Semak-semak tinggi dibelakangnya mulai bergerak. Sesuatu sedang mendekat padanya.
Raagnol yang melihat itu langsung mengambil sebuah batu kecil yang ada di dekatnya. Ia bersiaga jika sesuatu dibalik semak itu akan keluar menyerangnya.
"Raagnol..."
Raagnol mengenali suara itu.
Sesuatu keluar dari semak-semak. Itu adalah Nyonya Fyto.
"Nyonya Fyto? Kenapa... kau ada di sini?" Tanya Raagnol kebingungan.
"Nanti saja membahas itu, sekarang ikut aku terlebih dahulu." Ujar Nyonya Fyto sambil menarik tangan Raagnol.
Mereka melewati semak-semak tinggi dan masuk lebih dalam ke hutan itu.
Terlihat samar di depan mereka, ada sebuah gubuk tua. Nyonya Fyto dan Raagnol pun masuk ke gubuk tua itu.
"Raagnol... kau kembali..."
Terlihat semua anak di panti berada di sini, termasuk Leyko. Raagnol memeluk mereka semua. Ia sebelumnya berpikir tak akan pernah bertemu mereka lagi. Namun, Sekarang mereka kembali bersama. Di tengah kegembiraan ini, Nyonya Fyto menghampiri dirinya.
"Raagnol... Aku ingin bicara sebentar denganmu." Pinta Nyonya Fyto
Raagnol pun mengikuti Nyonya Fyto ke luar gubuk, tampaknya ia ingin membicarakan hal yang penting.
"Jadi kau sudah tahu ya?" Nyonya Fyto bertanya sambil menatap bintang di langit.
"Maksudmu...?" Raagnol bertanya kembali dengang wajah kebingungan.
"Aku belum sepenuhnya mengatakan yang sebenarnya padamu. Kau pasti sudah tahu, kalau sebenarnya... dirimu adalah seorang penyihir."
Mendengar hal itu, Raagnol diam menelan ludahnya. Mengisyaratkan bahwa ia memang sudah tahu akan hal itu.
"Kenapa... kau tidak mengatakannya dari dulu?" Tanya Raagnol
"Aku... tidak ingin kalian hidup dalam ketakutan." Nyonya Fyto menjawab lirih, seperti sedang merasa bersalah.
"Kalian?" Raagnol balik bertanya.
"Yah... semua anak di panti adalah penyihir. Dan aku... juga seorang penyihir."
Raagnol terbelalak dengan perkataan Nyonya Fyto. Ia tidak bisa berkata apa-apa. Ia tidak menyangka bahwa selama ini bukan hanya dia, tetapi semua anak di panti adalah penyihir, termasuk Nyonya Fyto.
"Kau pasti terkejut... tapi itulah kenyataannya."
Nyonya Fyto pun menghela napas, lalu menatap Raagnol dengan mata yang penuh kejujuran.
"Raagnol... aku akan menceritakan padamu, sesuatu yang harus kau tahu."
Raagnol balik menatap Nyonya Fyto dan mendengarkannya dengan seksama.
"Tepat lima belas tahun yang lalu, setelah lima tahun Raja Sirius berkuasa. Sihir mulai dilarang saat itu. Akademi sihir ditutup. Dan para penyihir, satu per satu ditangkap. Para penyihir bersembunyi di antara penduduk lokal, dan tidak lagi mengeluarkan sihir."
"Banyak anak-anak kehilangan orang tua mereka, karena orang tua mereka adalah penyihir. Oleh karena itu, aku membuka panti asuhan untuk mereka. Dan sekarang, para prajurit sudah tahu kalau kau adalah penyihir, sehingga panti sudah tidak aman lagi. Makanya aku membawa mereka semua ke sini."
"Orang tuamu juga penyihir Raagnol, tapi aku tidak tahu siapa mereka."
Raagnol masih mendengarkan dengan cermat apa yang Nyonya Fyto ceritakan. Ia mulai mengerti alasan dibalik kebohongan Nyonya Fyto. Ia selama ini menganggap Nyonya Fyto hanya ingin anak-anak di panti tidak usah tahu masa lalunya, Namun ternyata itu demi melindungi mereka.
Raagnol menanyakan prajurit yang menyelamatkannya tadi ke Nyonya Fyto. Ia masih saja merasa bersalah setelah meninggalkannya sendirian di sana, terpancar dari wajahnya yang murung.
"Soal prajurit yang menyelamatkanmu tadi. Dia adalah muridku. Aku meminta bantuannya tadi. Tapi tenang saja... dia tidak akan mati semudah itu." Jawab Nyonya Fyto dengan senyuman yang penuh kepercayaan.
Hari mulai larut, Nyonya Fyto pun menyuruh Raagnol untuk masuk ke gubuk dan beristirahat.
Nyonya Fyto masih menatap bintang sendirian. Tangannya gemetar, Udara dingin membuatnya goyah. Wajahnya penuh kepasrahan, ia memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya, demi melindungi anak-anaknya yang ia sayangi.
Sebelum membeku karna udara malam, Nyonya Fyto bergegas kembali ke gubuk. Namun, sebelum ia masuk. Ia menyadari ada sesuatu yang sedang mengintainya di balik pepohonan.