Pelukan yang Tak Terduga

Mata Cora bergerak cepat antara ibunya dan pintu, wajah mungilnya mengerut penuh rasa ingin tahu. "Kamu diam hari ini, Bu," dia mengamati, mengayunkan kakinya dari tempat dia duduk di atas meja kamar mandi.

Elara mengeringkan rambut Cora yang lembap dengan handuk, gerakannya lembut namun tidak fokus. "Hanya lelah, sayang."

"Apakah karena pesta Nenek Eleanor besok?" tanya Cora, memiringkan kepalanya.

"Sebagian," Elara mengakui, meskipun perayaan ulang tahun Eleanor adalah hal yang paling sedikit dia khawatirkan.

Dia selesai mengeringkan rambut Cora, mendaratkan ciuman di puncak kepala putrinya. Aroma familiar sampo anak-anak bercampur dengan jejak parfum Vivienne yang masih tertinggal meski setelah mandi. Kombinasi itu membuat perutnya terasa melilit.

"Sudah selesai," Elara mengumumkan, membantu Cora turun dari meja. "Siap tidur?"