Aku berjalan menjauh dari Winery No.1, tawa mengejek Caleb Thorne masih terngiang di telingaku. Kotak giok yang berisi Pil Transformasi Sembilan terasa berat di dalam saku—bukan karena berat fisiknya, tapi karena signifikansi dari keputusan yang akan kuambil.
"Begitu banyak untuk berbagi pengetahuan," gumamku di bawah nafas. "Jika mereka terlalu buta untuk melihat apa yang ada tepat di depan mereka, itulah kerugian mereka."
Jalanan Kota Putih ramai di sekitarku, para pedagang menjajakan dagangannya, para kultivator membahas teknik bela diri terbaru. Tak satu pun dari mereka memperhatikanku. Hanya wajah lain di tengah keramaian—untuk saat ini.
Aku tiba di vilaku tepat saat matahari mulai terbenam ke arah cakrawala. Dinding batu yang sudah biasa dan taman yang dirawat dengan hati-hati menyambutku pulang. Tempat ini telah menjadi tempat perlindunganku, bukti sejauh mana aku telah melangkah sejak dikeluarkan dari Keluarga Sterling.