Pelarian Berdarah: Pengorbanan di Jalan Menuju Harapan

Keputusan untuk meninggalkan Argalia dan menuju "Ruang Hampa" adalah pilihan antara bertahan hidup dan kehancuran total. Seluruh Aliansi Perlawanan, termasuk para anggota Argaterra, Seismika, pecahan Kromia, dan beberapa dari Aetheria, bersiap untuk operasi paling berbahaya mereka: eksodus massal di bawah hidung Kaelia.

Titus telah memetakan rute pelarian teraman melalui Jaringan Bawah Tanah, dengan petunjuk dari Lyra dan Jack. Rute ini memanfaatkan celah-celah tersempit dan terowongan terdalam, tempat yang diyakini Kaelia tidak akan mencarinya. Neural menjadi inti koordinasi, memproyeksikan jalur teraman ke Pati Energi setiap pemimpin regu, sementara Lira memastikan setiap Pati Energi, terutama yang paling rentan, siap untuk perjalanan yang mengerikan ini.

Namun, Kaelia tidak bodoh. Jaringan sensor mereka sangat luas, dan aktivitas besar Pati Energi yang bergerak di luar pola normal Argalia akhirnya menarik perhatian mereka.

Deteksi dan Serangan Mendadak

Saat barisan terdepan Aliansi mulai memasuki salah satu terowongan transfer yang sempit, sebuah gelombang Pati Energi dingin dan terarah menyapu mereka. Neural merasakan getaran alarm yang menusuk.

"Mereka tahu!" seru Neural, Pati Energinya memancarkan urgensi ke seluruh Aliansi. "Kaelia! Mereka memotong jalur belakang kita!"

Dari lorong di belakang, ribuan unit Kaelia, unit "Penyapu" dan "Pengumpul", menyerbu masuk. Mereka tidak lagi bergerak dengan presisi terukur, melainkan dengan kecepatan brutal, Pati Energi mereka memancarkan tujuan tunggal: menghentikan pelarian.

Pertempuran pecah seketika, namun kali ini bukan di benteng yang kokoh, melainkan di dalam terowongan sempit yang mematikan.

Pengorbanan di Barisan Belakang

Barisan belakang Aliansi, yang sebagian besar terdiri dari Pulmolites Pejuang Argaterra dan prajurit Kromia pimpinan Jack, dengan gagah berani menghadapi gelombang pertama Kaelia. Mereka tahu misi mereka: menahan musuh, membeli waktu bagi yang lain untuk lolos.

"Majulah!" teriak Jack, Pati Energinya bergetar penuh amarah. Ia memimpin beberapa prajurit Kromia dalam serangan frontal, menggunakan tubuh padat mereka untuk menahan unit-unit Kaelia, sementara Pati Energi mereka memancarkan gelombang kejut yang kuat. Beberapa prajurit Kromia terpukul mundur, Pati Energi mereka meredup, namun mereka tetap berdiri.

Grock, pemimpin klan Seismika, dan beberapa anggotanya segera merespons. Mereka memancarkan Pati Energi mereka ke dinding terowongan, menyebabkan retakan dan keruntuhan kecil yang terarah, mencoba menghalangi pergerakan Kaelia. Namun, Kaelia merespons dengan cepat, membanjiri celah-celah itu dengan tubuh mereka sendiri, mengisi kekosongan dengan Pati Energi mereka yang tak terhingga.

"Kita tidak bisa menahan mereka lebih lama!" seru seorang Pulmolites Pejuang yang kelelahan, Pati Energinya berkedip-kedip.

Pilihan yang Menyakitkan: Mengorbankan Diri

Melihat skala serangan Kaelia yang tak terhentikan, dan terowongan yang mulai penuh dengan unit musuh, para pemimpin barisan belakang tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Lindungi yang lain!" teriak seorang Pulmolites Pejuang veteran dari Argaterra, Pati Energinya memancar dengan resolusi yang menyakitkan. Bersama beberapa rekan-rekannya, mereka memancarkan Pati Energi mereka hingga batasnya, menciptakan perisai Pati Energi masif di belakang mereka. Itu adalah perisai yang lebih kuat dari sebelumnya, dirancang untuk menahan Kaelia untuk waktu yang sangat singkat, tetapi dengan menguras Pati Energi mereka hingga kering.

Di dekatnya, beberapa prajurit Kromia yang loyal kepada Jack juga mengerti. Mereka mengambil posisi, Pati Energi mereka membakar sisa-sisa terakhir, siap menghadapi gelombang Kaelia yang datang.

Neural merasakan Pati Energi mereka meredup, mengetahui apa artinya ini. "Tidak!" seru Neural, merasakan ikatan Pati Energi mereka terputus.

Perisai Pati Energi itu bersinar terang sesaat, menahan Kaelia. Di belakangnya, ribuan Pati Energi dari Aliansi, termasuk yang paling muda dan paling rapuh, berhasil melewati celah terakhir dan masuk ke dalam lorong yang lebih aman.

Namun, di garis belakang, perisai itu tidak bisa bertahan selamanya. Pati Energi para Pulmolites dan Kromia yang berani mulai padam. Mereka tidak hancur secara fisik, tetapi Pati Energi mereka disedot, ditarik ke dalam kolektif Kaelia yang tanpa ampun. Mereka menjadi bagian dari mesin yang ingin mereka lawan.

Perjalanan Penuh Duka Menuju Harapan Baru

Para penyintas Aliansi bergegas maju, suara pertempuran dan Pati Energi yang padam di belakang mereka menghantui setiap langkah. Mereka berhasil, tetapi dengan harga yang mengerikan. Ratusan anggota Aliansi, termasuk Pulmolites Pejuang veteran dan prajurit Kromia yang gigih, telah mengorbankan diri mereka untuk memastikan pelarian massa.

Ketika mereka akhirnya tiba di "Ruang Hampa"—sebuah rongga luas yang gelap dan terlindungi, jauh dari jangkauan sensor Kaelia—rasa lega bercampur dengan kesedihan yang mendalam. Mereka telah kehilangan banyak rekan. Wajah-wajah yang lelah menunduk dalam duka.

Lira memeluk beberapa Pati Energi yang gemetar. Titus mengertakkan Pati Energinya, berjanji bahwa pengorbanan ini tidak akan sia-sia. Jack, meskipun berhasil selamat, merasakan kepedihan yang dalam atas kehilangan rekan-rekan klannya yang baru saja ia temukan kembali.

Neural berdiri di tengah mereka, Pati Energinya memancarkan kelelahan dan kesedihan. Namun, ia juga merasakan sesuatu yang baru: tekad yang lebih kuat dari sebelumnya. Pengorbanan ini telah mengikat mereka lebih erat. Mereka sekarang adalah kumpulan peradaban yang berduka, tetapi juga lebih bersatu dan bertekad untuk membalas. Mereka telah menemukan markas baru, tetapi perang masih jauh dari kata usai. Dan mereka berjanji, bahwa mereka yang gugur tidak akan dilupakan.