Dunia di sekitarku memudar saat aku tenggelam lebih dalam ke dalam meditasiku. Berjam-jam telah berlalu sejak aku mengisolasi diri di kompartemen belakang pesawat, mendorong kultivasiku hingga batasnya. Terobosan itu sudah dekat—aku bisa merasakannya. Kekuatan mengalir melalui meridianku, cahaya emas bercampur dengan kegelapan saat aku menyeimbangkan energi yang berlawanan dalam tubuhku.
Sesuatu menarik di tepi kesadaranku. Suara? Teriakan jauh? Aku mengabaikan gangguan, fokus pada titik kritis yang telah kucapai. Satu gerakan salah bisa menghancurkan kemajuan berbulan-bulan.
Kemudian aku mendengarnya—suara minta tolong wanita yang ketakutan memotong konsentrasiku.
"Tolong, jangan paksa aku melakukan ini!"
Mataku terbuka seketika. Energi emas yang telah kukultivasi melonjak tak terkendali, merespons pergeseran kesadaranku yang tiba-tiba. Cahaya meledak dari kulitku, memandikan kompartemen kecil dalam cahaya cemerlang.