Cahaya pagi yang lembut menyusup melalui tirai kamar tamu Whitney tak mampu meringankan beban di dada Veronica. Dia tidur dengan gelisah, bayangan ekspresi lembut Cullen saat menatap Niall terus berputar dalam benaknya. Namun di samping rasa sakit yang familiar itu, ada sesuatu yang baru—perasaan lega yang aneh, seolah-olah akhirnya menyaksikan kedalaman perasaan Cullen untuk wanita lain telah mengangkat beban yang tak disadarinya selama ini.
Dia menemukan Whitney di dapur, terlihat mengejutkan segar meski kondisinya semalam buruk, sedang asyik menggulir layar ponselnya dengan secangkir kopi panas di tangan.
"Kamu tidak perlu bangun sepagi ini," kata Veronica, menerima mug yang disodorkan Whitney. "Bagaimana kepalamu?"
"Lebih baik dari seharusnya," Whitney mengakui, lalu berhenti sejenak, ekspresinya berubah serius. "Ver, kamu sudah melihat media sosial pagi ini?"
Ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuat perut Veronica menegang. "Belum. Seharusnya aku melihatnya?"