagi aku konsisten latihan 100 hari nih, bisa jadi kuat nih ya aku” ucap dia sembari ngos ngosan kelelahan.
“Ahhh, padahal aku berharap tubuhku berotot setelah latihan, hahahah, apaan deh pikiranku percumah juga, bukan berati ada otot aku ini kuat ya” ucap dia di depan cermin melihat tubuhnya sendiri.
“iya, kamu benar!, lalu? Buat apa kau selalu latihan selama ini?, wahai anak laki-laki ku?” ucap seorang ayah di belakang anaknya.
“A-ayah, maafkan aku!, aku t-tidak bermaksud untuk.....”
“Hei nak!, Lanjutkan saja!, ayah tidak akan memarahimu, ayo! Setidaknya kau harus maju!, tidak boleh seperti ayahmu yang payah ini!” jawaban seorang ayah sembari memegang pundak sang anak.
“Eh?, kata ayah, ayah payah?, jangan bercanda yah!, kalau payah mungkin aku sekarang tidak ada disini” respon sang anak dengan wajah tersenyum yang bertujuan menenangkan ayahnya.
“ Oleh karena itu!, ayah berjanji, ayah akan menghindarkanmu dari hal buruk seperti yang diderita ibumu, anakku!” ucap sang ayah sembari membalikkan badannya, untuk pergi bekerja.
“Eh, padahal aku kaget, aku mengira ayah akan memarahiku, jadi?, selama ini aku sia-sia dong, latihan bela diri secara sembunyi-sembunyi.... duhh!” ucapku dalam hati.
“Ya... walaupun ayahku mendukung, tetap saja aku harus berhati-hati, ya siapa tau disini ada mata-mata ghaib yang melaporkan kepada para genius, hahaha..... sialan”.
Saat itu, setelah aku selesai latihan, waktu menunjukan pukul 06.00, tentu saja aku dengan semangatnya untuk pergi ke sekolah, karena sekarang aku kelas tiga SMA, mengapa aku semangat?, tentu saja, kapan lagi aku merasakan masa-masa tenang,bahagia, dan seru seperti sekarang, ah tidak!, tentunya yang membuatku semangat adalah, tak lain karena dalam waktu yang singkat, aku telah mendekati mimpi atau tujuan hidupku!, ditambah dukungan dari ayah.
“Gens!, katanya hari ini ada ulangan, kamu udah belajar?” ucap seorang teman wanita sekelasku.
“Eh?, ada ulangan?, haa.... kata siapa itu Fes?, aku hanya tau kalau sekarang ada PR” responku untuk dia.
“Eh? Emang ada PR?” ucap seorang teman wanita sekelasku dengan tatapan mata kaget.
“Ehhhhh......., apa kata kalian?, ulangan? PR?, emang semua itu ada?, emang kapan guru kita memberi informasi?” ucap kawan seperjuanganku dengan tatapan yan“DIAM NARATOR AKU LAGI PANIK INI!!!”
Dia pikir lucu.
“Hah..... kalian ini sangat membosankan, buat apa panik, kan sekarang kita punya AI” ucap temanku yang ciri-cirinya pakai kacamata(minus), baju rapi, dan seperti culun.
“Syam?, lapangan luas loh!” responku kepada dia.
“ih.. gens jahat banget” jawab syamseong dengan nada lembut.
Pada saat kami memikirkan nasib masing-masing perkara ulangan dan PR, hal yang mengejutkanpun datang, bunyilah bel untuk seluruh siswa/i berkumpul yang bertujuan untuk menyampaikan pengumuman darurat.
“Tes.. tes... mo..mo.mohon perhatian kepada seluruh siswa, kalian pasti akan heran, mengapa saya memberi perintah kepaada kalian untuk berkumpul disini, kalian pasti bertanya, mengapa tidak menggunakan jalur *smartgen?, tentu saja, karena berita ini darurat, dan juga memiliki privasi yang cukup besar” ucap robot yang memberi informaasi kepada siswa.
*sebuah teknologi berita, yang akan muncul di meja tempat belajar para siswa berupa teks dan gambar.
“Eh, darurat ya?, juga rahasia?, apaan ini” ucapku dengan sedikit bingung dan panik.
“Mohon maaf sebelumnya, untuk sekarang dan beberapa minggu kedepannya, sistem belajar di sekolah terpaksa saya hentikan, dikarnakan,* AITika, atau guru Matematika kita, telah lepas kendali serta menyebarkan virus, dimana bisa saja virus itu dapat menyebar jika terkena sesseorang” ucap robot melanjutkan memberi informasi.
*AI pengajar Matematika.
“HEI...HEI..HEI.., robot sialan! Salah satu teman saya sedang menemui AITika sekarang! MOHON LAKUKAN SESUATU!” ucap teman sekelasku yang bernama Barga.
“Username?” pertanyaan robot pemberitahu.
“Fesly Okaza” jawab Barga.
“Sayang sekali, keberadannya tidak terdeteksi” respon sang robot AI.
Eh? Aku hanya terdiam pada saat itu.
Eh kenapa?,bukankah peristiwa ini terjadi begitu cepat?, begitulah pertanyaan yang muncul dibenakku, aku berpikir, untuk apa semua ini?, buat apa teknologi secanggih ini?, jika resikonya terlalu tinggi untuk kami!, maka dari itu, aku berjanji! Aku berjanji akan membuat dunia ini mengulang dari peradaban sebelum AI muncul, aku berjanji akan menghentikan rencana pembuatan Robot dan AI! Tidak, bahkan mesin mencarian yang canggih sekalipun!
To be continue...
Autor’s social media:
-navypemula
-giansugiana357
Youtube
SugiArt CH