Bab 54 - Penyerahan yang Lebih Dalam
Aku berbaring di sana, berusaha mengatur napas sementara sisa-sisa gairah terlarang kami masih menggetarkan tubuhku. Pikiranku seharusnya dipenuhi penyesalan—dengan kengerian atas apa yang telah kami lakukan—tetapi sebaliknya, ketenangan yang menggelisahkan menyelimutiku.
Apa yang terjadi padaku? Ini adalah Kaelen. Saudara tiriku.
Namun pikiran yang seharusnya membuatku jijik kini hanya mengirimkan getaran di sepanjang tulang belakangku. Getaran yang menyenangkan.
Aku masih bisa merasakannya di dalam diriku, masih bisa merasakan ciumannya di bibirku. Tubuhku nyeri di tempat-tempat yang tidak pernah kusadari bisa terasa nyeri, tetapi rasa sakit itu anehnya memuaskan—pengingat fisik tentang apa yang telah kami bagikan.
"Kau gemetar," bisik Kaelen, jari-jarinya menelusuri lenganku yang telanjang. Sentuhannya lebih lembut sekarang, hampir penuh kasih sayang dibandingkan dengan kekuatan primitif yang dia lepaskan padaku beberapa saat lalu.