Bab 238 - Prajurit Tak Terkalahkan dan Aliansi Bersyarat

Dunia tidak lain hanyalah rasa sakit dan cahaya emas. Aku kehilangan hitungan entah setelah tempering tubuh ke-tingkat tiga ratus. Kesadaranku hanyut masuk dan keluar, seperti perahu kecil di laut yang ganas.

"Empat ratus tujuh puluh satu," suara serak Eamon mencapai telingaku dari dalam kabut.

Setiap rekonstruksi merobekku dan membentukku kembali lebih kuat dari sebelumnya. Kulitku terbelah hanya untuk sembuh seketika, tulang-tulangku hancur dan menyatu kembali dengan kepadatan yang meningkat. Kebun di sekitarku berdenyut dengan energi terpisah, tanaman membungkuk menjauh seolah menyusut dari badai.

"Lima ratus..." suara Eamon pecah dengan ketidakpercayaan.

Aku tidak bisa merespons. Bicara, berpikir, keberadaan itu sendiri telah disaring ke satu tujuan: ketahanan.

"Lima ratus tiga puluh..."