Kebenaran Pahit, Tekad Baru

Elara Vance menarik diri dari restoran, memperhatikan Chloe melambaikan tangan untuk berpamitan di kaca spion belakangnya. Pertemuan dengan Lucas Sterling di dalam lift membuatnya merasa terekspos. Cara dia memandangnya—dengan secercah rasa kasihan—membuat perutnya mual.

"Dia bahkan tidak mengenaliku," gumamnya pada diri sendiri. Kenyataan itu menyengat lebih dari yang seharusnya.

Ponselnya bergetar di kursi penumpang. Sebuah pesan dari Chloe: "Telepon aku saat kamu sampai rumah. Kita perlu bicara lebih banyak tentang ini."

Elara menghela napas. Ada banyak hal yang perlu diuraikan, begitu banyak keputusan yang harus dibuat. Dokumen perceraian sudah disiapkan, tinggal diserahkan. Namun sebagian dari dirinya masih ragu, masih bertanya-tanya apakah masih ada sesuatu yang tersisa untuk diselamatkan.