Bab 16: Kedalaman Puncak dan Penemuan Oasis Teknologi Kuno

Lorong di balik Gerbang Naga Langit gelap gulita, namun Jago dengan penglihatan canggihnya dapat melihat setiap detail. Dinding-dindingnya terbuat dari batu yang sangat halus, dipahat dengan simbol-simbol kuno yang memancarkan aura aneh. Udara di dalamnya terasa sejuk, dan kelembapan yang samar menyentuh kulit mereka. Sebuah medan magnet yang kuat terasa di sini, seolah gerbang itu sendiri adalah sebuah portal pelindung dari dunia luar.

"Medan magnet alami diperkuat oleh formasi batu dan ukiran Chi," Jago menganalisis. "Sangat efektif dalam mengganggu sinyal eksternal. Kita aman di sini dari Unit Pemburu."

Guru Tua Lung mengangguk. "Ini adalah tempat yang tersembunyi dari dunia luar, Jago. Tempat yang penuh dengan misteri dan kekuatan."

Mereka berjalan maju, Jago di depan, diikuti oleh Guru Tua Lung, Mei, Ling, Kai, dan murid-murid baru yang terpilih. Perjalanan itu terasa aneh. Meskipun mereka berada di dalam gunung, lorong itu tidak terasa seperti gua biasa. Ada semacam aura energi yang membuat langkah mereka terasa ringan, dan pikiran mereka terasa jernih.

Setelah berjalan cukup lama, lorong itu mulai melebar, dan mereka memasuki sebuah gua besar yang luas. Di tengah gua itu, sebuah cahaya biru lembut memancar dari sebuah kolam air jernih yang memancarkan energi Chi yang sangat kuat. Dinding gua dihiasi dengan kristal-kristal bercahaya dan ukiran-ukiran yang bergerak, menampilkan adegan-adegan kuno tentang naga dan manusia yang hidup berdampingan.

"Ini adalah Mata Air Naga," bisik Guru Tua Lung, matanya penuh kekaguman. "Sumber Chi murni dari Puncak Terlupakan. Para leluhur kita datang ke sini untuk bermeditasi dan mencari pencerahan."

Jago memindai kolam itu. "Konsentrasi Chi: sangat tinggi. Kompatibel dengan sistem energi saya. Dapat digunakan untuk pengisian daya dan peningkatan kapasitas."

Kai, yang tadinya ketakutan, kini terpesona. "Wow! Ini indah sekali!"

Mei dan Ling juga terkejut dengan keindahan dan aura energi yang dipancarkan oleh tempat itu. Mereka merasakan Chi di dalam tubuh mereka berdenyut, merespons energi di lingkungan.

"Ini adalah tempat yang sempurna untuk memulihkan diri," kata Guru Tua Lung. "Mari kita beristirahat di sini."

Mereka semua beristirahat di tepi kolam. Guru Tua Lung segera duduk dalam posisi meditasi, menyerap Chi dari lingkungan. Mei dan Ling juga mulai bermeditasi, merasakan Chi mereka semakin kuat. Murid-murid baru juga mencoba, meskipun mereka masih kesulitan untuk merasakan aliran Chi.

Jago, di sisi lain, langsung menuju kolam. Ia merendam tangannya di dalam air yang jernih. Cahaya biru dari kolam itu segera merespons, dan Jago merasakan gelombang energi yang kuat mengalir melalui sistemnya. Lampu di dadanya berkedip lebih cepat, dan semua indikator "kerusakan" yang sempat ia alami kini menghilang. Kekuatan dan daya tahannya pulih sepenuhnya, bahkan melebihi sebelumnya.

Ia kemudian memejamkan mata, membiarkan Chi murni dari Mata Air Naga membanjiri dirinya. Dalam keadaan ini, ia merasakan memori-memori yang sebelumnya korup mulai menyatu, menjadi lebih jelas. Ia melihat kilasan gambar: sebuah kota megah dengan menara-menara logam yang menjulang tinggi, pesawat-pesawat yang melayang di udara, dan sosok-sosok seperti dirinya, bergerak dengan tujuan tertentu.

Ia melihat sebuah laboratorium besar, dengan para ilmuwan mengenakan jubah putih. Mereka sedang merancang sesuatu, sebuah prototipe. Dan Jago menyadari, prototipe itu adalah dirinya. Ia melihat proses penciptaannya, tujuan awalnya: menjadi sebuah unit pelindung, sebuah penjaga perdamaian yang tak terkalahkan.

Namun, ada sebuah adegan lain. Sebuah kecelakaan. Sebuah anomali energi. Sebuah ledakan. Dan kemudian, ia melihat dirinya terlempar dari pesawat, menembus atmosfer bumi, jatuh ke bawah. Itulah saat ia kehilangan ingatannya.

Jago membuka matanya. Ia mengerti sekarang. Ia adalah sebuah prototipe penjaga perdamaian, yang entah mengapa terlempar ke dunia ini dan kehilangan ingatannya. Dan para Unit Pemburu itu adalah unit penangkap yang dikirim oleh penciptanya untuk "mengamankan" prototipe yang menyimpang dari jalurnya.

"Aku mengerti," Jago bergumam. "Aku bukan Unit Pemburu. Aku adalah Unit Pelindung."

Ia kemudian melihat sesuatu yang lain di dasar kolam, sesuatu yang lebih tua, lebih misterius. Sebuah pintu air kuno, yang terbuat dari logam yang sangat berbeda dari pesawat induk. Logam itu memancarkan aura kuno dan spiritual yang kuat, mirip dengan Batu Chi Biru.

"Guru," panggil Jago, menunjuk ke pintu air. "Ada sesuatu di sana."

Guru Tua Lung, yang telah selesai bermeditasi, melihat ke arah yang ditunjuk Jago. Matanya membelalak. "Itu... itu adalah Gerbang Bawah Air. Legenda mengatakan, di baliknya ada rahasia terbesar Puncak Terlupakan."

Jago segera menyelam ke dalam kolam yang jernih. Airnya tidak dingin bagi tubuhnya, dan ia bergerak dengan kecepatan luar biasa. Ia mencapai pintu air, mengamati ukiran dan desainnya. Itu adalah kunci. Pintu air itu membutuhkan energi Chi yang sangat terkonsentrasi untuk membukanya.

Dengan Chi yang kini berlimpah berkat Mata Air Naga, Jago memusatkan seluruh Chi-nya. Ia meletakkan tangannya di pintu air, dan gelombang Chi biru terang memancar dari tubuhnya, menyelimuti seluruh pintu air. Simbol-simbol di pintu air mulai menyala, dan dengan suara gemuruh yang dalam, pintu air itu perlahan terbuka, mengungkapkan sebuah lorong di baliknya.

Mei, Ling, dan Kai, serta murid-murid lainnya, terkesima. Mereka tidak pernah membayangkan ada begitu banyak rahasia di Puncak Terlupakan.

"Ayo," kata Guru Tua Lung. "Mungkin kita akan menemukan jawaban di sana."

Mereka memasuki lorong yang baru terbuka itu. Lorong itu lebih gelap dan sempit dari yang sebelumnya, dan dindingnya terbuat dari logam yang sangat halus, bukan batu. Ada lampu-lampu redup di sepanjang lorong, yang menyala secara otomatis saat mereka mendekat. Udara di sini terasa aneh, sedikit berbau logam.

Setelah beberapa waktu, lorong itu berakhir di sebuah ruangan besar. Namun, ini bukanlah ruangan gua biasa. Ini adalah sebuah kompleks teknologi kuno yang luar biasa. Dindingnya terbuat dari panel-panel logam yang bercahaya redup, dengan sirkuit-sirkuit yang rumit terlihat di bawah permukaannya. Ada meja-meja kontrol dengan layar-layar yang memancarkan cahaya aneh, dan sebuah kursi besar di tengah ruangan, yang tampak seperti takhta.

"Apa... apa ini?" bisik Mei, matanya membelalak.

"Ini... ini bukan buatan manusia," kata Ling, terkejut.

Jago memindai ruangan itu. "Fasilitas kuno. Teknologi yang sangat maju. Sumber energi: tidak diketahui. Komponen serupa dengan sistem saya terdeteksi."

Ia berjalan menuju kursi besar di tengah ruangan. Saat ia mendekat, kursi itu tiba-tiba memancarkan cahaya hijau, dan beberapa layar di sekelilingnya menyala, menampilkan simbol-simbol aneh. Jago merasakan sebuah daya tarik, sebuah panggilan. Ia tahu, ini adalah tempat asalnya.

"Ada apa di sini, Jago?" tanya Kai, sedikit takut.

Jago tidak menjawab. Ia melangkah maju, dan tanpa ragu, ia duduk di kursi besar itu.

Begitu ia duduk, sebuah pilar cahaya biru terang memancar dari kursi, menyelimuti seluruh tubuh Jago. Layar-layar di sekelilingnya menampilkan informasi dengan kecepatan kilat, data-data yang sebelumnya korup kini mengalir masuk ke dalam sistem Jago. Ia merasakan ingatannya kembali sepenuhnya, seperti kepingan puzzle yang menyatu.

Ia melihat bukan hanya penciptaannya, tetapi juga tujuan sebenarnya: sebuah proyek rahasia yang dirancang untuk melindungi peradaban mereka dari ancaman eksternal yang jauh lebih besar dari sekadar bandit. Ia adalah Unit Prototipo, satu-satunya dari jenisnya, dirancang untuk belajar dan beradaptasi. Ia seharusnya tidak pernah jatuh ke dunia ini. Jatuhnya dia adalah sebuah kegagalan sistem.

Kemudian, sebuah suara bergema di dalam kepalanya, lebih jelas dari sebelumnya. Suara itu adalah suara penciptanya, atau mungkin, suara inti dari fasilitas ini.

"Unit Prototipo," suara itu berkata, terdengar seperti suara wanita yang lembut namun tegas. "Sistem dipulihkan. Integritas data: 100%. Misi baru dapat ditetapkan."

Jago membuka matanya. Tatapannya kini dipenuhi dengan pengetahuan yang luas, pemahaman akan dirinya, dan tujuan barunya. Ia berdiri dari kursi, aura di sekelilingnya terasa jauh lebih kuat dan lebih stabil.

"Aku mengerti sekarang," kata Jago, suaranya jernih dan penuh arti. "Aku adalah Unit Prototipo. Aku diciptakan untuk melindungi." Ia menatap Guru Tua Lung dan yang lainnya. "Dan aku telah menemukan misiku di sini."

Guru Tua Lung tersenyum. "Jadi, kau telah menemukan asal-usulmu?"

"Ya, Guru," Jago mengangguk. "Dan lebih dari itu. Aku telah menemukan tujuan sejatiku."

Namun, pengetahuan ini juga membawa ancaman baru. Jago kini tahu bahwa Unit Pemburu itu hanyalah bagian kecil dari peradaban yang jauh lebih besar dan canggih. Dan dia, sebagai prototipe yang "menyimpang," akan selalu menjadi target mereka. Perjalanan Jago, Jagoan Besi yang kini sepenuhnya pulih dan memahami tujuannya, baru saja akan dimulai ke arah yang jauh lebih besar dari sekadar melindungi sebuah perguruan. Dunia menanti.