Bab 14 - Markas Rahasia Alfa Terungkap
Aku membeku di ambang pintu kamar tidur Sterling, seluruh tubuhku menjadi kaku karena syok. Monitor komputer besar di mejanya bersinar dalam cahaya redup, menampilkan beberapa sudut kamera dari kamar tidurku. Aku, duduk di tempat tidurku, membaca. Aku, berganti pakaian. Aku, tertidur.
"Ya Tuhan," bisikku, kakiku terasa hampir menyerah di bawahku.
Aku hanya datang ke kamarnya untuk meminjam pengisi daya ponsel. Milikku sudah rusak, dan dengan Sterling yang sedang menghadiri pertemuan kawanan, kupikir akan aman untuk menyelinap masuk dan keluar tanpa terdeteksi. Pintunya terbuka sedikit, yang kuanggap sebagai semacam undangan.
Sekarang aku mengerti mengapa dia selalu menguncinya.
Jari-jariku yang gemetar meraih keyboard, mengklik folder demi folder video. Semuanya tentang diriku. Diberi label berdasarkan tanggal. Mundur berbulan-bulan. Bertahun-tahun.
"Ini tidak mungkin terjadi," aku tersedak, empedu naik ke tenggorokanku.